[SHARING] Terimakasih, Maaf dan Tolong

5 views
Skip to first unread message

Yudho Rahadianto

unread,
Nov 4, 2008, 3:36:41 AM11/4/08
to smpn3...@googlegroups.com, bhawikarsu96...@yahoogroups.com, asmo...@googlegroups.com, x-s...@yahoogroups.com
buat yang sudah pada jadi boss :)

> Menghargai Orang Lain
> Oleh : Andrie Wongso
>
> Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana pengunduran diri
> seorang direktur. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan,
> dan kritikan dari anak buah kepada mantan atasannya yang segera
> memasuki masa pensiun dari perusahaan tersebut.
>
> Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan
> dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang
> diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadi kan kemudian dibacakan
> di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan
> dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan
> itu.
>
> Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang
> terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan
> kata "tolong", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah
> tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah
> mengucapkan "maaf", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha
> memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.
>
> Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan "terima kasih"
> kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk
> Bapak.Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang
> kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan
> sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan
> dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Direktur buat saya.
> Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Direktur berada. Amin."
>
> Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk
> tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap
> genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati
> seorang office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan
> seluruh isi kantor.
>
> Pak Direktur tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan
> yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan
> biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti
> si office boy tersebut.
>
> Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor
> itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Direktur
> akan mereka teruskan sebagai budaya di perusahaan itu.
>
> Pembaca Yang Budiman,
> Tiga kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang
> sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa
> kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara
> tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok
> manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin
> kepada bawahannya.
>
> Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada
> sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu
> membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga
> tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.
>
> Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata
> pendek seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun,
> dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang
> lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.
>
>
>
>
> "Ad Maiorem Dei Gloriam"


Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages