Baca iklan Revolusi Mental hari ini, ternyata di grup kita ini Cak Sigit Wealth masuk ke dalam kriteria target akhir yang .ingin disasar Gerakan Revolusi Mental JKW seperti attachment ini. Ya kampanyenya dicoblos orang, sekarang tinggal dilaksanakan saja sesuai janjinya. Nggak usah koreksi gini gitu kontra-argumen, itu nanti Pilpres ke 2 berikutnya 2019 aja. Wong Revolusi Mental itu sudah berjalan sejak 1957 di bawah rezim Demokrasi Terpimpin. Cuma mau tidak mau suka tidak suka di lingkungan kehidupan semua warga negara akan bersinggungan harus sharing kontribusi peran perubahannya. Ini dia yang sedang saya amati.
Kalau angkatan kita di Facebook Momo Arifin yang trendy ke dalam target Revolusi Mental saat ini.
Senang juga menyadari di group kita ini ada kelompok inovator (2,5% jumlah penduduk atau hanya 2,5% jumlah kelas propadeus awal kita dulu). Nah, Cak Wealth ini akan memotivasi kelompok berikutnya Early Mass Majority yang jumlahnya 32,5% penduduk untuk ikut berubah. Ya ..... mungkin ada contoh lain yang sekelompok inovator ya, cuma yang menyangkut nanam pohon tahunan, nanam tanaman pangan dan holtikultura, ternak hewan berkaki 4, main pupuk kandang, jerami, kompos, meningkatkan ekonomi keluarga mulai dari perorangan naik ke gotong royong masyarakat ya baru 2 orang ini.
Seneng juga lihat di kelompok kita ada yang masuk Inovator (hanya 2,5% jumlah penduduk atau 2,5% jumlah kelas propadeus awal kita dulu). Kelompok ini nanti akan memotivasi kelompok Early Mass Majority (32,5% penduduk) untuk ikut berubah. Proficiat!!!!
Bagi group kita yang sejak 2013 menjabat Dekan FK di Indonesia, tampaknya masuk yang botak. PB IDI melalui Muktamar minta Dokter Layanan Primer tidak masuk spesialis. Edan itu, Mahasiswa yang lagi sekolah dengan kurikulum kompetensi 144 penyakit harus selesai di layanan primer baru lulus tahun 2019, sudah dinyatakan tidak kompeten. Harus sekolah lagi. Pakai commonsence aja lah, Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) itu kan ada dalam masing-masing mindset tiap dokter lulusan baru. Juga UKP dan UKM itu kan di bawah satu atap layanan primer. Waktu dokter mengerjakan UKP kan dia buka Evidence Based Medicine. Sedangkan saat mengerjakan UKM mestinya buka Evidence Based Public Health. Lha koqno di UU Pendidikan Kedokteran dinyatakan dokter layanan primer dengan kapitasi BPJS harus sekolah lagi spesialisasi. Kelihatan tipis kenegarawanannya, tidak sebesar negarawan-negarawan pendiri NIAS dulu ya!
Ya ini saya baca Kompas hari ini.
Semoga kita semua terpanggil di jalur rendy negarawan besar seperti pendahulu-pendahulu kita dulu. Amien!
Eh .... mohon konfirmasi, koq alamat googlegroups ini di belakang @ ada huruf "e......." Kan dulu nggak gitu ya.