==== UNDANGAN TERBUKA DISKUSI PUBLIK ===
" Menakar Kinerja Parlemen dan Kebijakan Anggaran"
Aceh merupakan salah satu daerah terkaya di Indonesia. Aceh sejak tahun 2008 telah menerima sumber daya keuangan yang cukup besar besar melalui dana otonomi khusus sejak diberlakukannya UUPA 11/2006. Tercatat sebesesar Rp 21 Trilliun, penerimaan Aceh tercatat meningkat tujuh kali lipat pada tahun 2013 dibandingkan dengan penerimaan Aceh pada tahun 2006 (sebelum otonomi khusus) yang hanya tercatat hampir Rp 3 trilliun. Besarnya jumlah penerimaan ini juga menempatkan Aceh menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia, pada peringkat ke tujuh tahun 2012, dalam hal besarnya penerimaan per kapita. Namun tantangan pembangunan masih begitu banyak, tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi dan indikator lainnya belum begitu positif.
Terobosan, inovasi dan kerjasama yang erat antar lembaga pemerintah termasuk DPRA merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Sebagai salah satu lembaga Negara yang memiliki fungsi penganggaran, legislasi dan pemantauan, DPR hendaknya memiliki pemahaman yang cukup mendalam mengenai tantangan pembangunan yang Aceh hadapi dalam hubungannya dengan belanja publik yang lebih efektif. Kinerja parlemen pun sering sekali menjadi sorotan publik dalam hubungannya dengan belanja pemerintah. Diskusi Publik PECAPP kali ini mencoba mengulas tuntas berdasarkan data dan fakta mengenai Kinerja Parlemen dan Belanja Publik.
Acara ini dijadwalkan pada :
Hari/Tanggal : Rabu , 16 April 2014
Waktu : 10.00 s/d Selesai
Tempat : Gedung Aac Dayan Dawood UNSYIAH
NARA SUMBER / PEMBICARA
Diskusi ini merupakan seri Diskusi Publik PECAPP yang diadakan terbuka untuk umum sebagai wahana diskusi dan mencari solusi terhadap belanja publik Aceh yang lebih baik di masa mendatang.
Saleum,
Harry Masyrafah
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |