(Dari blog saya: http://aryabima.wordpress.com/2011/07/12/memulai-menabung-dinar-dirham/)
Hari ini adalah pertama kalinya saya membeli dirham. Lho, kenapa ga dinar aja? Soalnya uangnya nda belum cukup, om.
Berikut akan saya bahas sekilas seputar dinar dirham, dan ajakan saya untuk kita memulai menabung dalam dinar dirham.
Dinar dirham yang dikenal dalam Islam adalah ukuran standar berat untuk emas (dinar) dan perak (dirham). Logam emas dan perak telah Islam tetapkan sebagai alat tukar untuk manusia bertransaksi dan muamalah lainnya.
Dinar dirham digunakan sebagai mata uang resmi negara Khilafah (Daulah Islam), sebagaimana yang diperintahkan Islam dan telah dicontohkan oleh Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan khalifah-khalifah setelahnya.
Untuk sekarang ini, kita belum bisa menggunakan dinar dirham sebagai alat tukar transaksi secara bebas, walaupun ada juga beberapa pedagang yang menerima jual beli dengan dinar dirham. Perlu kebijakan di tingkat negara untuk dapat menerapkan penggunaan dinar dirham secara menyeluruh. Pembelian dinar dirham saat ini umumnya (termasuk saya) adalah untuk tabungan, semisal tabungan pendidikan, pernikahan, pensiun, beli rumah, mobil, ONH, dll.
Mengapa? Karena tabungan dalam dinar dirham itu nilai nyatanya tetap sama sejak dulu, sekarang, dan di masa depan. Misal kita menyisihkan untuk menabung uang 10 juta rupiah saat ini, maka dua-tiga tahun lagi nilai itu akan turun jauh sekali. Bila saat ini uang 10 juta rupiah dapat membeli 7 kambing, mungkin dua-tiga tahun lagi dengan jumlah uang yang sama hanya akan dapat membeli 3-4 kambing.
Ini berbeda dengan menabung dalam dinar dirham. Dengan 1 dinar misalnya, kita bisa dapat seekor kambing gemuk, sehat, dan bagus, baik di zaman dulu maupun sekarang. Bahkan untuk Ongkos Naik Haji (ONH) yang mengalami kenaikan terus tiap tahunnya (dalam rupiah), ternyata dalam dinar justru turun.
Dinar dirham dapat dibeli di gerai-gerai penjual dinar dirham. Ada beberapa grup gerai dinar dirham. Biasanya tiap grup hanya menerima jual beli dinar dirham yang dipasarkan oleh grupnya. Tiap-tiap grup umumnya sudah memiliki perwakilan di kota-kota besar di Indonesia.
Seperti yang saya sampaikan di atas, umumnya saat ini dinar dirham dijadikan sebagai tabungan. Bilamana sewaktu-waktu kita butuh uang dalam rupiah, kita tinggal menjualnya kembali sejumlah rupiah yang kita inginkan ke gerai dinar dirham tempat kita membelinya.
Tabungan dinar dirham secara jangka panjang akan sangat terasa dan terlihat keuntungannya dibanding menabung dalam uang kertas (fiat money). Dan ini bukanlah riba sebagaimana bila kita menabung atau menginvestasikan uang kertas kita di bank dengan sistem bunga, misalnya.
Tentu saja, kita tidak boleh bersikap menimbun harta emas perak dsb. Kita harus niatkan untuk menabung dinar dirham guna keperluan kita di masa mendatang.
Bila kita memiliki tabungan dinar dirham, jangan lupa perhatikan kewajiban zakatnya, yaitu zakat emas dan perak sejumlah tertentu yang telah tersimpan selama satu tahun Hijriah.
Ayo kita mulai menabung dalam dinar dirham!
Beberapa website gerai dinar dirham: wakalanusantara.com, geraidinar.com,pasardinar.com, dinarfirst.org, dinaremas24k.org.
(Dari blog saya: http://aryabima.wordpress.com/2011/07/12/memulai-menabung-dinar-dirham/)