Klarifikasi FPI Bekasi Raya Atas Insiden HKBP

1 view
Skip to first unread message

zuhair

unread,
Sep 18, 2010, 4:46:12 PM9/18/10
to gamaisitb, alumni-smaiibs
Klarifikasi FPI Bekasi Raya Atas Insiden HKBP

http://hizbut-tahrir.or.id/2010/09/17/klarifikasi-fpi-bekasi-raya-atas-insiden-hkbp/


Dua puluh tahun, umat Islam Bekasi telah menunjukkan KETINGGIAN SIKAP
TOLERANSI dan KEBESARAN JIWA terhadap Huria Kristen Batak Protestan
(HKBP) dengan membiarkan jemaatnya melakukan kebaktian setiap Ahad di
rumah tinggal seorang warga perumahan Mustika Jaya - Ciketing -
Bekasi.

Dua puluh tahun, umat Islam Bekasi tidak pernah keberatan, apalagi
usil dan mengganggu ibadah Jemaat HKBP di tempat tersebut.
Dua puluh tahun, umat Islam Bekasi tetap tidak protes dengan adanya
Jemaat HKBP yang datang dari luar perumahan, bahkan luar Bekasi, ke
tempat tersebut.

Namun, setelah dua puluh tahun, seiring dengan makin banyaknya Jemaat
HKBP yang datang ke tempat tersebut dari berbagai daerah, maka Jemaat
HKBP mulai tidak terkendali. Bahkan Jemaat HKBP mulai arogan, tidak
ramah lingkungan, tidak menghargai warga sekitar yang mayoritas
muslim, seenaknya menutup jalan perumahan untuk setiap kegiatan
mereka, bertingkah bak penguasa, merusak tatanan kehidupan
bertetangga, menciptakan berbagai problem sosial dan hukum. Puncaknya,
HKBP ingin menjadikan rumah tinggal tersebut sebagai GEREJA LIAR.

Setelah dua puluh tahun, umat Islam Bekasi, khususnya warga perumahan
Mustika Jaya - Ciketing, mulai gerah dan merasa terganggu dengan pola
tingkah Jemaat HKBP yang semakin hari semakin arogan, bahkan nekat
memanipulasi perizinan warga sekitar untuk GEREJA LIAR mereka.

Sekali pun kesal, kecewa dan marah, umat Islam Bekasi tetap patuh
hukum dan taat undang-undang. GEREJA LIAR HKBP di Ciketing diprotes
dan digugat melalui koridor hukum yang sah, sehingga akhirnya GEREJA
LIAR tersebut disegel oleh Pemkot Bekasi. Tapi HKBP tetap ngotot
dengan GEREJA LIAR nya, bahkan solusi yang diberikan Pemkot Bekasi
untuk dipindahkan ke tempat lain secara sah dan legal pun ditolak.

HKBP menebar FITNAH bahwa umat Islam Bekasi melarang mereka beribadah
dan mengganggu rumah ibadah mereka. Lalu secara demonstratif jemaat
HKBP setiap Ahad keliling melakukan KONVOI RITUAL LIAR dengan berjalan
kaki, dari GEREJA LIAR yang telah disegel ke lapangan terbuka dalam
perumahan di depan batang hidung warga muslim Ciketing, dengan
menyanyikan lagu-lagu gereja, tanpa mempedulikan perasaan dan
kehormatan warga muslim disana.

Akhirnya, terjadi insiden bentrokan antara HKBP dengan warga muslim
Ciketing pada Ahad 8 Agustus 2010, tiga hari sebelum Ramadhan 1431 H.
Dalam insiden tersebut, dua pendeta HKBP sempat mengeluarkan PISTOL
dan menembakkannya.

Selanjutnya, tatkala umat Islam Bekasi masih dalam suasana Idul
Fithri, pada Ahad 3 Syawwal 1431 H / 12 September 2010 M, Pendeta dan
Jemaat HKBP kembali melakukan provokasi dengan menggelar KONVOI RITUAL
LIAR sebagaimana yang dulu sering mereka lakukan. Kali ini terjadi
insiden bentrokan antara 200 orang HKBP dengan 9 IKHWAN WARGA BEKASI
yang berpapasan saat konvoi. Peristiwa tersebut DIDRAMATISIR oleh HKBP
sebagai penghadangan dan penusukan pendeta.

Media pun memelintir berita peristiwa tersebut, sehingga terjadi
PENYESATAN OPINI. Akhirnya, banyak anggota masyarakat menjadi KORBAN
MEDIA, termasuk Presiden sekali pun.

Peristiwa Bekasi Ahad 3 Syawwal 1431 H / 12 Sept 2010 M, BUKAN
perencanaan tapi insiden, BUKAN penghadangan tapi perkelahian, BUKAN
penusukan tapi tertusuk, karena 9 warga Bekasi yang dituduh sebagai
pelaku adalah IKHWAN yang sedang lewat berpapasan dengan KONVOI RITUAL
LIAR yang dilakukan 200 HKBP bersama beberapa pendetanya di lingkungan
perkampungan warga muslim Ciketing. Lalu terjadi perkelahian, saling
pukul, saling serang, saling tusuk dan saling terluka.

Pendeta dan jemaat HKBP yang dirawat di Rumah Sakit dibesuk pejabat
tinggi, mendapat perhatian khusus Presiden dan Menteri, namun siapa
peduli dengan warga Bekasi yang juga terluka dan dirawat di Rumah
Sakit ? Bahkan salah seorang dari 9 warga Bekasi tersebut, justru
ditangkap saat sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit akibat luka
sabetan senjata tajam HKBP.

Mari gunakan LOGIKA SEHAT : Jika peristiwa tersebut PERENCANAAN, mana
mungkin 9 ikhwan melakukannya secara terang-terangan dengan busana
muslim dan identitas terbuka ! Jika peristiwa tersebut PENGHADANGAN,
mana mungkin 9 orang menghadang 200 orang, apa tidak sebaliknya ?!
Jika peristiwa tersebut PENUSUKAN, mana mungkin 9 ikhwan lebam-lebam,
luka, patah tangan, bahkan ada yang tertusuk juga !

Soal PENON-AKTIFAN Ketua FPI Bekasi Raya oleh DPP-FPI bukan karena
salah, tapi untuk melancarkan roda organisasi FPI Bekasi Raya yang
teramat BERAT tantangannya, sekaligus meringankan beban tugas sang
Ketua yang sedang menghadapi UJIAN BERAT dalam menghadapi tuduhan dan
proses hukum. Jadi, putusan tersebut sudah tepat, dan merupakan
langkah brillian dari DPP mau pun DPW FPI Bekasi.

Langkah tersebut bukan saja cerdas, tapi menjadi bukti TRADISI FPI
yang berani, tegas dan bertanggung-jawab. Ketua FPI Bekasi Raya, baru
disebut-sebut namanya saja oleh pihak kepolisian, sudah dengan gagah
langsung serahkan diiri ke Polda Metro Jaya secara sukarela didampingi
DPP-FPI untuk diperiksa. Dan siap menjalani proses hukum bila dinilai
bertanggung-jawab dalam insiden Bekasi, walau pun beliau tidak ada di
lokasi kejadian. Bandingkan dengan SIKAP PENGECUT Pemred Palyboy Erwin
Arnada yang melarikan diri dari VONIS DUA TAHUN PENJARA yang sudah
ditetapkan Mahkamah Agung sejak 29 Juli 2009. Bandingkan dengan sikap
pengecut DEWAN PERS dan LSM KOMPRADOR yang berusaha melindungi dan
membantu Sang TERORIS MORAL tersebut dari putusan tetap Mahkamah
Agung.

Bagi segenap pengurus, anggota, aktivis, laskar dan simpatisan FPI
dari Pusat hingga ke Daerah, bahwa Ketua FPI Bekasi Raya adalah
PEJUANG bukan pecundang. Beliau TIDAK ADA DI LOKASI kejadian saat
peristiwa. Beliau hanya kirim SMS AJAKAN kepada umat Islam untuk
membela warga Ciketing beberapa hari sebelum peristiwa, tapi dituduh
sebagai provokator, sedang Para Pendeta HKBP yang mengajak, membawa
dan memimpin massa Kristen serta memprovokasi warga muslim dengan
KONVOI RITUAL LIAR, tak satu pun diperiksa.

Kini yang menjadi pertanyaan adalah :

1. Kenapa Para Pendeta HKBP yang jadi PROVOKATOR dan PENGACAU tidak
diperiksa ?
2. Kenapa kegiatan HKBP setiap Ahad di Ciketing yang menggelar
KONVOI RITUAL LIAR keliling perumahan warga muslim dengan lagu2
Gereja secara demonstratif dibiarkan ?
3. Kenapa dua pendeta yang bawa PISTOL & menembakannya ke warga
pada insiden 8 Agustus 2010 tidak ditangkap ?
4. Kenapa dua jemaat HKBP, Purba & Sinaga, yang bawa PISAU saat
insiden 12 September 2010 sudah ditangkap lalu dilepas kembali ?
5. Kenapa jemaat HKBP yang memukul dan menusuk 9 ikhwan warga
Bekasi tidak ditangkap ?
6. Kenapa Presiden dan Para Menteri serta pejabat dan sederetan
Tokoh Nasional memberikan simpatik kepada PENGACAU sambil menyalahkan
warga muslim Bekasi ?
7. Kenapa banyak pihak senang mengambil kesimpulan dan keputusan
hanya berdasarkan OPINI dan ISSUE media ?
8. Kenapa di Indonesia yang merupakan negeri mayoritas muslim
terbesar di dunia, justru yang terjadi adalah MAYORITAS TERTINDAS OLEH
TIRANI MINORITAS ?
9. Kenapa MINORITAS di Indonesia terlalu dimanjakan, sehingga
mereka jadi tidak tahu diri, bahkan menjadi angkuh dan sok jago ?
10. Kenapa ketika terjadi insiden kecil terhadap SEORANG PENDETA
semua teriak nyaring, tapi ketika RIBUAN umat Islam dibantai di
Ambon, Sampit dan Poso teriakan macam itu tak terdengar ? Bahkan saat
sebuah Masjid dibakar di Medan belum lama ini tidak ada satupun media
nasional meliputnya, kemana suara yang selalu mengatasnamakan
kebebasan beragama dan beribadah ?

Laa ilaaha illallaah, Muhammadur Rasuulullaah. Jawablah semua
pertanyaan tersebut dengan jiwa bersih dan akal sehat serta
argumentasi Syariat.

Oleh sebab itu, Keadilan harus ditegakkan ! Hukum tidak pilih kasih !
Jika 9 Ikhwan warga Bekasi sudah ditahan karena dituduh terlibat
langsung dalam perkelahian tersebut, dan Ketua FPI Bekasi Raya pun
sudah ditahan karena dituduh terlibat secara tidak langsung, maka
mereka yang terlibat langsung mau pun tidak langsung dari kelompok
HKBP harus ditahan juga !

Karenanya, segenap pengacara Bantuan Hukum Front (BHF) dari DPP-FPI
dan Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB) akan tetap dan terus berjuang
melakukan pembelaan hukum terhadap Ketua FPI Bekasi Raya dan seluruh
warga Bekasi yang ditahan akibat peristiwa tersebut. Tekad Bulat BHF
dan KUIB adalah membuktikan bahwa mereka TIDAK BERSALAH, karena mereka
hanya KORBAN AROGANSI HKBP dan OPINI SESAT MEDIA MASSA. Bahkan BHF dan
KUIB akan tetap dan terus berjuang membela hak-hak warga Ciketing yang
selama ini dirampas dan dirusak oleh HKBP.

Bekasi kota religi. Bekasi kota Islami. Siapa ingin kotori atau
kacaukan Bekasi silakan keluar dari Bekasi !

Sebar luaskan berita ini agar umat Islam tidak menjadi KORBAN MEDIA !

Hasbunallaahu wa Ni’mal Wakiil, Ni’mal Maulaa wa Ni’man Nashiir.
Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar !

Sumber: www.fpi.or.id (16/9/2010)

Ahmad Mustafid

unread,
Sep 27, 2010, 2:46:30 AM9/27/10
to alumni-...@googlegroups.com
wah,, rmh ane cm skitar 1km dr tmpat kejadian ni...

--- Pada Ming, 19/9/10, zuhair <zuhai...@gmail.com> menulis:

zuhair

unread,
Sep 27, 2010, 6:45:52 AM9/27/10
to alumni-...@googlegroups.com
2010/9/27 Ahmad Mustafid <east_tow...@yahoo.co.id>:

> wah,, rmh ane cm skitar 1km dr tmpat kejadian ni...

Ceritain dong bang.

--
zuhair a.k.a. bima
Blog: http://aryabima.wordpress.com

Ahmad Mustafid

unread,
Sep 27, 2010, 12:06:10 PM9/27/10
to alumni-...@googlegroups.com
ane saat itu di surabaya..
jd cm tw dr berita aja.. hehehe..

maap gan..

--- Pada Sen, 27/9/10, zuhair <zuhai...@gmail.com> menulis:

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages