Bulan Syawwal: Mereka yang Memuliakan dan Menghinakan

17 views
Skip to first unread message

postmaster

unread,
Aug 12, 2013, 11:36:14 PM8/12/13
to audio...@googlegroups.com

BULAN SYAWWAL ANTARA
PEMULIAAN DAN PENGHINAAN

Ditulis oleh :
Abu Ahmad Muhammad al-Limboriy
- semoga Alloh menjaganya-
Darul Hadits Dammaj, Yaman
- semoga Alloh memeliharanya-

بِسمِ الله الرَّحمنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ، أَحْمَدُهُ، وَأَسْتَعِينُهُ، وَأَسْتَنْصِرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. أما بعد:

Ketika masuk bulan Syawwal yaitu pada tanggal 1 Syawwal atau dikenal dengan hari raya idul fitri maka umat Islam di berbagai penjuru dunia bergembira, sungguh benar apa yang dikatakan oleh Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam:

«لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ».

“Bagi yang berpuasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka (ya’ni ‘Idul Fitri) dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Robbnya”. Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon dari hadits Al-’Amasy, dari Abu Sholih, dari Abu Huroiroh.

Di tengah-tengah kebahagiaan dengan merayakan hari raya fitri itu, seringkali umat Islam mendapatkan gangguan dari orang-orang kafir, diantara gangguan itu adalah terjadinya pembantaian terhadap umat Islam, pada tanggal 1 Syawwal bertepatan dengan tahun 1999 Masehi kaum muslimin Ambon di tengah-tengah sholat ‘Ied, datanglah gerombolan kaum Salibis melakukan pembantaian di masjid-masjid, di kampung-kampung hingga berjatuhan banyak korban dari kaum muslimin, harta mereka dirampas, kehormatan mereka dinodai, jiwa-jiwa mereka dibantai. Yang peduli dengan nasib saudaranya kaum muslimin di Ambon mereka datang menolong, yang ikhlas menolong meraih keistiqomahan, yang menolong karena menginginkan dunia dan ketenaran maka menggapai kesesatan hidup.

Belum terlupakan dengan sejarah itu, kini datang lagi gangguan dari kaum yang paling najis daripada kaum salibis, mereka adalah Rofidhoh, kaum muslimin yang mencintai da’wah Islamiyyah setelah mereka melakukan sholat ‘Ied di kampung-kampung mereka di wilayah propinsi Sho’dah mereka beramai-ramai datang menziarohi markaz ilmu dan markaz da’wah Islamiyyah di Dammaj, dengan berhari raya ‘Ied dan bisa berjumpa dengan saudara-saudara mereka Ahlussunnah di Darul Hadits Dammaj mereka bergembira dengan kegembiraan yang luar biasa, Syaikhuna Abu Abdirrohman Yahya Al-Hajuriy dan saudara-saudaranya Ahlussunnah yang ada di Dammaj menyambut mereka dengan penuh pemuliaan, sehingga dengan itu, ketika mereka kembali ke kampung-kampung halaman mereka, mereka benar-benar kagum dengan perlakuan baik dari saudara-saudara mereka yang berada di Dammaj, namun tidak sampai terbetik di benak-benak mereka, ketika mereka sudah kembali tiba-tiba mereka mendengar bahwa saudara-saudara mereka yang berada di dalam sebuah mobil mendapatkan gangguan dari kaum kafir Rofidhoh, mereka yang berada di dalam mobil dihujani tembakan oleh kaum najis Rofidhoh yang mengakibatkan jatuhnya para korban.

Tidak hanya itu, namun sehari sebelumnya yaitu pada malam ‘Ied fitri 1434 ternyata kaum kafir Rofidhoh telah menduduki bukit-bukit yang mengelilingi kampung Munabbih yang masih dalam wilayah propinsi Sho’dah, mereka menghujani penduduk kampung tersebut dengan tembakan-tembakan, mulai dari tembakan dengan menggunakan senjata AK hingga mereka menghujani dengan mortir dan senjata-senjata berat lainnya, mereka lakukan tindakan jahat ini setelah mereka menghishor (memboikot dan mengepung) kampong tersebut. Kaum muslimin yang masih memiliki perasaan dan kasih sayang terhadap saudaranya sesama kaum muslimin merasa bersedih dengan penderitaan itu, namun bagi yang hatinya condong kepada kesesatan menganggap bahwa itu adalah azab yang Alloh timpakan kepada kaum muslimin, tidak hanya mereka melontarkan anggapan hina yang penuh dengan suuzhon itu namun mereka juga ikut membantu menyerang dengan serangan-serangan lewat pemikiran, Luqman bin Muhammad Ba’abduh ikut terus menyerang dengan penuh tipu daya, berikut pula jaringannya semisal Abdul Ghofur asal Malang, dan para gelandangan hizbiy mereka tidak ketinggalan melakukan opini dan tipu daya, apa yang mereka inginkan dari semua itu?:

{يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ} [التوبة: 32]

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Alloh dengan mulut-mulut (perkataan-perkataan) mereka, dan Alloh tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”. (At-Taubah: 32).

Tidak hanya mereka yang sekelas pengangguran namun pembesar-pembesar mereka yang berjubah keilmuan lebih membinasakan dan lebih merusak, Muhammad bin Abdillah Ar-Rimiy yang memasyhurkan dirinya dengan gelar “Al-Imam” dengan fatwa ngawurnya mampu menyeret Muhammad Afifudin As-Sidawiy dan para pengangguran untuk mengakui bahwa Rofidhoh adalah saudara-saudara mereka seagama, mereka berkasih sayang dan saling menguatkan dalam membantah Ahlussunnah, Rofidhoh menyerang Ahlussunnah lewat persenjataan, para pengangguran itu menyerang Ahlussunnah lewat pemikiran dan tipu daya, apakah mereka mengira dengan persekutuan itu akan mampu memberi mudhorot kepada Ahlussunnah?, kukatakan kepada diriku dan kepada saudara-saudaraku Ahlussunnah:

«وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ».

“Dan kalaupun mereka bersekutu untuk memberikan kemudhorotan kepadamu dengan sesuatu maka dia tidak akan memudhoratkanmu melainkan dengan sesuatu yang sungguh Alloh telah menulis (menetapkan)nya atasmu, telah diangkat pena dan telah ditutup lembaran-lembaran”. Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy, dari hadits Ibnu ‘Abbas, dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, dan At-Tirmidziy berkata: “Ini adalah hadits hasan shohih”.


selengkapnya:
http://isnad.net/bulan-syawwal-mereka-yang-memuliakan-dan-menghinakan

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages