Waduh, suara dari benua seberang makin bising sehingga membuat sebagian orang mungkin semakin pusing.
Sekarang saya mencoba membayangkan apa yg disampaikannya sebagai sebuah hidangan makanan. Itu sebabnya saya mengunyahnya pelan2. Enak gak yaak?
Sebagai seseorang yg dilahirkan di kampung Betawi, saya suka makan gado-gado. Sebagai seseorang yg dibesarkan di bumi Priangan, saya suka makan lalapan karedok. Sebagai seorang yg berdarah Batak, saya suka sayur daun singkong yg ditumbuk. Bahkan, walau saya bukan orang Manado, saya suka makan sayur bunga pepaya. Semua makanan sayuran khas nusantara masih mengundang selera makan saya. Enak!
Karena itu, klo ada yg mau mengundang saya makan, saya senang dan usahakan untuk datang memenuhinya. Tentu harus dengan mengikuti Prokes 5M secara ketat. Makannya jauh2an. Hahaahaaa...
Okelah, kita lanjut ke hidangan yg disajikan dari benua seberang ini. Tapi terus terang saja makanan tersebut membuat saya jadi ingin banyak bertanya. Maklum, saya belum pernah mencicipi (baca: mendengar) makanan tersebut. Apa sih rasanya makanan ini?
Berikut ini sederet pertanyaan yg timbul di kepala saya ketika saya mencicipi dan mengunyah makanan tsb:
1. "Menunggu action pendeta dan perlu melihat..."
Kesan pertama saya, makanan ini terasa aneh bagi saya. Rasanya pahit bercampur asam dan asin? Entahlah.
Memangnya siapa sekelompok orang dari benua seberang sehingga menuntut seorang ketua UIKB harus menunjukkan hasil kerjanya kepada sekelompok orang di benua seberang?
Silakan saja berteriak senyaring-nyaringnya, bahkan sampai urat leher kelihatan, tapi harus dengan penuh tanggung jawab. Cukup sampai di situ. Klo teriakan tuntutannya gak didengar, ya apa boleh buat? Merenung dan berdoa sajalah.
2. "Konsekwensi dan disiplin..."
Ini rasanya sedikit manis. Tapi manisnya dari apa dulu? Apa manisnya dari pemanis buatan? Hati2 lho....
Saya percaya bahwa konsekwensi dan disiplin ada disampaikan kepada para pengambil keputusan untuk dipertimbangkan. Siapa yg menyampaikannya, saya tidak tahu.
Tapi ketika keputusan sudah diputuskan, itu menjadi urusan para pengambil keputusan. Biar saja TUHAN yg menjadi Hakim atas keputusan mereka.
Cepat atau lambat akan terlihat apa dampak keputusan mereka terhadap pekerjaan TUHAN. Gak usahlah kita bela2in TUHAN. TUHAN gak perlu dibela. Dia mampu mengendalikan gerejaNya.
3. "Breaking News - Kenapa tidak dipecat?'
Nah, ini yg paling banyak mengundang banyak tanya. Misalnya:
a. Kok penyimpangan di UIKB lebih banyak dibanding yg di UIKT?
b. Apa jumlah jaringan mereka lebih bnyak di UIKB dibanding yg di UIKT sehingga breaking news lebih banyak tentang yg di UIKB? Padahal konon terdengar jumlah keanggotaan gereja pada kedua uni tersebut relatif sama.
c. Apa kualitas jaringan mereka lebih bagus di UIKB dibanding jaringan mereka yg di UIKT dalam memberikan info penyimpangan? Bagaimana sebenarnya perbandingan kualitas jaringan mereka antara yg di UIKB dan yg di UIKT?
d. Apa kualitas hamba Allah di UIKT lebih bagus dibanding yg di UIKB? Padahal godaan Tiga 'Ta' (tahta, harta dan wanita) ada di mana-mana dan tidak membeda-bedakan tempat.
e. Klo pada kenyataannya bhw kualitas para hamba Allah baik di UIKB atau pun di UIKT adalah relatif sama dalam menghadapi godaan Tiga 'Ta', saya jadi tergelitik utk bertanya apa sebenarnya motif dan latar belakang dari benua seberang sehingga berteriak nyaring tentang apa yg terjadi di UIKB?
f. Klo pada kenyataannya bhw kualitas para hamba Allah dan penanganannya (disiplin dan konsekwensi) di UIKB lebih buruk dari yg di UIKT, kenapa pernah sebagian orang harus marah ketika status UIKB tidak sama dengan UIKT, lalu melemparkan kekesalannya pada orang2 tertentu?
Ah, bukan urusan saya untuk mikirin hal2 yg demikian. Saya cukup sekedar mendengarkan atau berkomentar ala kadarnya saja. Lebih baik duduk diam di tempat sunyi atau menghindar dari kejaran virus corona. Maklum, saya belum divaksin, masih menunggu giliran. Hihiihiii....
Sudah sekian dulu komentar ala kadarnya dari saya.
Selamat beraktivitas.
Mari tingkatkan imun dgn berjalan kaki di bawah sinar matahari pagi.
Mari juga tingkatkan iman dengan berjalan di bawah terang Isa Al-Masih.
Tuhan memberkati.
Salam,
Si-Iman