Dear Dr. Simorangkir,
Terima kasih atas firman Tuhan dari 1 Samuel 24 yang dibagikan pada hari ini. Kisah dalam nats itu terjadi di pegunungan En-Gedi ketika Saul mengejar-ejar Daud. Pada suatu kesempatan Saul masuk ke salah satu gua dimana Daud dan pasukannya berada di dalamnya. Ada peluang bagi Daud untuk membunuh Saul sang Raja dan sekaligus mertuanya tetapi Daud tidak melakukannya.
Sebagian orang tergoda untuk mengutip ayat dalam perikop ini sehingga keluar dari konteksnya. Mungkin saja ayat itu dapat digunakan sebagai larangan untuk membunuh atau mengata-ngatai hamba-hamba Tuhan. Sejatinya memang kita harus memberi penghormatan bagi hamba-hamba Tuhan yang bekerja dengan baik, namun ayat tersebut memiliki pengertian yang lebih kompleks, lebih indah dan lebih mulia daripada pengertian yang seperti itu. Antara lain:
Selamat melayani dan Salam kasih untuk kita semua.
1 Samuel 24:1 (24-2) Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi. i " 24:2 (24-3) Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari j Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.24:3 (24-4) Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua k dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, l tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu. 24:4 (24-5) Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan m TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik. n " Maka Daud bangun, lalu memotong o punca jubah Saul dengan diam-diam. 24:5 (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati p Daud, karena ia telah memotong punca Saul; 24:6 (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi q TUHAN 1 , yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN." 24:7 (24-8) DanDaud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.--Salam berkat,--Samuel Simorangkir D.MinWIUM Field Secretary and Communication & PARL Director,
AWR & Jakarta Studio Director
West Indonesia Union Mission.
+6282113265659
www.adventist.or.id
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "Advent Global" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to advent-globa...@googlegroups.com.
To post to this group, send email to advent...@googlegroups.com.
Visit this group at http://groups.google.com/group/advent-global.
For more options, visit https://groups.google.com/d/optout.
Terkirim dari: Lenovo P90
Dear Pak Pdt SS,
Memang heran juga sih tidak ada yang menegur Pak Anpan sejak menulis kalimat abal-abal marsahit itu, saya juga baca tulisan beliau itu, tapi entah kenapa tidak ada dorongan hati untuk menegur beliau (siapa saya yah jd tukang tegur)...tapi anehnya saya ada niatan menunggu respon dari Pak Pdt SS...1 hari berlalu, tidak ada respon dari Pak Pdt, saya berpikir...hebat sekali Pak Pdt SS bisa meredam emosinya dengan tidak membalas tulisan tsb.
Semua pembaca warga negara indonesia yg gaul tentu tau arti abal-abal, yaitu palsu...kata2 itu jelas sekali tidak sopan, menyakiti hati, dan tidak pantas diungkapkan di ruang publik spt ini apalagi menunjuk kepada titel seorang Direktur Komunikasi yang merupakan corong terdepan Organisasi. Tentu banyak kalimat menegur tanpa harus menggunakan kata-kata yang bernuansa negatif spt itu.
Kalimat Pak Anpan tersebut bahkan sudah cukup dijadikan alat bukti ke kepolisian sebagai bentuk pencemaran nama baik, karena titel asli dituduh abal-abal...tapi syukurlah pak Pdt Menggunakan Hak Jawab instead off langkah hukum.
Penggunaan kata abal-abal itu menurut saya justru menurunkah harga, nilai dan reputasi dari Pak Anpan sendiri...sorry to say, eventhough i think he’s ready for it.
Jadi Pak Pdt SS tidak usah risau jika Pak Pdt “dianiaya” dimillis ini, bukankah Yesus mengatakan berbahagialah orang yg dianiaya?
Salam
Edi limbong
Pondok Gede
From: advent...@googlegroups.com [mailto:advent...@googlegroups.com] On Behalf Of samuel simorangkir
Sent: 31 Juli 2015 6:26
To: advent...@googlegroups.com
Subject: Re: [Advent-Global] Tanggapan pada ----> Sikap Daud kepada Saul yang diurapi Tuhan
Dear sdr Richard Hutasoit,
| Dear sdr Eddy Limbong, Oberlin dan pak Hutauruk dan pak Mandalas, Terimakasih untuk emailnya yang baik. Salam berkat, Pdt. S. Simorangkir Sent from Yahoo Mail on Android
|
Jemaat kami jg sudah menerima parabola pendeta. Trima kasih tetap semangatt kita