[mediacare] Fwd: Re: Manohara vs TKI : Siapa Eksploitasi Siapa?

1 view
Skip to first unread message

zakee_ah

unread,
Jun 3, 2009, 4:22:11 AM6/3/09
to medi...@yahoogroups.com
Bung Dimas,

Terima kasih atas penilaiannya..jika tulisan saya dinilai picik.
Jika saya dianggap picik, biarkan hanya saya saja yang menanggungnya..dan bukan masyarakat Indonesia.

Yang penting, kepekaan nurani kita pada sesama kaum tertindas harus sering diasah..dengan sering peduli, memberikan sumbangsih, advokasi di media, diplomasi, bahkan terus-meneruskan membicarakannya untuk mencari solusi terbaik.

Tulisan saya pada intinya merupakan cara mengaktualkan ruh manusia dengan melatih jasad untuk mengerti penderitaan hidup, kaum Tenaga Kerja INDONESIA (TKI), kendati persoalan Mano juga perlu di-support. Kepekaan pada permasalahan kemanusiaan itulah yang dibutuhkan untuk mengentaskan sesama dari kemiskinan.

Namun, kadar kepedulian kita harus diprioritaskan, mana yang peduli dengan urusan pribadi (baca: keluarga/domestik) seseorang dan mana yang menjadi urusan publik bahkan negara.

Baca komentar Din Syamsuddin dibawa ini. Urusan Mano adalah soal domestik, sedang TKI adalah urusan bangsa, karena ada identitas bernama INDONESIA di namanya, TKI = Tenaga Kerja INDONESIA. *)

Karena pemikiran saya dianggap berpikiran picik, maka saya harus belajar banyak dari Sang Guru, Sang Maestro dan Sang Pemikir di negeri ini.

salam hangat,

zaky al hamzah

Catatan: *) Ingat, dari 1,2 juta TKI di Malaysia mampu menyumbang devisa sekitar Rp 4 triliun per tahun untuk APBN Indonesia. Sedang, sumbangan Mano, mohon maaf, saya tidak tahu, karena bukan bagian Tim Pembela dia.

------------------------
Din Syamsuddin: Jangan Jadikan Kasus Manohara Sebagai Isu Nasionalisme
Pebriansyah Ariefana - detikNews

Jakarta - Pemberitaan kasus Manohara Odelia Pinot dianggap sudah berlebihan. Untuk itu kasus Manohara diminta agar tidak dijadikan sebagai permasalahan bangsa, apalagi isunya dibawa ke isu nasionalisme.

"Saya imbau masalah ini jangan dibawa ke masalah bangsa. Jangan terlalu dibesarkan isunya itu jadi isu nasionalisme," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, di Jakarta Theatre, Jl MH Thmarin, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2009).

Din juga berharap agar pemberitaan Manohara tidak menutup pemberitaan soal Pemilu Presiden. Pemberitaan soal kampanye 3 pasangan capres-cawapres dinilai lebih diperlukan.

"Jangan sampai kasus ini menutup pemberitaan kampanye Pilpers. Karena kita juga harus mengetahui wacana apa saja yang diberikan capres dan cawapres," kata Din.

Din melanjutkan, dirinya pernah diminta tolong oleh Ibu Manohara terkait peristiwa yang dialami putrinya. Namun setelah mendapatkan informasi yang utuh soal kasus tersebut, Din menolaknya.

"Begitu saya dengar ternyata itu masalah antar suami-istri. Jadi seharusnya diselesaikan antara keluarga dengan melalui mediasi," imbuh Din.

Din menambahkan, dirinya mendapatkan kabar dari Duta Besar Indonesia Untuk Malaysia, Da'i Bachtiar, mengenai kasus ini. Kasus ini, kata Din, cukup rumit meski demikian Manohara tetap disarankan untuk mengadukan kasus ini ke pihak yang berwajib di Malaysia.

"Saya dengar dari Pak Dubes masalah ini tidak gampang, ini masuk ke dalam ranah domestik. Tetapi kalau memang Manohara ingin mangajukan secara hukum, bagus," tambah Din.

Selain itu Din juga meminta agar wanita Indonesia yang menikah dengan pria asing menjadikan hikmah kasus Manohara. Dirinya meminta agar jangan merendahkan bangsa sendiri. "Jangan terlalu meninggikan orang asing, itu biasa saja. Jangan memandang diri kita rendah," tandasnya.

(ddt/iy)

--- In medi...@yahoogroups.com, "masdimas62" <masdimas62@...> wrote:

Salam,

Hanya karena perhatian tertuju kepada Manohara
kita dianggap mengabaikan TKI yang teraniaya?

Apakah orang-orang kaya harus memiskin-miskinkan diri
agar dianggap merakyat dan pro rakyat?

Cara berpikir simpel begini sedang musim di negeri ini.
Capres yang tidak punya reputasi pro rakyat
tiba-tiba teriak-teriak pro rakyat,
dan menuduh pemerintah yang sedang jalan neo lib.

Hanya lantaran berteriak,
baru berjanji "akan" membela rakyat kecil,
seolah-olah "sudah" membela rakyat kecil.
Karena terus-menerus meneriakkannya

Kisah Manohara adalah drama.
Dan kehidupan TKI adalah drama yang lain.
Kebetulan kedua-duanya terjadi di Malaysia.
Memperhatikan Manohara tak berharti mengabaikan TKI

Jika saya menyukai permainan gitar Ireng Maulana
dan hanya musik Ireng yang memuaskan saya,
tak berarti saya mengabaikan pencapaian kreatif musik dangdut.

Janganlah berpikir picik...

Dimas


--- In medi...@yahoogroups.com, zaky al hamzah <zakee_ah@> wrote:
>
>  
> Manohara vs TKI : Siapa Eksploitasi Siapa?
>
> Judul diatas usulan teman di status fesbuknya, yang saya rekayasa sedikit dengan tambahan 'Siapa Eksploitasi Siapa?' Tentu nama Manohara Odelia Pinot, Daisy Fajarina, Pangeran Kerajaan Kelantan Tengku Muhammad Fakhry, Malaysia, dan Indonesia, sudah tidak asing di ruang kesadaran kita.
>
> Tiga nama pertama adalah tiga sosok yang jadi pemeran utama sinetron berjudul Prahara Manohara. Manohara Pinot adalah putri kedua dari pasangan Daisy Fajarina, wanita keturunan bangsawan bugis dan Reiner Pinot Noack, pria berkebangsaan Prancis. Sayangnya pernikahan Daisy dan Pinot berakhir dengan perceraian yang meninggalkan dua orang putri, Dewi Sari Asih dan Manohara Odelia Pinot
>
> Sedang dua identitas terakhir adalah nama negeri tetangga, Malaysia, dan negeri yang sekarang kita tempati/bela dengan segenap jiwa raga, Republik Indonesia (RI), yang saat ini hubungannya sedang 'panas' akibat kasus Manohara dan Ambalat.
>
> Untuk Manohara, siapapun (mungkin) terkesiap, terharu, bahkan sampai menitikkan air mendengar kisah tragis Model Indonesia kelahiran di Jakarta 28 Februari 1992. Sejak kasus ini meruyak ke media atas pengaduan ibunya, semua orang, termasuk tokoh nasional, bahkan terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
>
> Sebelum SBY, sejumlah tokoh Indonesia bersimpati pada nasib Mano --sebutan Manohara. Istri mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ny Sinta Nuriyah Wahid, misalnya, prihatin dengan nasib model cantik yang masuk “100 Pesona Indonesia†versi Majalah Harper’s Bazaar ini. Dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Mano oleh Pangeran Kerajaan Kelantan, Pemerintah RI dinilai kurang tanggap alias lamban dalam menanganinya. Ny Sinta meminta berbagai instansi terkait, seperti Deplu, kepolisian, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan untuk bersama-sama menangani kasus ini.
>
> Hal serupa disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Dia mengaku prihatin atas kasus yang menimpa Manohara. “Saya sedih dengan kasus Manohara Pinot. Pemberitaan di media menunjukkan pemerintah angkat tangan,†kata Din. Komisioner Komnas HAM bidang Pendidikan dan Penyuluhan, Yosep Adi Prasetyo, juga mengatakan jangan warga RI mendapat perlakuan tidak karuan dibiarkan saja seolah-olah begitu murahnya warga negara RI.
>
> Setelah mendapat dukungan banyak pihak, Daisy semakin semangat untuk membongkar (dugaan) tindak kekerasan Muhammad Fakhry terhadap Manohara. Bahkan, setelah didukung banyak tokoh Indonesia, semua media seakan tidak ingin ketinggalan berebut komentar Daisy, serta saling melobi tim pelindung Manohara, supaya bersedia berbicara di medianya selepas ''melarikan diri'' dari hotel tempat dimana dia disekap Pangeran Kelantan tersebut.
>
> Ujung persoalan, perseteruan antara keluarga Pinot dengan keluarga Pangeran Kelantan menyeret kerenggangan Negara Malaysia dengan Indonesia. Romantisme yang dulu dikecap dua negara semakin memanas setelah kapal Malaysia pura-pura lupa melewati batas teritorial laut Indonesia, dan belagak budek sewaktu diperingatkan Kapal TNI AL.
>
> Hubungan publik Malaysia dengan Indonesia semakin runyam setelah blogger Malaysia membuat blognya; toughlane.blogspot. com, yang aktif sejak April 2009 itu memang terus meng-counter semua pemberitaan miring yang menyalahkan Fakhry dan Kelantan. Blog yang bertitle 'Truth Appeared' ini aktif merilis foto-foto Manohara yang tampak bahagia. Tulisan, foto hingga video yang di-upload pun seakan ingin membuktikan betapa bahagianya Mano di Malaysia.
>
> Truth Appeared melansir tulisan dengan judul 'Tuduhan Yang Jahat'. Pembuat blog yang tidak menyebutkan jati dirinya, menyebut Mano sama dengan ibunya, Daisy Fajaria, pembohong.
>
> "Kemarin dan hari ini sibut di kaca TV dan Media Indonesia tentang pengakuan Manohara George Mann menfitnah suaminya, Tengku Temenggong seperti Dasiy Fajarina. Manohara George Mann mengiakan tuduhan Ibunya bahawa TT menyilet-nyilet dadanya, melakukan kekerasan rumahtangga (KDRT), disuntik humor (hormon) supaya tenang bahkan sehingga muntah darah," begitu si penulis membantah semua perkataan Mano.
>
> Truth Appeared juga kembali menyatakan hal-hal negatif tentang, Daisy. Ibu Manohara itu disebut sebagai orang yang suka memfitnah dan menipu. Daisy juga dituduh sebagai orang yang memanfaatkan kecantikan Manohara untuk mencari uang.
>
> Tapi, itu semua dibantah keras Manohara dan Daisy. Manohara mengaku dia disiksa, disilet tubuhnya, dianiaya dan dilecehkan secara seksual, sehingga bertekad kabur atas bantuan ibunya. Tapi, kaburnya Manohara dibantah Mohd Soberi Shafii, rekan dekat putra Sultan Kelantan Pangeran Tengku M Fakhry. Kepada detikcom, Senin (1/6/2009), Soberi mengatakan, ''Manohara tidak kabur, karena dari awal kalau dia memang ingin pulang pasti kita kasih," katanya.
>
> Soberi mengaku memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Fakhry maupun Sultan Kelantan. Soberi jugalah yang waktu itu membantu Fakhry membawa pulang Manohara dari Jeddah, Arab Saudi seusai umroh.
>
> Siapa yang benar? Biarkan hukum yang berbicara. Tentu secara emosional, kita pasti dukung 'Orang Kita' dibanding Pangeran Kelantan, yang beda negara. Soalnya, sekarang masih dilakukan visum, apakah terbukti Manohara disiksa atau hanya pengakuan saja untuk mencari sensasi alias publikasi di media. Fakhry juga bantah, jadi perlu ditunggu konfirmasi resminya.
>
> Jauh sebelum kisal Manohara menyeruak, kisah tragis dialami Sumarti dan Nirmala Bonat, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, beberapa bulan lalu. Sumarti yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga harus mendekam di penjara bersama wanita yang baru dikenalnya di penjara. Pada saat dipulangkan itu, Sumarti lebih banyak diam, pasalnya selama di penjara, dia suka disiksa oleh petugas keamanan di sana. Hal tersebut terlihat pada bekas tanda-tanda siksaan pada tubuh wanita bertubuh sedang itu. Memar pada lengan kanan dan kirinya masih terlihat jelas. Tidak hanya pada tangannya saja, tetapi juga kakinya.
>
> Menurut pengakuan salah seorang teman selnya, dia suka disiksa dan dipukuli, bahkan diinjak. ''Dia masuk ke penjara karena majikannya menuduhnya mencuri barangnya. Padahal dia baru satu bulan bekerja di sana. Kasihan dia, kami tidak bisa menolongnya saat dia disiksa oleh petugas,'' tukasnya.
>
> Selain Sumarti, ada kurang lebih 1,2 juta orang berasal dari Indonesia dengan gaji rata-rata minimal 468 Ringgit Malaysia (RM). Jumlah TKI sebanyak 1,2 juta di Malaysia itu legal atau dikirim melalui prosedur yang benar. Sedangkan yang tidak resmi, tidak diketahui, bisa sangat banyak.
>
> Oke, yang ingin saya katakan disini, Manohara penting untuk kita bela. Tapi, nasib TKI tak bernama, dari keluarga biasa-biasa saja, dari warga miskin, tidak memiliki akses dengan media, pengacara, penyedia model, pengusaha kaya, tokoh nasional, pejabat penting, petugas imigrasi serta pegawai KBRI di Malaysia, nasibnya jauh dari amat sangat menyedihkan, bertahun-tahun gajinya tidak dibayarkan.
>
> Suara rintihan mereka di pojok kamar sempit berbau apek dan amis dengan makanan alar kadarnya, dipastikan tidak bisa didengar di hadapan kamera, sulit tertulis di lembaran koran nasional, atau terekam di video Youtube.Com atau media online lain. Hidup mereka bagai 'tumbal' hubungan ''harmonis'' RI-Malaysia. Mereka NYATA dieksploitasi, bukan seseorang yang baru terkenal MENGEKSPLOITASI media dan tokoh nasional. (kisah ini serupa dengan kasus penculikan Raisya --anak anggota HIPMI, yang langsung direspon SBY dan polisi langsung tangkap pelakunya, sedangkan ratusan orang hilang dari keluarga miskin, tak mendapat support serupa).
>
> (Alm) Cendekiawan Muslim, Deliar Nor, di tulisannya Islam dan TKI di Malaysia: Masalah Upah, menulis: ''Ada juga kekerasan yang dialami oleh TKI kita di sana, tetapi ini kekecualian, dan dilakukan oleh seorang dua majikan. Tetapi TKI ilegal yang bekerja pada perusahaan-perusahaan di Malaysia (yang diberitakan pada perusahaan dekat Kuala Lumpur), menurut berita-berita yang sampai kepada kita di Tanah Air, mendapat perlakuan tidak manusiawi. Mereka tinggal di tempat-tempat yang tidak layak di dekat tempat kerja, dengan memperoleh air bersih yang minim, mempergunakan lampu yang diusahakan sendiri..''
>
> Saya ingin menggugah alam kesadaran yang paling pada warga Indonesia, agar tetap awas, tidak terpukau (silap) dengan sosok model/orang cantik dan tetap berpikir cerdas untuk peduli dengan mereka yang tidak terdengar suaranya, mereka yang hidup lebih pedih dibandingkan seorang model berusia belasan.
>
> Kepekaan nurani kita pada Manohara (hanya satu keluarga), jangan menyempitkan ruang berempati di hati terdalam kita terhadap nasib jutaan TKI yang tersisihkan, disisihkan, dan sering disebut; ''Hai, Indon, pulang sana ke negerimu,'' kata oknum majikan di Malaysia. Tahu arti Indon? Indon = Babu alias (MAAF) Cecunguk !! Jadi, Siapa Eksploitasi Siapa?
>
> zaky al hamzah
>
>
> Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
> http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
>

--- End forwarded message ---


------------------------------------

Mailing list:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Blog:
http://mediacare.blogspot.com

http://www.mediacare.biz


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:mediacar...@yahoogroups.com
mailto:mediacare-f...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
mediacare-...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

nozomi pink

unread,
Jun 4, 2009, 1:49:14 AM6/4/09
to medi...@yahoogroups.com


kalau yang terlibat model, kalangan jetzet, isteri pangeran, seleb, pemerintah reaksinya cepat...
coba kasusnya David Hartanto widjaja, pernah membela dalam olimpiade matematika international
mana ada pemerintah buka suara????? mana da bantuan????
kayanya emank otak dan intelegensi tidak pernah sekalipun di hargai di indonesia.!!!!! hanya duit, ketenaran dan nama besar serta sensasi!!!
mau buktinya????? UDA KELIHATAN dari kasus manohara dan David...
kalo emang mani eh mano itu uda di siksa sedemikan mana donk bukti2 nya? adakah bukti2nya? jangan sembarangan omong dulu sebelom ada bukti tampak!!!!!!!!
ibunya mani eh mano emank ratu sensasi!

2009/6/3 zakee_ah <zake...@yahoo.com>



__._,_.___


Your email settings: Individual Email|Traditional

__,_._,___
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages