Kalau yg anda maksud nirwana alam dewa = nibbana, berarti itu kurang tepat.
Menurut buddha, ada 31 tingkat alam kehidupan,
salah satunya alam dewa(bukan nirwana/nibbana.
Di alam dewa tidak ada penderitaan, dan dewa hidup di alamnya hanya
menghabiskan karma yg menyebabkan dia terlahir di alam dewa tidak bisa
menciptakan karma baru.
> Betulkah ini? Buddha sudah ada dinirwana, jadi sudah tidak ada lagi.
> Betulkah ini? Tolong koreksi saya, kalau saya salah.
>
> 1. Buddha sudah ada di-Nirwana, artinya sudah tidak ada lagi alias nol. Jadi
> percuma berdoa kepada Sang Buddha.
Umat buddha tidak berdoa kepada Sang buddha,
Disini sering terjadi banyak kerancuan dari umat agama lain,
khususnya yg sudah terbiasa menyembah2 sesuatu/berdoa meminta2 kepada sesuatu.
Kalo urusan meminta2, itu saya lakukan di klenteng, terus terang saya percaya
dewa dewa bisa membantu manusia.
Sewaktu ke vihara, saya belajar "kedalam", bukan tergantung sama makhluk lain.
> Dalam film silat yang saya tonton dahulu sering terdengar seorang Bikkhu
> mengatakan :"Amitaba" artinya "May Buddha bless you", ini juga
> sebetulnya sia-sia dong. Di-Jakarta seorang Bikkhu pernah bicara dengan
> seorang kawan saya dengan sapaan :"Omito Hud". Artinya kira-kira sama bukan?
> Sebetulnya percuma dong berdoa begitu, kan Buddhanya sudah tidak ada? Betul
> apa tidak?
Film silat kok dijadikan patokan untuk urusan agama :)
Hm.. coba anda cari tau tentang aliran2 dalam ajaran buddha.
>
> 2. Dari millis lain seorang Buddhist menulis bahwa menurut Bhukkunya boleh
> saja berdoa kepada Yesus. Dia anggap Yesus setingkat dewa. Tetapi Yesus
> sebagai dewa tidak kekal. Betulkah ini?
Dewa memang tidak kekal
>
> Tolong beri penerangan kepada saya.
>
Semoga anda bisa lebih jelas.
Terima kasih banyak untuk penghinaan Anda.Salam. Stanley Sethiadi.Sent: Friday, May 22, 2009 11:01 PMSubject: [Spiritual-World] Re: Diskusi mengenai Buddhisme.Berdiskusi dengan orang sekarat yang menganggap racun sebagai obat,
hanya membuang2 waktu saja.
demikian juga berdiskusi dengan orang yang membual bahwa dia telah mempelajari
agama A atau B semasa mudanya, padahal pada kenyataannya dia hanya belajar dari propaganda teman2 seagamanya.
hanya membuang2 waktu saja
saya kagum dan salut kepada teman2 Buddhis di sini yang masih mau meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk melayani orang sekarat nan pembual dan pembohong ini.
anda semua benar2 memiliki cinta kasih yang besar.
salam,
卓俊樺
Ajaran buddha tidak melarang2, semua atas kesadaran sendiri.
Sudah di beri tuntunan, terserah mau diikuti atau tidak.
Silahkan bertanya om, akan saya jawab sebisa saya.
Bung David Silalahi,
saya tidak mengerti apa yang Anda maksudkan dengan >>> tapi
bagaimanapun kekalahan ataupun kemenangan akan berpihak pada siapanantinya<<< ini.
Apa menurut Anda tanya-jawab atau diskusi --kalau masih boleh disebut
demikian-- ini sejenis kompetisi atau pertandingan atau pertarungan
atau yang sejenisnya dimana akan ada yang menang dan yang kalah?
Seperti itukah Anda memandang dan menilai sebuah 'diskusi' di milis
kita ini? Untuk nyari kalah/memang? :)
Jabat-hangat selalu,
NR.
----- Original Message -----From: David SilalahiSent: Wednesday, May 27, 2009 9:49 AMSubject: [Spiritual-World] Re: Diskusi mengenai Buddhisme.
Mengenai sutta, saya tidak ingat persis, tapi kalau anda mau baca,
akan saya kirimkan hardcopynya,
tinggal anda sebutkan alamat anda, nanti saya kirim lewat tiki,
tentunya dengan biaya anda :) (berat juga lo pak copyannya)
Atau anda mau download sendiri? Ini linknya
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka.php
Untuk kesekian kali, semoga kristen2 disini mau membaca tipitaka :)
*sudah disuapin nih, jangan sampe di cekokin :)
Mengenai ke gereja, kalau mencari yesus tujuannya mencari keselamatan
setelah mati, tentunya sudah tidak sejalan dengan
ajaran sang buddha. Sudah beda konsep disini, tujuan akhir (menurut
saya masih sementara) sebagai manusia menurut sang
buddha adalah kondisi nibbana, kondisi nibbana sendiri baru dapat
dicapai setelah manusia tidak memiliki kemelekatan lagi terhadap
kondisi yang kita kenal sekarang, antara lain, nafsu keinginan, nafsu
kebencian, dan kebodohan bathin. (kebodohan bathin punya uraian
tersendiri, saya tidak begitu ingat)
Ada yg mau ditanyakan lagi om?
Oh ya, mengenai waktu berminggu2, saya pernah bertanya pada bhante
uttamo lewat email,
selalu dijawab paling lama satu minggu, apakah om sudah mencoba kirim
email, atau hanya
menggerutu saja? Saya bukan menghina yah, tapi menurut saya kok om ini
seperti anak
kecil? Gak sabaran, dan maunya disuapin?
2009/5/27 sethiadi <sset...@gmail.com>:
Jawabnya: Mengapa (menjawab) Tidak?.
> > > pernahkah anda mempertanyakan pertanyaan2 dibawah itu yang anda tuliskan
> > > untuk dipertanyakan kepada diri sendiri?
Namun apakah dengan demikian menjadi jatuh pada keberpihakan lainnya?
Ada Yesus Tendang Saja ? Ada Budha Tendang Saja? Bingung?
Ganti saja tamparan dengan pengajaran,
Ganti saja tendang dengan ketiadaan pembelaan.
Setiap saat belajar man, stiap saat berubah itu adalah pikiran dasar
manusia.
On May 28, 4:49 pm, David Silalahi <davidfr76...@gmail.com> wrote:
> selidiki kembali kalimat anda.
> jika memang setiap saat, maka anda terlalu sibuk jika mesti memikirkan orang
> lain juga karena anda sudah sibuk setiap saat untuk mengamati dan menendang
> diri anda sendiri.
>
> dan jika memang setiap saat, maka anda tak merasa perlu berdebat.
>
> ~ds
>
Saya memang selalu berubah, Apakah anda tidak pernah berubah? Ruar
Biasaa Salut Jika Memang demikian.
Apakah tulisan saya tetap terus, jelas tidak. Kalo ya itu copy paste.
Coba dech anda liat sendiri tulisan anda, apakah ada yang tetap
disana?
> 2009/5/28 jack <jack....@gmail.com>
On May 28, 5:55 pm, David Silalahi <davidfr76...@gmail.com> wrote:
> kalau begitu tidak perlu menulis setiap saat, karena anda sering berubah.
> selidiki lagi perkataan anda.
>
> ds
>
>
>
>
>
>
>
>
> > Setiap saat belajar man, stiap saat berubah itu adalah pikiran dasar
> > manusia.
>
Ha.. ha.. terima kasih itu artinya saya masih punya kesempatan terus
belajar dong.
Seorang anak melihat sebuah "tumpukan"
Usia bertambah dia liat bahwa itu "buku"
Masuk usia sekolah ditahu fungsinya antara lain "Menulis"
Terus bertambah akhirnya buku adalah "kumpulan fiber"
Lalu mulai tahu bahwa tumpukan fiber itu adalah dari "Pohon"
Wah nambah lagi bahwa itu fibernya ada campuran "batu"
lalu umurnya udah mentok!
Terima kasih atas pujiannya.
On May 29, 11:02 am, David Silalahi <davidfr76...@gmail.com> wrote:
> sepertinya sudah berkali-kali saya sampaikan dengan halus.
> mohon maaf, bila saya tidak salah duga, sepertinya usia anda masih dibawah
> 30 karena cara berpikir anda masih belum menunjukkan kestabilan.
> tapi kalau sudah diatas 30 maka saya akan menanggapi dengan cara yang
> berbeda.
> apakah benar usia anda dibawah 30?
>
> ~ds
Baru-baru ini saya jumpa kawan yang beragama Buddhis. Ia sedang mempelajari Kekristenan, lalu saya bilang bahwa saya justru sedang pelajari Buddhism. Dalam waktu 20 menit kami diskusi soal Buddhism.1. Saya terangkan kepadanya bahwa didua millis, kaum Buddhist suka pakai kata-kata yang kasar.Ia jawab bahwa kalau Anda mau diskusi yang baik dan bermutu, diskusilah dengan Bikkhu.Ia bersedia kenalkan saya kepada Bikkhunya. Kalau bicara sama kaum awam bisa terjadikesalahpahaman dan timbul kata-kata keras.2. Ia akui bahwa Buddha tidak percaya ada Tuhan Pencipta. alam semesta ini jadi sendiri.Tetapi Buddha percaya ada dewa-dewi.3. Dll.Pada umumnya kami berdiskusi dengan sopan, tanpa ada sindiran-sindiran, ejekan-ejekan dan penghinaan-penghinaan.Selanjutnya saya harap diskusi dimillis ini juga demikian. Mohon komentar Anda akan diskusi yang saya bahas diatas,dengan sopan dan beradab. Ingatlah peraturan dari sdr David Kuntadi.Salam. Stanley Sethiadi.Salam. Stanley Sethiadi.
----- Original Message -----From: linawati sutedjoSent: Saturday, May 30, 2009 11:47 AMSubject: [Spiritual-World] Re: Diskusi mengenai Buddhisme.