Tridarma dan agama2 lain.

17 views
Skip to first unread message

David Kuntadi

unread,
Aug 25, 2012, 8:21:20 PM8/25/12
to den suta, Spiritual World
Bung DS,

Sebetulnya saya mengikuti permasalahan ini hanya masih ragu2
memberikan komentar ke T-net, oleh karena itu saya kirim japri saja.
Dalam tulisan ini, saya ingin menanggapi mengenai BUKTI KEBENARAN DAN
KEUHURAN NILAI FIOSOFI TIONGKOK KUNO, saya kira isinya bisa dibenarkan
meskipun tidak seluruhnya benar. Bila mau lebih benar, seharusnya
bukan dikatakan bahwa Tridharma melebihi Agama Kristen dan Agama
Islam; namun pemahaman Tridharma "lebih sedikit penyimpangannya" dari
pada pemahaman Agama Kristen dan Agama Islam.

Sebab, menurut saya, semua agama memiliki peran penting dan boleh
dikatakan "hampir sempurna" pada saat agama itu tercipta. Yang menjadi
masalah adalah penyimpangan2 yang terjadi setelah itu, baik karena
kepentingan politis (perang salib misalnya), atau karena keterbatasan
spiritual penganutnya. Sebagai contoh yang gampang, pernyataan Yesus:

Joh 14:6 "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. "

telah banyak disalahtafsirkan, atau memang mungkin sengaja disalah
tafsirkan. "Aku" yang dimaksud Yesus adalah "Ego" yang oleh Musa
disebut sebagai "Aku adalah Aku", (Exo 3:14 Firman Allah kepada Musa:
"AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang
Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." ) yang juga
mengantar Musa kepada Bapa. sehingga setiap manusia haruslah menemukan
Dirinya sendiri (Aku) agar bisa sampai kepada Bapa. Aku ini oleh
orang2 kristen juga disebut Immanuel (Jesus in me) yang sebetulnya ada
di agama2 lain juga, hanya penyebutannya saja yang ber-beda2. Dalam
kejawen misalnya hal ini disebutkan sebagai "manungaling kawula gusti"
ketika seseorang menemukan "Aku" dalam dirinya.

Ini hanya salah satu contoh saja penyimpangan di agama kristen.
Sehingga, sebetulnya agama kristen dan Islam itu "hampir sempurna",
seperti juga halnya Tridharma. Juga harap dibedakan antara orang2 yang
mengamalkan ajaran agama, dan orang2 yang sekedar menjadi "anggota
organisasi agama". Banyak orang hanya sekedar menjadi "anggota
organisasi agama", namun tidak memahami ajaran agamanya, apalagi
mengamalkan ajaran agama itu. Sedangkan orang2 yang Bung DS sebutkan
menganut Tridharma, tentu adalah orang2 yang memahami dan mengamalkan
ajaran tersebut. Sehingga perbandingannya tidaklah "apple to apple".

Namun karena tingkat kematangan spiritual masing2 orang ber-beda2,
maka akan sulit membahas hal2 spiritual/agama dalam milis, itu mungkin
yang dihindari oleh T-net. Untuk itu, sudah lama saya membuat milis
khusus (Spiritual World) agar orang2 yang ingin membahas mengenai
agama bisa menyampaikan aspirasi dan unek2nya di milis tersebut. Bisa
saja sseseorang berpendidikan sangat tinggi tapi perkembangan
spiritual mandek pada posisi "bayi" yang tidak bisa mencerna "makanan
keras". Bila dipaksa "dicekoki" makanan keras, itu justru membahayakan
bagi dia bahkan bisa membunuh perkembangan spiritualnya. Dan, bila
bayi itu mati, yang salah bayinya atau yang "mencekoki"-nya? Sehingga,
topik agama/spiritual ini memang topik yang tidak seharusnya
dibicarakan di milis umum, bahkan "ada yang berpendapat" di milis
khusus agamapun merupakan hal yang salah bila memperdebatkan keyakinan
anggota2nya. Sehingga, milis spiritual diharapkan sebagai ajang saling
berbagi pengalaman (berkat dan kesulitan) masing2 anggota, dan
bukannya memperdebatkan filosofinya.

DK

jack

unread,
Sep 23, 2012, 7:37:55 AM9/23/12
to spiritu...@googlegroups.com, den suta, Spiritual World
sayangnya oleh kebanyakan selalu dinyatakan sebagai sebuah pribadi satu satunya didunia ini,
tiada dikolong langit ini kecuali dia. bahkan segala macam usaha adalah sia sia belaka.

namun nyatanya sang tuhan sendiri juga berjuang melalui pertarungannya,
dalam menghadapi cobaan/godaan.

saat si Aku bisa menjadi jalan kebenaran dan hidup,
saat dimana seseorang akan menjadi satu/sama dengannya.
saat orang mampu membangun bait tuhan / kerajaan allah dalam dirinya.
saat dimana ayat itu bersesuaian dengan ayat akhir jaman / akhir dari derita (jalan pencerahan)..
saat perkataanpun mengena bukan orang yg berseru (/beriman/berkeyakin) padaku melainkan yg melakukan kehendak bapaku.
saat bathin belajar untuk tidak berkata jahil pada saudaranya.
entah kapan saat saat itu mewujud?
saat dimana sang tuhan akan datang kembali.
saat sebuah realisasi menjadi nyata.

den suta

unread,
Sep 23, 2012, 11:11:27 PM9/23/12
to jack, spiritu...@googlegroups.com
Dear all,
 
1.
Sebenarnya,  bukan  tujuan  DS  untuk memperkatakan soal
"agama", yg. merupakan pilihan & kepercayaan  secara mut-
lak seorang individu. Apalagi di T-net secara tertulis alias ter-
surat  dinyatakan  sebagai  suatu larangan untuk membicara-
kannya. Ya, akibatnya, tulisan DS, dianggap  bersifat  "sara", 
tanpa merenungkannya tentang apa yg. tersirat  dlm. tulisan
DS.  Terutama  tentang tujuan "penerusan"  tentang  apa yg.
tertulis di GLORA45-net,  yg. dianggap  sebagai  loper koran 
alias "cross posting". 
 
Pokoknya, sara dan cross posting ! Bohwat, deh !
 
2.
Kata "melebihi"  memang  lebih tepat dikatakan "lebih sedikit
penyimpangannya". Terimakasih, bung DK !
 
3.
Ya,  kalau  memang percaya dan yakin akan perwahyuan yg.
bersifat "ke-Tuhan-an yg. mutlak". Dan karenanya dianggap
sebagai yg.serba "Maha" itu, maka "agama" itu dari sononya
memang sudah "sempurna".  Sehingga,  bagi para penganut
agama tersebut segala sesuatu yg. diajarkan dlm. kitab suci 
merupakan suatu "condition sine quanon".
 
Namun, orang lupa bhw. kitab suci itu pun hasil "tulisan ma-
nusia".  Sehingga tak terlepas  dari  pengaruh  kepentingan /
politik apa pun, dan karenanya atas dasar "akal-budi dan ke-
hendak bebas" yg. melengkapi manusia ciptaan YME itu, ma-
ka "logika manusiawi" lalu mengadakan suatu penilaian atas 
ayat-ayat  tertentu dlm. kitab suci  tersebut.  Seperti halnya 
dng. apa yg. dikatakan oleh bung DK tentang Musa,  bahwa
manusia karena "ego"/ ke-"aku"-annya telah salah menafsir-
kan  bahwa  dirinya seakan-akan sebagai Tuhan. 
 
Akibatnya, karena kemanusiaannya itu maka dikatakan "re-
latif" alias tak mutlak lagi !
 
4. 
Ya, begitulah pikiran manusiawi yg. filosofis atas dasar aka-
budi dan kehendak bebas yg. nota bene berasal dari Tuhan, 
dan karenanya seyogianya bersifat religius pula !? 
 
Bagaimana opini Anda ?
 
5.
Last but not least,DS sendiri penganut agama Kristen aliran
Katolik.
 
Salam opini, 
DS 

jack

unread,
Sep 24, 2012, 1:39:15 AM9/24/12
to Spiritual World
sampai suatu saat manusia mampu mengatakan aku datang bukan meniadakan
melainkan menggenapi kepada pendapat lainnya.
selama itu belum terdirikan selama itu pula pertentangan berlanjut.

salam.

jack

unread,
Jan 6, 2013, 8:02:28 AM1/6/13
to spiritu...@googlegroups.com, den suta, Spiritual World
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Apa perbedaan pernyataan yg diatas dan yg dikatakan ini :
Yesus menjawab, "Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan seluruh akalmu.

maka berhati hatilah karena rumahmu bisa dirampas / terampas tanpa disadari.
(Celakalah kalian guru-guru agama dan orang-orang Farisi: Kalian tukang berpura-pura. Kalian menipu janda-janda dan merampas rumahnya dan untuk menutupi kejahatan itu kalian berdoa panjang-panjang. Itu sebabnya hukuman kalian nanti berat!)

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages