Sungailiat - beritabangka.com
Hujan yang mengguyur selama dua hari sejak rabu (11/1/2017) hingga Kamis (12/1/2017)
sejumlah ruas jalan digenangi air. Terdapat juga sebuah jembatan yang
ambrol akibat terjangan hujan dengan debit airnya cukup banyak dan
deras. Termasuk 3 buah rumah ikut tersambar petir ketika terjadi hujan
lebat itu.
Bebrapa titik disejumlah jalan, seperti Jalanan Sigambir Desa air Ruay perbatasan dengan Desa Pemali, depan sebuah
kelenteng di Dusun Pohin serta di Kampung Jawa Dusun Pohin Desa Air
Duren. Genangan air pun terjadi di jalan ke arah Desa Sempan. Sementara
di Sungailiat terjadi genangan air di dekat simpang Timah Raya Nangnung,
Nelayan 1, serta beberapa daerah pelabuhan Sungailiat.
Kondisi
tersebut membuat aktivitas warga agak terganggu ketika melintasi jalan
tergenang air maupun jembatan ambrol. Warga harus secara pelan-pelan
melintasi kenang air yang sebagian tingginya selutut orang dewasa.
Sementara untuk air yang menggenangi rumah warga sedikitnya ada 10 rumah
di Desa Kimak walau sekarang sudah surut.
"Untuk
jalan sebagiannya sudah mulai surut, sedangkan jembatan di Desa Kimak
masih ambrol dan dipasang tanda-tanda peringatan berupa kayu dan pohon
oleh warga," sebut salah satu pengguna jalan, Maulana melintas di Jalan
Pohin dan Jembatan di Desa Kimak.
Terkait
jembatan yang ambrol berada Desa Kimak Kecamatan Merawang tepatnya
berbatasan dengan Desa Sempan Kecamatan Pemali, terjadi sejak lusa lalu.
Jembatan ambrol pada beberapa titik setelah
tergerus
air dan menghancurkan tanah penahan aspal di atasnya. Kondisinya saat
ini oleh warga setempat dilarang bagi pengendara roda dua maupun roda
empat melintas karena dianggap membahayakan.
Warga
setempat terpaksa menutup akses jalan penghubung Desa Kimak-Desa Sempan
itu dan diminta pengguna jalan melewati jalan lainnya.
Oleh
warga, jembatan yang ambrol dan menyisahkan lobang menganga itu dikasih
tanda peringatan dengan menggunakan kayu dan pohon. Salah satu kepala
dusun di Desa Kimak, Rusdi menyatakan banjir kerap melanda area jembatan
tersebut.
"Kalau banjir di sini setiap tahun tapi ini nggak parah, tahun kemarin yang paling parah," kata Rusdi kepada beritabangka.com kemarin.
Pihaknya
terpaksa menutup akses kendaraan yang akan melintas jembatan tersebut
lantaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. "Untuk
sekarang akses tidak bisa dilewati, baik motor maupun mobil, karena
kondisinya sekarang memang rusak parah. Aspal yang ada di bahu jembatan
kini sudah tidak ada lagi tumpuan," jelas Rusdi.
Tak
hanya jembatan Desa Kimak yang mengalami rusak parah, hujan juga sempat
menenggelamkan sekitar 10 unit rumah warga dengan tinggi air sekitar 1
meter. Lain halnya yang terjadi di Desa Pemali, 3 rumah warga tersambar petir akibat
hujan. Kejadian
rumah tersambar petir sedikitnya menimpa 3 rumah di Desa Pemali
Kecamatan Pemali yang menyebabkan sejumlah peralatan elektronik rusak parah.
"Hujan
hari ini dan kemarin menyebabkan rumah keluarga saya, punya ayuk dan
kakak ipar saya tersambar petir. Salah satu MCB KWH listrik terbakar dan
rusak. Sebuah mesin air juga ikut rusak akibat disambar petir," kata
salah satu warga Desa Pemali, Kurnadi.
Terkait
perabotan elektronik milik rumah keluarganya yang rusak akibat disambar
petir sebagian sudah diperbaiki, sebagian tidak bisa diperbaiki. Sedang
MCB KWH listrik telah diperbaiki oleh petugas listrik. Beruntung tidak
ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "MCB KWH listrik yang rusak
udah diperbaiki. Kalau mesin air masih rusak karena tak bisa lagi
diperbaiki," ujar Kurnadi.
Sementara
dari Pemkab Bangka turun Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Satuan
Polisi Pamong Praja, Ahmad Fauzi untuk meninjau kondisi jembatan Desa
Kimak. Peninjauan yang dilaksanakan kemarin siang untuk memastikan kondisi terakhir
jembatan Desa Kimak yang nyaris ambruk tersebut.
"Kedatangan
kami di sini, kami tergabung dalam Bidang Penaggulangan Bencana,
sekarang kan Sat Pol PP sudah menjadi dinas. Sekarang kita sudah gabung
dengan pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana lainnya. Kami di
sini sesuai dengan perintah pimpinan, untuk mengecek kondisi di lapangan
yang informasinya jembatan Desa Kimak ini rusak parah, ternyata memang
benar, dan ini akan kami sampaikan kepada pimpinan," jelas Ahmad Fauzi.
Fauzi
juga menghimbau kepada pengguna jalan yang akan melintas di Desa Kimak
Kecamatan Merawang agar tidak melintas menggunakan kendaraan di atas jembatan, lantaran
kondisi jembatan kini rusak parah. Pengendara yang melintas diminta
melewati jalan alternatif, karena memang kondisi jembatan rusak parah
akibat tergerus air. "Jadi sebelum diperbaiki untuk sementara waktu jalan kami tutup sementara," jelas Fauzi.(rie)