Assalamu Alaikum w.w.
Dengan ini mengucapkan: SELAMAT HARI RAYA IDIL FITRI 1432 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Barangkali ada kesalahan sengaja aau tidak sengaja, pada kiesempatan ini marilah kita saling memaafkan dan memperkuat hubungan kita sesama Muslim. Mungkin karena kita sudah perjauhan atau belum bertemu muka sehingga kemungkinan untuk bertemu sangat jauh, maka pada kesempatan inilah kita saling ingat kembali, karena "hanya gunung yang tidak dapat bertemu" kata pepatah, jangan sampai terjadi apa yang disebut "Out of sight, out of mind".
Dengan ini juga saya banyak minta maaf apabila tidak saya hubungi ketika saya akan mengalami operasi aortic aneurism (pembengkakan pembuluh darah diperut). Saya terbaring tak sadar dikamar mandi kira-kira selama 5- 10 menit. Saya kerumah sakit Calvary dan mengatakan juga bahwa dada saya sakit. Sehari kemudian saya dibawa kerumah sakit Canberra untuk periksa jantung dan mencari penyebab penyakit saya. Disana ternyata jantung saya ok, sten (cincin dipembuluh dara) masih normal, dan setelah mununggu hasil pemeriksaan darah selama seminggu, ternyata saya kena bakteri salmonella, yang dianggap sangat berbahaya. Aneurisma yang sebulan yg lalu gris tengahnya 3,8 cm (setelah mencapai 5 cm baru dapat dioperasi), ternyata diserang salmo0nella itu sehingga garis tengahnya menjadi 5,2 cm diketahui Jumat sore, besoknya hari Sabtu 11 Juni 2011 harus dioperasi jam 8,.30 pagi, karena kalau tiba-tiba pembuluh darah itu meledak, darah muncrat, tidak dapat ditolong lagi. Iniulah yang disebut Mbak Ichie Delpiero, "time-bomb" (obatnya adalah operasi)
Karena operasi berat ini (suksesnya 50-50) adik saya Syamsiah dengan suaminya Amin Hady dipanggil datang dari Sydney. Saya dengar dokter berkata kepadanya bahwa operasi akan memakan waktu 5 jam. Kabarnya saya akan tidak sadar selama 2 hari (intensive care) tidak ada yang boleh berkunjung kecuali famili dekat. Ternyata setelah selesai saya denar suara dokter mengatakan kepada adik saya operasi memakan waktu 8 jam, saya langsung sadar. Setelah bermalam satu malam (malam Minggu) di intensive care sorenya saya dipindahkan kekamar biasa, sehingga orang dapat berkunjung, dan sebelum masuk kamar harus memakai baju nylon yang sekali pakai dibuang karena dikuatirkan kejangkit salmonella. Setelah terasa aman, baju itu tak perlu dipakai lagi.
"Jahitan" pada operasi ini adalah semacam staple, diperut sendiri ada 23, sedang ditempat lain banyak semua berjumlah 75. Setelah kira-kira 5 hari, "jahitan" (staple) ini dilepas,berselang, 1,3,5,7, dst, dan besoknya bru dicabut sisanya, 2.4.6. dst. Pembuluh darah dibawah buah pinggang ditutup, juga dipangkal paha. Untuk menyambung pembuluh darah yang tertutup pada pangkal paha dibuat semacam selang dari semacam nylon (jadi bukan lagi diambil dari pembuluh darah di lengan atau di paha) disambng dg pembuluh darah yang ke lengan kiri lalu menyusur badan sebelah kiri terus disambung dengan pembuluh dara dipangkal paha yang bercabang ke kedua kaki.
Karena banyak darah yang membeku dan tidak sampai disedot karena mungkin susah, kedua aha saya ngilu dan dingin seperti kena es, dan susah digerakkan. Saraf dan darah hampir tidak jalan pada kedua paha itu. Maka perlu ada latihan berjalan. Tgl 23 Juni saya dipindahkan ke RS Calvary untuk rehabilitasi sampai 18 Juli, hampir sebulan. Jam 9.30 pagi, jam 11.oo siang lalu jam3.30 sore latihan menggerakkan kaki, sampai dalat berjalan. Ada kira-kira 15 orang mengikuti latihan itu. Setelah dapat berjalan saya boleh pulang. Ada 11 macam obat yang harus saya minum termasuk suntikan insulin (pagi dan sore, suntik sendiri) panadol 4x 2 perhari, dan ati biotik 2kali sehari untuk pling sedikitnya 2 bulan (sp 20 September). Karena itu saya tidak dapat berpuasa, bayar fidyah (sekarang A$13 perhari, tahun lalu A$10), lalu dikirim ke Indonesia. Semoga bulan Oktober saya dapat sembuh kembali
Sudah 6 minggu dirumah, saya masih susah berjalan tanpa tongkat, karena itu samasekali tidak aktif diluar. Selasa lalu saya dapat ikut berlebaran di lapangan karena dijemput seorang kawan (Pak Imam Maliki dan Bu Dina) dengan bawa kursi, karena belum dapat sujud, dan kalau sudah duduk tidak dapat bangkit lagi tanpa ditolong. Sayang saya tidak dapat berlebaran di KBRI , tapi besok sudah ada kawan yang akan antar kekediaman Pak Dubes Primo Alui Julianto, ada "Open House".
Berkat pemberitahuan kawan-kawan di face book, seperti Bu Dewi, Mbak Sitta Rosdaniah, Mas Zahrul-Muttaqin, dll banyak kawan dan famili yang mengetahui keadaan saya, dan kepada beliau-beliau tersebut saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas doa mereka yang terkabul. Dari KBRI saya sangat berterima kasih kepada Pak Dubes dan Ibu dan Pak Aris Junaedi dan Ibu yang telah menyediakan waktu berkunjung sekalipun beliau-beliau tersebut dalam kesibukan. Semoga jasa-jasa para beliau mendapat pahala dari Allah SWT.
Ibn Taymiyah yang pernah dipenjarakan oleh Pemerintah pernah mengatakan "Kasihan orang yang sampai meninggalkan dunia tetapi tidak merasakan cinta Allah." Semoga "tambah umur" ini sebagai tanda cinta Allah, jangan sampai hanya cobaan belaka. Semoga sakit yang diderita sekarang sebagai penghapus dosa kepada-Nya. Adapun dosa saya terhadap sesama manusia, dengan ini saya minta maaf/berterima kasih sebesar-besarnya atas bantuan termasuk doa yang dikirimkan. Semoga kita semua selalu dilindungi Allah SWT dan dianugerahi umur panjang dan kesehatan, amin ya rabbal alamin!!!
Wassalam
M.Amin Samad