Pewarisan Golongan Darah Pdf Download

0 views
Skip to first unread message

Wendi Lulic

unread,
Dec 7, 2023, 11:46:56 PM12/7/23
to Actual PDF Exam Dumps

3 = 3 normal : 1 chincilla. Ini memberikan pengertian bahwa gen yang menyebabkan warna abu-abu dan chinchilla merupakan alel (Suryo, 2005). II. Alel Ganda pada Tanaman/Tumbuhan Contoh umum alel ganda pada tanaman ialah alel S, yang berperan dalam mempengaruhi sterilitas. Ada dua macam sterilitas yang dapat disebabkan oleh alel S, yaitu sterilitas sendiri (self sterility) dan sterilitas silang (cross sterility). Mekanisme terjadinya sterilitas oleh alel S pada garis besarnya berupa kegagalan pembentukan saluran serbuk sari akibat adanya semacam reaksi antigen-antibodi antara saluran tersebut dan dinding pistil. III. SISTEM GOLONGAN DARAH a. Sistem golongan darah ABO pada manusia Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentukan alel. Golongan darah ABO pada manusia, misalnya, ditentukan oleh tiga alel pada satu gen tunggal : I A, I B, dan I O. Golongan darah seseorang (fenotipe) mungkin salah satu dari empat tipe : A, B, AB, atau O. Huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat A dan B yang bisa ditemukan di permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin memiliki

Pewarisan Golongan Darah Pdf Download


Download https://t.co/WotFLMZt8p



4 karbohidrat A (golongan darah A), karbohidrat B (golongan darah B), keduanya (golongan darah AB), dan tidak keduanya (golongan darah O) (Campbell, dkk., 2008). Hal ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner bahwa sel-sel darah merah (eritrosit) dari mata telanjang, apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang, tetapi tidak dengan semua orang. Kemudian diketahui bahwa dasar dari menggumpalnya eritrosit tadi adalah adanya reaksi antigen antibodi beberapa individu akan menggumpal (beraglutinasi) dalam kelompok-kelompok yang dapat dilihat dengan. Apabila suatu substansi asing (disebut antigen) disuntikkan ke dalam aliran darah dari seekor hewan akan akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu yang akan bereaksi dengan antigen (Suryo, 2005). Alel IA dan IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel IO tidak membentuk antigen. Antigen atau aglutinogen adalah glikoprotein yang tedapat pada membran sel-seldarah merah. Perbedaan antara antigen A dan antigen B hanya pada residu gulanya,yaitu masing-masing asetil galaktosianin dan galaktosa. Penggumpalan sel-sel darah merah pada proses transfusi terjadi karena terbentuknya antibodi aglutinin pada serum darah penerima sebagai reaksi terhadapantigen darah donor. Antibodi yang terbentuk dalam serum adalah anti-a padagolongan darah B, anti-b pada golongan darah A dan terbentuk keduanya padagolongan darah O atau tidak terbntuk antibodi pada golongan darah AB. Anti-Amenggumpalkan antigen A dan anti-b menggumpalkan antigen B. Oleh karena itugolongan darah AB disebut Resipien Universal dan golongan darah O disebut Donor Universal.Hubungan antara alel IA dengan IB bersifat kodominan dan keduanya bersifatdominan terhadap alel IO. Genotipe pada sistem golongan darah ABO serta antigendan antibodinya. Golongan darah genotipe Antigen dalam sel Antibodi dalam darah merah serum A I A I A / I A I O Antigen A Anti B B I B I B / I B I O Antigen B Anti A AB I A I B Antigen A Tidak ada O I O I O Antigen B Anti A, Anti B Dari table diatas dapat diketahui : Gen IA dominan terhadap IO

5 Gen IB dominan terhadap IO Gen IO bersifat resesif Apabila gen IA dan IB bersama, gen dalam keadaan heterozigot, maka akan memunculkan golongan darah AB. Lokus ABO mengatur tipe glikolipid pada permukaan eritrosit dengan cara memberikan spesifikasi jenis enzim yang mengatalisis pembentukan polisakaridadi dalam eritrosit tersebut. Glikolipid yang dihasilkan akan menjadi penentu karakteristika reaksi antigenik tehadap antibodi yang terdapat di dalam serum darah. Tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri. Namun, pada transfusi darah kemungkinan terjadinya reaksi antigen-antibodi yang mengakibatkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan) eritrosittersebut sangat perlu untuk diperhatikan agar dapat dihindari. b. Golongan Darah Manusia Dengan Sistem MN Pengelompokan pada sistem MN ini dilakukan berdasarkan atas reaksi antigenantibodi. Kontrol gen pada golongan darah sistem MN tidak berupa alel ganda, tetapi dalam hal ini hanya ada sepasang alel, yaitu I M dan I N, yang bersifat kodominan. Terdapat tiga macam fenotipe yang dimunculkan oleh tiga macam genotipe, masing-masing golongan darah M (I M I M ), golongan darah MN (I M I N ), dan golongan darah N(I N I N ). Berbeda dengan golongan darah system ABO, golongan darah Sistem MN : Serum atau plasma darah orang tidak mengandung anti-m dan anti-n. Berhubung dengan itu golongan darah sistem MN tidak penting untuk keperluan transfusi darah karena tidak ada bahaya penggumpalan darah.

6 c. Golongan Darah Tipe Rh Diperkenalkan oleh Karl Laindsteiner pada tahun 1940 yang melakukan penelitian pada monyet rhesus (Macaca mulatta). Pada mulanya Landsteiner menyimpulkan bahwa penurunan golongan darah ini dipengaruhi oleh satu gen yang terdiri dari 2 alel, yaitu R dan r, dimana R dominan terhadap r. Dikenal 2 macam golongan darah yaitu Rh + dan Rh -. Rh + memiliki antigen Rh pada permukaan eritrositnya. Genotipe RR dan Rr. Rh-tidak memiliki antigen Rh. Genotipe rr. Penelitian oleh Wiener mengemukakan bahwa golongan darah Rh ditentukan oleh satu seri alel ganda, yang terdiri dari 8 alel, yaitu : Rh + alelnya R, R, R, dan R. Rh-alelnya r, r, r, dan r

7 Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alel Ganda Pada Manusia? Alel didefinisikan sebagai anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan. Sementara alel ganda adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus sama pada kromosom homolognya, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua macam alel untuk tiap faktor.bila terdapat sepasang alel dalam suatu lokus, maka disebut alel tunggal. Bila terdapat lebih dari satu pasang alel dalam satu lokus, maka disebut alel ganda. Penyebab timbulnya alel ganda adalah gen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alel ganda mempengaruhi keturunan sifat seperti warna rambut, warna kulit, tinggi badan, dan sebagainya. Dari pernyataan ini kita dapat mengambil satu contoh. Misalnya gen T memiliki peran untuk menumbuhkan karakter Tinggi Badan di atas rata-rata. Gen T dapat membentuk lebih banyak kalsium karena diekspresikan sepenuhnya pada penampakan fisik manusia. Dalam hal ini gen T menimbulkan karakter yang dominan. Apabila gen T bermutasi maka akan berubah menjadi t, sehingga Tinggi Badan hanya mampu bertumbuh sepanjang rata-rata atau du bawah rata-rata. Gen t menimbulkan karakter yang berbeda, yaitu resesif. Karakter resesif ini menumbuhkan karakter pendek. Contoh yang lainnya, misalnya: 1. B alelnya b, untuk tubuh besar dan kecil. 2. K alelnya k, untuk rambut keriting dan lurus. 3. H alelnya h, untuk kulit hitam dan putih. 4. M alelnya m, untuk kelopak bunga merah, putih, dan merah muda. Alel ganda terjadi karena timbulnya mutasi gen. Namun gen yang bermutasi tidak selalu menghasilkan varian yang sama. Contohnya, gen B bermutasi menjadi b1 atau b2 atau b3, yang masing-masing menghasilkan fenotip (tampak luar) yang berlainan. Dengan demikian mutasi gen B dapat menghasilkan 4 macam varian; sedangkan anggota alel-nya bukan hanya 2 (dua), tetapi ada 4 (empat), yaitu: B, b1, b2 dan b3. Alel ganda yang paling mudah dan paling nampak bagi manusia adalah dalam sistem golongan darah. Berikut ini akan dijelaskan tiga macam sistem penggolonngan darah. 1. Sistem Golongan Darah ABO Meskipun menghasilkan banyak sekali macam golongan darah, sebenarnya berasal hanya dari dua alel dominan, A dan B; serta alel resesif, O. Menurut Campbell,golongan darah seseorang mengacu pada karbohidrat alel yang dominan. Misalnya, sel darah seseorang dengan golongan darah A kemungkinan memiliki karbohidrat A, golongan darah B kemungkinan memiliki karbohidrat B, golongan darah AB kemungkinan memiliki karbohidrat A& karbohidrat B; serta golongan darah O kemungkinan tidak memilki keduanya. Dr. Karl Landsteiner pertama kali yang mengemukakan bahwa sel-sel darah merah (eritrosit) mengalami adanya penggumpalan jika dicampur dengan serum darah beberapa orang (tapi tidak semua). Kemudian diketahui hal yang menyebabkan penggumpalan eritrosit tadi adalah adanya reaksi antigen antibodi beberapa individu akan menggumpal (beraglutinasi) dalam kelompok-kelompok eritrosit tertentu. Apabila suatu substansi asing (disebut antigen) disuntikkan ke dalam aliran darah dari seekor hewan akan akan mengakibatkan terbentuknya antibodi tertentu yang akan bereaksi dengan antigen.

8 Alel IA dan IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel IO tidak membentuk antigen (karena merupakan alel resesif). Perbedaan antara antigen A dan antigen B hanya pada residu gulanya,yaitu masing-masing asetil galaktosianin dan galaktosa. Penggumpalan sel-sel darah merah pada proses transfusi terjadi karena terbentuknya antibodi aglutinin pada serum darah penerima sebagai reaksi terhadapantigen darah donor. Dalam perbedaan gula yang dimiliki, ada golongan darah yang bersifat donor universal dan resipien universal. Donor universal artinya golongan darah tersebut dapat didonorkan pada golongan darah manapun, namun hanya dapat menerima donor dari golongan darah yang sama. Sementara resipien universal artinya golongan darah tersebut dapat menerima donor dari semua jenis golongan darah, namun hanya dapat mendonorkan pada golongan darah yang sama. Golongan darah yang bersifat donor universal adalah golongan O; sementara golongan darah yang bersifat resipien universal adalah golongan AB. Hubungan antara alel IA dengan IB bersifat kodominan dan keduanya bersifatdominan terhadap alel IO. Genotipe pada sistem golongan darah ABO serta antigendan antibodinya. Golongan darah genotipe Antigen dalam eritrosit Antibodi dalam serum Dari table diatas dapat diketahui : Gen IA dominan terhadap IO Gen IB dominan terhadap IO Gen IO bersifat resesif Yang menjadipertanyaan sekarang adalah, bagaiman antigen A dan anti gen-b itu diwariskan dari orang tua kepada keturunannya? Setelah melalui banyak penyelidikan, akhirnya pada tahun 1925 F.bernstein menegaskan bahwa antigen-antigen itu diwariskan oleh tiga allel dari sebuah gen. gen ini disebutkan gen I, sedangkan alel-alelnya ialah IO,IA dan IB. Alel IO adalah resesif terhadap IAdan IB. Akan tetapi IA tidak dominan terhadap IB,demikian pula sebaliknya IBtidak dominan terhadap IA.

eebf2c3492
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages