Celaka Ubaid al-Jabiry...Celaka Ubaid al-Jabiry

28 views
Skip to first unread message

postmaster

unread,
Sep 23, 2013, 5:14:45 AM9/23/13
to audio...@googlegroups.com

MENGENAL ‘UBAID AL-JABIRY
DAN FATWA-FATWANYA LEWAT TANYA JAWAB 


Ditulis oleh: Abu Mu’adz Husain Al-Hathibi
Diterjemahkan oleh: ‘Abdul Quddus Al-Jawy
Darul Hadits Sholahuddin di ‘Aden 22 Rojab 1434 H

‘Abdulloh bin Imam Ahmad mengatakan: “Abu Turob An-Nakho’i Asy-Syabi datang kepada ayahku. Sementara ayahku berkata: “si Fulan dho’if, si Fulan tsiqoh”. Lantas Abu Turob mengatakan: “Wahai Syaikh, janganlah engkau menggunjingkan para ulama”. Maka ayahku pun menoleh padanya seraya berkata: “Celaka kamu, ini adalah nasehat bukan gunjingan. Kemudian beliau mengatakan: “Apabila engkau diam dan aku pun diam, maka sampai kapan orang yang jahil tahu mana yang shohih dan mana yang dho’if?”[Bahrud Damm Liman Takallama Fiihil Imam Ahmad bil Madhi wadz Dzamm 8].

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Alloh semata, kita memujinya dan meminta pertolongan kepadanya. Barang siapa yang Alloh beri petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Alloh sesatkan maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak di sembah kecuali Alloh semata yang tiada sekutu bagi baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Saya telah membaca tentang pengumuman tentang dauroh yang akan diselenggarakan di kota ‘Aden, dengan judul “Dauroh Ibnul Qoyyim”, diselenggarakan oleh para pengikut dan pembela Al-Mar’i, yang dimulai dari tanggal 29 Rojab sampai 14 Sya’ban. Adapun pembicaranya -sebagaimana yang mereka sebutkan- adalah ‘Uba’id Al-Jabiri. Maka saya ingin menyebutkan pada beberapa lembaran tipis ini beberapa penyimpangan yang ada pada ‘Ubaid Al-Jabiri yang dengan penyimpangan tersebut menjadikan dia seorang yang tidak pantas untuk di ambil ilmu darinya.

Saya tulis risalah ini sebagai bentuk nasehat karena Allah, sebagai peringatan untuk kaum muslimin dan sebagai penjelasan tentang penipuan yang dilakukan oleh pengikut Al-Mar’i kepada masyarakat, dengan membesar-besarkan ‘Ubaid Al-Jabiri bahwasanya dia itu adalah Syaikh yang mendalam ‘ilmunya, serta dari apa yang mereka berlebih-lebihan dalam memujinya. Bersamaan dengan itu mereka mengetahui bahwa pada diri ‘Ubaid Al-Jabiri terdapat penyimpangan dan penyelisihan dalam syari’at. Berkata Ibnu Sirin: “Sesungguhnya ilmu itu agama, maka lihatlah oleh kalian dari siapa kalian mengambil agama kalian”.

Dan di dalam shohih Muslim dari Abu Hurairoh bahwasanya Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا

“Barang siapa yang menipu kami, maka dia bukan dari golongan kami”.

Selengkapnya: disini

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages