Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Migas indonesia,Tampaknya isue negara RI kekurangan SDM perminyakan sudah mempengaruhi produksi Migas nasional.Ini komentar pak Rudi Rubiandini (Kepala SKKMIGAS) saya posting kan..SalamS Herry PutrantoAdministrator
Jakarta - Cadangan dan produksi minyak nasional saat ini semakin turun. Bukan hanya karena dana, namun minimnya pekerja di industri migas dalam negeri juga jadi hambatan tersendiri.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, satu-satunya kunci untuk meningkatkan produksi migas adalah dengan mencari sumur baru lewat pengeboran.
"Kalau tidak mengebor tidak ada minyak, sedikit ngebor sedikit pula minyak yang didapat, banyak ngebor makin banyak minyak yang didapat, makanya tahun ini kami tetapkan sebagai tahun pengeboran," ujar Rudi ketika berkunjung ke Kantor Trans Corp, Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/4/2013).
Namun dari program 1.200 pengeboran sumur eksploitasi dan 250 sumur ekplorasi migas, yang bisa direalisasikan masih sangat sedikit sekali.
"Masalahnya, kita kekurangan rig (alat bor minyak dan gas bumi), saya bilang ke Dirut Pertamina Ibu Karen, tolong ditambah rig-nya. Sekarang sudah ada rig-nya masalah lagi, yang mengerjakan siapa? Karena kita kekurangan orang di industri migas," ujar Rudi.
Kekurangan pekerja di industri migas ini bukan karena Indonesia minim sarjana perminyakan dan lainnya, tapi karena tengaa perminyakan Indonesia banyak bekerja di perusahaan migas asing.
"Tenaga-tenaga mereka sangat diburu industri migas di luar negeri, mereka dibayar US$ 1.500-US$ 2.500 per hari (sekitar Rp 23 juta), jika mereka bekerja di dalam negeri atau bahkan ke Pertamina, mereka pasti mikir-mikir lagi," ungkap Rudi.
Rudi sempat menyinggung juga soal wacana gaji pegawai SKK Migas (dulu BP Migas) yang rencananya akan disamakan dengan PNS. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada yang mau menjadi pegawai SKK Migas.
"Kalau itu terjadi, tidak perlu Mahakamah Konstitusi yang membubarkan, disamakan gajinya saja dengan PNS besok BP Migas bubar, ya karena mereka-mereka yang bekerja di BP Migas orang yang sangat diburu juga perusahaan-perusahaan minyak baik di dalam maupun di luar negeri," tandasnya.Rista Rama Dhany - detikFinance
MARKETPLACE
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
Migas indonesia,Tampaknya isue negara RI kekurangan SDM perminyakan sudah mempengaruhi produksi Migas nasional.Ini komentar pak Rudi Rubiandini (Kepala SKKMIGAS) saya posting kan..SalamS Herry PutrantoAdministrator
Jakarta - Cadangan dan produksi minyak nasional saat ini semakin turun. Bukan hanya karena dana, namun minimnya pekerja di industri migas dalam negeri juga jadi hambatan tersendiri.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, satu-satunya kunci untuk meningkatkan produksi migas adalah dengan mencari sumur baru lewat pengeboran.
"Kalau tidak mengebor tidak ada minyak, sedikit ngebor sedikit pula minyak yang didapat, banyak ngebor makin banyak minyak yang didapat, makanya tahun ini kami tetapkan sebagai tahun pengeboran," ujar Rudi ketika berkunjung ke Kantor Trans Corp, Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/4/2013).
Namun dari program 1.200 pengeboran sumur eksploitasi dan 250 sumur ekplorasi migas, yang bisa direalisasikan masih sangat sedikit sekali.
"Masalahnya, kita kekurangan rig (alat bor minyak dan gas bumi), saya bilang ke Dirut Pertamina Ibu Karen, tolong ditambah rig-nya. Sekarang sudah ada rig-nya masalah lagi, yang mengerjakan siapa? Karena kita kekurangan orang di industri migas," ujar Rudi.
Kekurangan pekerja di industri migas ini bukan karena Indonesia minim sarjana perminyakan dan lainnya, tapi karena tengaa perminyakan Indonesia banyak bekerja di perusahaan migas asing.
"Tenaga-tenaga mereka sangat diburu industri migas di luar negeri, mereka dibayar US$ 1.500-US$ 2.500 per hari (sekitar Rp 23 juta), jika mereka bekerja di dalam negeri atau bahkan ke Pertamina, mereka pasti mikir-mikir lagi," ungkap Rudi.
Rudi sempat menyinggung juga soal wacana gaji pegawai SKK Migas (dulu BP Migas) yang rencananya akan disamakan dengan PNS. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada yang mau menjadi pegawai SKK Migas.
"Kalau itu terjadi, tidak perlu Mahakamah Konstitusi yang membubarkan, disamakan gajinya saja dengan PNS besok BP Migas bubar, ya karena mereka-mereka yang bekerja di BP Migas orang yang sangat diburu juga perusahaan-perusahaan minyak baik di dalam maupun di luar negeri," tandasnya.Rista Rama Dhany - detikFinance
Dg kondisi saat ini yg sudah boirderless, selama demand tenaga perminyakan di luar negri jauh lebih besar daya tariknya atas suply yg dihasilkan didalam negri, brain drain akan terus terjadi.
Tdk cukup dengan peningkatan supply melalui pendidikan, tapi program2 retention di dalam negri harus dilakukan. Perlu Regulasi2 baru dibidang ketenagakerjaan migas yg membuat orang secara rasional lebih memilih bekerja di sini.
Efeknya: proses produksi berjalan dg dukungan tenaga kerja migas yg mencukupi, dan produksi migas juga akan meningkat.
MARKETPLACE
Borderless artinya sebenarnya tidak ada batasan antara expat dan lokal, murni keseimbangan antara kompetensi, kebutuhan dan how low can you go. Apalagi dari sisi yg punya uang, pastinya tdk peduli expat atau lokal yg penting jobs done. Logikanya expat akan sulit masuk ke Indonesia karena harus bersaing dgn tenaga lokal. Tapi sepertinya di sini yg punya uang lebih suka menyewa expat yg mahal daripada orang lokal walaupun misalnya orang lokal ikhlas dihargain cuma 1/2 harga expat dengan kompetensi yg sama. Mgkn rumor tentang rate maksimum bagi orang lokal dan rate minimum bagi expat itu ada benarnya. CMIIW. Sent from Yahoo! Mail on Android |
|
|
Dear All,
Sudah jelas dibawah bahwasannya SDM kita banyak yang mampu, namun kebanyakan mereka lebih prefer untuk di luar negri karena salary and benefit yyg ditawarkan jauh dari offering yg diberikan perusahaan nasional kita.
Seharusnya, salah satu parameter ini, menjadi evaluasi dari perusahaan tsb untuk bisa setidaknya reasonable dalam memberikan offering thd expectationnya.
Kawan saya mendapatkan kesempatan di pertamina ep, ketika nego salary, dia tidak menyangka bahwa yg ditawarkan ternyata jauh dengan standard salary kelas EPC company. So mereka memutuskan untuk menolaknya dan masuk ke epc company tsb.
Salam
Adiy
MARKETPLACE
Bikin pendidikan dan latihan tenaga perminyakan dengan ikatan dinas 10-15 thn.
Setelah itu terserah kpd ybs utk stay, atau kpd perusahaan utk mempertahankannya.
Memang paling tidak ada 4 kepentingan pak:
1. Kepentingan usaha/industripengusaha yg memikirkan ya pengusahaya.
2. Kepentingan pekerja yg memikirkan ya pekerjanya sendiri
3. Kepentingan negara/pemerintah/juga masyarakat, ya yang memikirkan pemerintah yg sedang berwenang dan memegang mandat.
4. Kepentingan rakyat, yg memikirkan rakyat lewat wakil2nya di DPR dan komisi yg membidangi energi migas.
Milis ini mayoritas membernya pekerja, jadi wajar saja kalo semangat tanggapannya lebih banyak dari sisi pekerja.
Terbuka ruang yang sama untuk tanggapan dari sisi pengusaha dan pemerintah, dan (wakil) rakyat. Masing2 punya peranan.
Kalo pekerja diminta ikut memikirkan dari sisi kepentingan pemerintah atau yg lain, trus kerjaannya sendiri gimana? dst dst...
Bukannya nggak mau atau berpikir sektoral, tapi partisipasi pekerja ke pemerintah dan masyarakat sudah diwujudkan/diwakili dalam bentuk PAJAK.
Masing2 punya peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yg dilakoninya...
Statement yang menarik.
Saya kira statement menguntungkan bagi perusahaan atau Negara perlu lebih
diperjelas.
Saya kira personal yang telah digaji 1000USD/day itu memiliki pertimbangan
yang jauh lebih dalam daripada sekedar uang. Daripada sekedar menyenangkan
pimpinannya, dia berpikir misalnya keselamatan orang dan alam lingkungan.
Karena bekerja tidak hanya demi keuntungan uang semata tetapi juga wajib
mempertanggung jawabkan kepada Tuhan.
Saya juga sering menjumpai, karena demi uang atau takut dipecat atau demi
menyenangkan boss, seseorang rela melacurkan diri/ melacurkan keahliannya/
ke-engineer-anya.
Salam
Amal
-----Original Message-----
From: Migas_I...@yahoogroups.com
[mailto:Migas_I...@yahoogroups.com] On Behalf Of J.S. Sibagariang
Sent: Wednesday, April 24, 2013 12:32 PM
To: Migas Indonesia
Cc: ebia...@skspmigas-esdm.go.id; ur...@bsmleader.com
Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
------------------------------------
----------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com Facebook page :
http://www.facebook.com/pages/Migas-Indonesia-Online/251996544879092
No E-mail (Web) : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indo...@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment silahkan hubungi
webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY PENGIRIMAN ATTACHMENT
KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
----------------------------------------------------------Yahoo! Groups
Links
Rekan-Rekan MI,
Terkait dengan topik ini, saya menyadari Industri migas merupakan industri yang sangat konservatif sehingga tidak ada organisasi yang terlibat di industri ini rela menjadi kelinci percobaan, karena misalnya kesalahan operasi pemboran dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar, sehingga industri ini menuntut pekerja dengan jam terbang tinggi.
Akibat kondisi di atas, organisasi2 di lingkungan migas cenderung mencari para pakerja dengan jam terbang tinggi dibandingkan memberikan kesempatan pada para nubie dengan membuka jalur apprentice atau mentoring sehingga akan terjadi regenerasi dalam bidang SDM.
Mungkin, saya cukup beruntung, karena tanpa background pendidikan yang sejalan dengan kegiatan operasi, dapat berkecimpung di kegiatan operasi migas dikarenakan mendapat kesempatan dari teman-teman yang berjam terbang tinggi tadi.
Saya menghargai kesempatan yang diberikan oleh teman-teman sebelumnya, sehingga pada saat ini saya juga sedang berbagi kesempatan dengan teman-teman nubie untuk mendalami industri ini dan semoga pada akhirnya mereka dapat mendapatkan kemampuan yang mumpuni.
Memang tidak banyak yang dapat saya lakukan, tapi saya tetap berharap industri ini di Indonesia tidak lagi pernah mengalami "the great crew changes" seperti saat ini ataupun di medio 80an
Salam,
Febri
Rekan-Rekan MI,
Terkait dengan topik ini, saya menyadari Industri migas merupakan industri yang sangat konservatif sehingga tidak ada organisasi yang terlibat di industri ini rela menjadi kelinci percobaan, karena misalnya kesalahan operasi pemboran dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar, sehingga industri ini menuntut pekerja dengan jam terbang tinggi.
Akibat kondisi di atas, organisasi2 di lingkungan migas cenderung mencari para pakerja dengan jam terbang tinggi dibandingkan memberikan kesempatan pada para nubie dengan membuka jalur apprentice atau mentoring sehingga akan terjadi regenerasi dalam bidang SDM.
Mungkin, saya cukup beruntung, karena tanpa background pendidikan yang sejalan dengan kegiatan operasi, dapat berkecimpung di kegiatan operasi migas dikarenakan mendapat kesempatan dari teman-teman yang berjam terbang tinggi tadi.
Saya menghargai kesempatan yang diberikan oleh teman-teman sebelumnya, sehingga pada saat ini saya juga sedang berbagi kesempatan dengan teman-teman nubie untuk mendalami industri ini dan semoga pada akhirnya mereka dapat mendapatkan kemampuan yang mumpuni.
Memang tidak banyak yang dapat saya lakukan, tapi saya tetap berharap industri ini di Indonesia tidak lagi pernah mengalami "the great crew changes" seperti saat ini ataupun di medio 80an
Salam,
Febri
Migas indonesia,Tampaknya isue negara RI kekurangan SDM perminyakan sudah mempengaruhi produksi Migas nasional.Ini komentar pak Rudi Rubiandini (Kepala SKKMIGAS) saya posting kan..SalamS Herry PutrantoAdministrator
Jakarta - Cadangan dan produksi minyak nasional saat ini semakin turun. Bukan hanya karena dana, namun minimnya pekerja di industri migas dalam negeri juga jadi hambatan tersendiri.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan, satu-satunya kunci untuk meningkatkan produksi migas adalah dengan mencari sumur baru lewat pengeboran.
"Kalau tidak mengebor tidak ada minyak, sedikit ngebor sedikit pula minyak yang didapat, banyak ngebor makin banyak minyak yang didapat, makanya tahun ini kami tetapkan sebagai tahun pengeboran," ujar Rudi ketika berkunjung ke Kantor Trans Corp, Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/4/2013).
Namun dari program 1.200 pengeboran sumur eksploitasi dan 250 sumur ekplorasi migas, yang bisa direalisasikan masih sangat sedikit sekali.
"Masalahnya, kita kekurangan rig (alat bor minyak dan gas bumi), saya bilang ke Dirut Pertamina Ibu Karen, tolong ditambah rig-nya. Sekarang sudah ada rig-nya masalah lagi, yang mengerjakan siapa? Karena kita kekurangan orang di industri migas," ujar Rudi.
Kekurangan pekerja di industri migas ini bukan karena Indonesia minim sarjana perminyakan dan lainnya, tapi karena tengaa perminyakan Indonesia banyak bekerja di perusahaan migas asing.
"Tenaga-tenaga mereka sangat diburu industri migas di luar negeri, mereka dibayar US$ 1.500-US$ 2.500 per hari (sekitar Rp 23 juta), jika mereka bekerja di dalam negeri atau bahkan ke Pertamina, mereka pasti mikir-mikir lagi," ungkap Rudi.
Rudi sempat menyinggung juga soal wacana gaji pegawai SKK Migas (dulu BP Migas) yang rencananya akan disamakan dengan PNS. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada yang mau menjadi pegawai SKK Migas.
"Kalau itu terjadi, tidak perlu Mahakamah Konstitusi yang membubarkan, disamakan gajinya saja dengan PNS besok BP Migas bubar, ya karena mereka-mereka yang bekerja di BP Migas orang yang sangat diburu juga perusahaan-perusahaan minyak baik di dalam maupun di luar negeri," tandasnya.
Rista Rama Dhany - detikFinance
Dear MMI members,
Kita jg tdk bs langsung menyalahkan 'keluhan' pemerintah kita (pemerintah RI) mengenai pernyataan adax kekurangan tenaga perminyakan di negeri ini, karena itulah salah satu bentuk keprihatinan pemerintah. Tetap kita hargai.
Namun, sy hanya menyoroti ungkapan tersebut dari sisi lemahx data pendukung pernyataan. Di indonesia ini kan pemerintah sdh punya data, berapa banyak perguruan tinggi baik PTN maupun PTS yg memiliki program studi Teknik Perminyakan, dari sini saja secara kasar sdh bs diketahui rata-rata produk sarjana tek perminyakan brp orang. Ini sisi produksi sdm tek perminyakan. Hal selanjutnya, pemerintah melalui lembagax jg sdh tahu pasti berpa banyak perusahaan migas yg saat ini dlm status melaksanakan pekerjaan explorasi migas?
Jadi data-data itu saja sudah bisa dibandingkan dan dihubungkan satu sama lain, apakah memang ada kekurangan sdm perminyakan, sehingga perusahaan2 yg ceritanya mau explorasi itu, mengurungkan niatx atau berhenti dan lari keluar negeri mencari lahan baru?
Atau kurangx produksi migas karena pemerintah sendiri yg tidak menciptakan suasana kondusif untuk mendorong kegiatan explorasi migas secara intensif dan extensif, termasuk banyakx kesulitan dlm urusan2 pembebasan lahan terutama bila rencana explorasi di wilayah onshore, pergesekan sosial di lapangan, lemahx kepastian dan penegakan hukum dan jg kurang menghargai sdm sendiri, maux di jadikan buruh saja dgn gaji rendah, padahal tenaga terdidik misalx saja tek perminyakan semasa kuliah sdh menghabiskan duit berapa. Kalau Jokowi naikkan Upah buruh ke arah yg lebih baik, itu justru bentuk kepedulian yg baik bukan malah disindir, kata email Pak Zulkifli sebelumx.
Pemerintah kita jangan terlalu banyak mengeluh, boleh bersedih hati tp jangan ditampakkan ke anak-anak bangsa tp semestix harus bekerja keras. Untungx hal yg dihadapi ini bukan seperti kejadi bocorx radiasi nuklir reaktor fukushima di Jepan yg benar2 butuh kesigapan, tp ini mash ada wkt berleha2, berkeluh kesah, untuk menanti rasa simpati masyarakat. Atau2 jangan2 malah pencitraan lagi.....:).
Salam
ilham
Rekan-Rekan MI,
Terkait dengan topik ini, saya menyadari Industri migas merupakan industri yang sangat konservatif sehingga tidak ada organisasi yang terlibat di industri ini rela menjadi kelinci percobaan, karena misalnya kesalahan operasi pemboran dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar, sehingga industri ini menuntut pekerja dengan jam terbang tinggi.
Akibat kondisi di atas, organisasi2 di lingkungan migas cenderung mencari para pakerja dengan jam terbang tinggi dibandingkan memberikan kesempatan pada para nubie dengan membuka jalur apprentice atau mentoring sehingga akan terjadi regenerasi dalam bidang SDM.
Mungkin, saya cukup beruntung, karena tanpa background pendidikan yang sejalan dengan kegiatan operasi, dapat berkecimpung di kegiatan operasi migas dikarenakan mendapat kesempatan dari teman-teman yang berjam terbang tinggi tadi.
Saya menghargai kesempatan yang diberikan oleh teman-teman sebelumnya, sehingga pada saat ini saya juga sedang berbagi kesempatan dengan teman-teman nubie untuk mendalami industri ini dan semoga pada akhirnya mereka dapat mendapatkan kemampuan yang mumpuni.
Memang tidak banyak yang dapat saya lakukan, tapi saya tetap berharap industri ini di Indonesia tidak lagi pernah mengalami "the great crew changes" seperti saat ini ataupun di medio 80an
Salam,
Febri
Rekan-Rekan MI,
Terkait dengan topik ini, saya menyadari Industri migas merupakan industri yang sangat konservatif sehingga tidak ada organisasi yang terlibat di industri ini rela menjadi kelinci percobaan, karena misalnya kesalahan operasi pemboran dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar, sehingga industri ini menuntut pekerja dengan jam terbang tinggi.
Akibat kondisi di atas, organisasi2 di lingkungan migas cenderung mencari para pakerja dengan jam terbang tinggi dibandingkan memberikan kesempatan pada para nubie dengan membuka jalur apprentice atau mentoring sehingga akan terjadi regenerasi dalam bidang SDM.
Mungkin, saya cukup beruntung, karena tanpa background pendidikan yang sejalan dengan kegiatan operasi, dapat berkecimpung di kegiatan operasi migas dikarenakan mendapat kesempatan dari teman-teman yang berjam terbang tinggi tadi.
Saya menghargai kesempatan yang diberikan oleh teman-teman sebelumnya, sehingga pada saat ini saya juga sedang berbagi kesempatan dengan teman-teman nubie untuk mendalami industri ini dan semoga pada akhirnya mereka dapat mendapatkan kemampuan yang mumpuni.
Memang tidak banyak yang dapat saya lakukan, tapi saya tetap berharap industri ini di Indonesia tidak lagi pernah mengalami "the great crew changes" seperti saat ini ataupun di medio 80an
Salam,
Febri
Salam, Kali ini saya setuju dengan Pak Dirman, yang sudah "di luar" dengan gaji lebih dari 2 kali gajinya Pak Jokowi - tetaplah di luar. Bangun negara ini dengan mengirim devisa sebanyak-banyaknya ke dalam negeri. Semoga di pemilu 2014 yang akan datang terpilih pemimpin dengan good will yang mulia untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, bukan golongan dan kelompoknya saja, aamiiin. Semoga bermanfaat. Wassalam, |
Sent from Yahoo! Mail on Android |
Male, 43 thn, Indonesian, Mechanical Engineering degree, 17 years experiences, 14 years focused in Professional Quality and HSE MS, Level 2 NDT-MP, PT, RT, UT, IRCA QMS 2000 Certified, Excellent Management Model, Six Sigma, having overseas exposure experiences: Malaya, Qatar, Oman. Very interested to work in Indonesia.
Kira-kira begitulah kata kunci yg dibuat dan disebar di situs-situs pencari tenaga kerja, dan pencari pekerjaan agar para recruiter Nusantara tertarik dan menemukan dn mudah saat searching. Tapi nggak pernah tuh agency atau recruiter yg pernah menawarkan opportunity kepada saya di teritorial RI, bahkan justru para agency yg menawarkan kerja di Sabah dan Sarawak serta Peninsular yg suka tilpon-tilpon, tes-tes water "awak sekarang duduk kat mana, hantarlah you punya CV kat i?".
Sampai2 saya frustrasi dan pernah coba ganti aja kunci-nya "Willingness to work in Trinidad-Tobago only", eeeemang ternyata benar, di kasih call oleh ejen utk kerja dgn kontraktor BP Trinidad-Tobago. Jadi ungkapan Pak Rudi itu saya anggap kurang akurat, selain RI nggak bnyk minyak-nya (wong msh di dalam Tanah kok), tenaga perminyakan asal RI yg nyari kerja migas juga susah dapat job mas bro. Jadi, tetaplah di Luanda, Port Hard Court (betul gak ejaan-nya ?), Lagos, Sakhalink, Khazan, Thayfut, Basra, Damam, Rumaila, Qarna Alam (biarkan saya sendiri aja yg pulkam next month, nggak nahaaan hi..hi..hi..). Jadi sama susahnya kayak nyari orang Qatar yg mau nyopir taxi (maunya minimal nyetir Prado atau Cadillac aja)
Salam, d'Art 2013/4/25 Ignatius <febr...@gmail.com>
|
|
Salam MIGAS,
Mengamati arah pembahasan dari rekan-rekan sekalian, rasanya hati saya terpancing untuk urun suara.
Berikut menurut pendapat saya dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan langsung di lapangan selama 15 tahun terakhir:
1. RI kekurangan tenaga perminyakan
Jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung dari mana sudut pandangnya.
a. Jawaban Tidak
Tidak usah dibahas lagi mengenai banyaknya sdm muda Indonesia yang lulus dari universitas/institusi terbaik di seluruh penjuru negeri. Jumlahnya berapa? Tidak kurang dari 50 ribu sarjana teknik berbagai (baca: seluruh) jurusan.
Kualitasnya bagaimana? Tidak ada metodologi yang akurat untuk dijadikan acuan, akan tetapi dari yang saya amati kualitas engineer Indonesia yang sedang-sedang saja masih tergolong diatas rata-rata dibandingkan dengan kualitas engineer dari negara lain.
Tidaklah terlalu mengada-ada apabila saya menyatakan minimum 50% dari 50 ribu sarjana teknik yang lulus setiap tahun sebetulnya sangat layak pakai untuk dapat dipekerjakan.
Namun harus diakui bahwa kelemahan sdm Indonesia adalah di bahasa Inggris, dan juga kurang berani menyampaikan pendapat (ide) di forum terbuka, apalagi bila idenya sedikit berlawanan arah dengan status quo.
b. Jawaban Ya
Untuk menjustifikasi jawaban Ya ini, maka pernyataannya harus sedikit dimodifikasi menjadi: "Indonesia kekurangan tenaga perminyakan yang sudah jadi dan terampil".
Kalau itu saya setuju.
Beberapa hal yang menyebabkan jawaban ini menjadi valid:
Mengingat keterbatasan waktu dan tempat dan juga untuk memberikan kesempatan bagi rekan-rekan lain yang ingin menambahkan atau mengembangkan narasi saya diatas, sementara saya akhiri topik ini.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pendapat saya.
Salam,
Riky Bernardo
|
|
Kawan migas,
Mohon disimak video buatan John Pilger the new rulers of the world. http://www.youtube.com/watch?v=UxgZZ8Br6cE
Salam
Amal.
rekan2 migas,saya hendak membuka wacana,apakah yg dimaksud dengan specialist engineer, principal engineer dan senior engineer?apa perbedaan mendasar di antara ketiga title tersebut?kualifikasi apa yg diperlukan?apa pula beda antara Senior Engineer dan Engineer Senior?salam migasRania
Saya usul agar KPS dan kontraktor migas diwajibkan untuk melibatkan fresh engineer dalam setiap project/pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga regenerasi engineer kita lebih bagus. Seandainya nanti tenaga kerja migas kita kelebihan, biar mereka yang nggak dapat tempat di indonesia bisa bekerja di luar negeri. Kalau dibandingkan India & Filiphina rasa2nya jumlah tenaga engineer kita masih jauh lebih sedikit.
ahmad solikhin
From: Administrator Migas <migas_i...@yahoo.com>
>To: "Migas_I...@yahoogroups.com" <Migas_I...@yahoogroups.com>
>Sent: Monday, 29 April 2013, 10:56
>Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
>
>
>Mas Riky
>Terimakasih atas masukannya yang cukup detail, supaya juga bisa menjadi masukan kepada Pemerintah email anda saya saya forward kepada ybs. selanjutnya saya mohon beliau memberikan jawabannya.
>
>
>Salam
>S Herry Putranto
>Admin
>
>From: Riky Bernardo <rikybe...@yahoo.com>
>To: Migas_I...@yahoogroups.com
>Sent: Friday, April 26, 2013 3:30 PM
>Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
>
>Salam MIGAS,
>
>Mengamati arah pembahasan dari rekan-rekan sekalian, rasanya hati saya terpancing untuk urun suara.
>
>Berikut menurut pendapat saya dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan langsung di lapangan selama 15 tahun terakhir:
>
>1. RI kekurangan tenaga perminyakan
>
>Jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung dari mana sudut pandangnya.
>
>a. Jawaban Tidak
>
>Tidak usah dibahas lagi mengenai banyaknya sdm muda Indonesia yang lulus dari universitas/institusi terbaik di seluruh penjuru negeri. Jumlahnya berapa? Tidak kurang dari 50 ribu sarjana teknik berbagai (baca: seluruh) jurusan.
>Kualitasnya bagaimana? Tidak ada metodologi yang akurat untuk dijadikan acuan, akan tetapi dari yang saya amati kualitas engineer Indonesia yang sedang-sedang saja masih tergolong diatas rata-rata dibandingkan dengan kualitas engineer dari negara lain.
>Tidaklah terlalu mengada-ada apabila saya menyatakan minimum 50% dari 50 ribu sarjana teknik yang lulus setiap tahun sebetulnya sangat layak pakai untuk dapat dipekerjakan.
>Namun harus diakui bahwa kelemahan sdm Indonesia adalah di bahasa Inggris, dan juga kurang berani menyampaikan pendapat (ide) di forum terbuka, apalagi bila idenya sedikit berlawanan arah dengan status quo.
>
>b. Jawaban Ya
>
>Untuk menjustifikasi jawaban Ya ini, maka pernyataannya harus sedikit dimodifikasi menjadi: "Indonesia kekurangan tenaga perminyakan yang sudah jadi dan terampil".
>Kalau itu saya setuju.
>Beberapa hal yang menyebabkan jawaban ini menjadi valid:
> * Perekrutan fresh graduate yang ketat (baca: sangat ketat) dan kesannya mengada-ada serta berlebihan. Terlalu banyak parameter yang ditentukan oleh pihak perusahaan terutama KPS-KPS top dan juga beberapa world-wide class service company yang namanya tidak perlu disebutkan. Dari IPK minimal 3.5, lulusan luar negeri diutamakan, jurusan terlalu specifik dibatasi, minimum TOEFL atau TOEIC yang diset sangat tinggi, belum lagi psikotest, dan lain-lain. Alhasil dari 4,000 pelamar yang notabene banyak terdapat bibit unggul, hanya sekitar 80-100 orang saya yang berhasil terserap. Lainnya harus menghadapi kenyataan untuk menjadi pihak yang tersisih dan pindah ke jalur industri yang lain, berwiraswasta, dll. Perusahaan-perusahaan lain juga melakukan hal yang sama dan bahkan sering tim recruitment menyatakan tidak mendapatkan karyawan yang berkualitas dan akhirnya tahun itu under quota bahkan menunda recruitment untuk tahun depan (mencari lagi bibit yang katanya
super, dengan IPK, IQ, TOEFL tinggi, etc.). Saat itu, hilanglah kesempatan bagi ribuan anak negeri yang berpotensi yang seharusnya bisa dimanfaatkan negara.
> * Biaya training dan pelatihan yang sangat mahal. Bukan rahasia lagi, industri oil and gas adalah sangat spesifik. Untuk menjadi tenaga kerja yang handal dan siap pakai, tidaklah cukup dengan bermodal kepandaian (IPK, IQ, TOEFL, etc.). Semuanya harus melalu pelatihan, practical exposure, coaching, etc. Dengan kesempatan yang baik, proses, attitude, dan soft skills yang benar dan sesuai, setelah 5-10 tahun maka baru bisa dikatakan sdm tersebut siap pakai. Kemudian apa yang terjadi? Perusahaan -perusahaan sejenis akan lebih suka untuk membajak sdm-sdm siap pakai tersebut daripada melakukan pembibitan baru. Terjadilah lingkaran "maut" dimana seakan-akan banyak lowongan kerja, padahal sdm yang terlibat adalah itu-itu saja. Bibit-bibit unggul fresh graduate tetap tidak bisa (baca: jarang) masuk.
> * Hijrahnya tenaga kerja Indonesia ke luar negeri. Ini adalah topik yang paling panjang untuk diuraikan. Latar belakangnya sangat beragam, antara lain (tapi tidak terbatas kepada):
> * Barisan tertolak (baca: sakit hati) yang dijelaskan di bagian b butir pertama. Beberapa dari mereka dengan cara yang beragam, entah itu sekolah lagi di LN, atau rela mendowngrade ijazah mereka untuk kerja di posisi lain dan industri lain yang lebih "rendah" namun akhirnya setelah beberapa tahun mendapatkan sedikit keberuntungan dan bahkan bisa tembus ke oil and gas company di LN.
> * Ketidaknyamanan bekerja di dalam negeri karena nuansa "politik" yang sangat kental di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalam negeri. Banayk orang yang sangat berpotensi tidak diberikan kesempatan untuk berkembang dan akhirnya disingkirkan hanya karena kepentingan individu atau golongan (misal : tidak satu alumni, tidak satu paham, tidak satu suku, , kurang "flexibel", kurang klik, bukan orang lama, etc.). Hali ini yang sangat umum terjadi bahkan di semua perusahaan yang saat ini ada di Indonesia.
> * Sub topik yang paling jelas dan paling mengundang polemik adalah masalah tidak (baca : kurang) dihargainya tenaga-tenaga akhli di Indonesia. Banyak sekali justifikasi dari pihak-pihak yang membela ataupun menghibur diri dengan berkata "Seenak-enaknya di negeri orang, masih enak di negeri sendiri" ataupun kiasan-kiasan sejenis. Dalam beberapa hal saya setuju dengan pendapat itu. Akan tetapi dalam hubungannya dengan fenomena ini, saya menilai kiasan tersebut tidak pas dan kesannya dipaksakan. Di era global saat ini dan apalagi kedepannya, akan segera berlaku globar market price untuk orang tertentu yang memiliki kualifikasi tertentu. Maka tidaklah bisa dijadikan alasan ketika dua orang dengan kualifikasi yang sama memiliki salary yang bisa berbeda 10 kali lipat. Sedihnya ini masih banyak terjadi.
> * Terlalu menilai tinggi bangsa lain (baca: orang putih). Kejadian yang dipaparkan di sub-bullet sebelumnya diperparah dengan perlakuan khusus bagi expat asing asal Eropa/Amerika di Indonesia. Mereka diabayar sampai 5-10 kali lipat ditambah full facility provision dibandingkan orang lokal yang memiliki kemampuan sama, dan bahkan dalam banyak hal malah lebih baik.
>
>Mengingat keterbatasan waktu dan tempat dan juga untuk memberikan kesempatan bagi rekan-rekan lain yang ingin menambahkan atau mengembangkan narasi saya diatas, sementara saya akhiri topik ini.
>
>Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pendapat saya.
>
>Salam,
>Riky Bernardo
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
From: Ahmad Sent: Senin, 29 April 2013 16:46 PM Reply To: Migas_I...@yahoogroups.com Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan |
Saya usul agar KPS dan kontraktor migas diwajibkan untuk melibatkan fresh engineer dalam setiap project/pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga regenerasi engineer kita lebih bagus. Seandainya nanti tenaga kerja migas kita kelebihan, biar mereka yang nggak dapat tempat di indonesia bisa bekerja di luar negeri. Kalau dibandingkan India Filiphina rasa2nya jumlah tenaga engineer kita masih jauh lebih sedikit.
ahmad solikhin
From: Administrator Migas migas_i...@yahoo.com>
>To: "Migas_I...@yahoogroups.com" Migas_I...@yahoogroups.com>
>Sent: Monday, 29 April 2013, 10:56
>Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
>
>
>Mas Riky
>Terimakasih atas masukannya yang cukup detail, supaya juga bisa menjadi masukan kepada Pemerintah email anda saya saya forward kepada ybs. selanjutnya saya mohon beliau memberikan jawabannya.
>
>
>Salam
>S Herry Putranto
>Admin
>
Sent: Monday, April 29, 2013 3:52 PM
Subject: Re: [Oil&Gas] Specialist, Principal & Senior Engineer
Sent: Tuesday, April 30, 2013 9:42 PM
Sent: Wednesday, May 1, 2013 10:11 AM
From: aank <aan...@gmail.com>
To: Migas_I...@yahoogroups.com; Migas_I...@yahoogroups.com
Sent: Monday, 29 April 2013, 16:49
Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
Pak ahmad, itu namanya pendampingan. Biasanya yg berkeberatan adLah incumbent pekerja/engineer migas utk memberi kesempatan kepada fesh engineer pengalaman kerja. Karena dengan demikian, banyak stok engineer migas, rate salary akan turun.Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
From: AhmadSent: Senin, 29 April 2013 16:46 PMReply To: Migas_I...@yahoogroups.comSubject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
�/span>Saya usul agar KPS dan kontraktor migas diwajibkan untuk melibatkan fresh engineer dalam setiap project/pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga regenerasi engineer kita lebih bagus. Seandainya nanti tenaga kerja migas kita kelebihan, biar mereka yang nggak dapat tempat di indonesia bisa�ekerja di luar negeri. Kalau dibandingkan India Filiphina rasa2nya jumlah tenaga�ngineer kita masih jauh lebih sedikit.
ahmad solikhin
From: Administrator Migas mailto:migas_indonesia%40yahoo.com>
>To: "mailto:Migas_Indonesia%40yahoogroups.com" mailto:Migas_Indonesia%40yahoogroups.com>
>Sent: Monday, 29 April 2013, 10:56
>Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
>
>�
>Mas Riky
>Terimakasih atas masukannya yang cukup detail, supaya juga bisa menjadi masukan kepada Pemerintah email anda saya saya forward kepada ybs. selanjutnya saya mohon beliau memberikan jawabannya.
>
>
>Salam
>S Herry Putranto
>Admin
>
Dear Migas member,
Hal ini lah yang dari dulu menjadi pertanyaan di benak saya masih sampai sekarang juga. Kenapa untuk di dalam negeri sendiri masih lebih memilih untuk membayar tinggi untuk Expat meskipun dari Asia. Sementara sangat bersikeras untuk membayar murah tenaga kerja kalau dari Local Indonesia sendiri meskipun dengan kualitas sama.
Padahal si Tenaga Lokal tadi saat bekerja overseas di kemudian hari akan dapat rate yang lebih tinggi di Negara lain.
Semoga menjadi perenungan bagi para usahawan dan HRD kita.
Salam hangat,
Fonda Andre Oktantin
Sebenarnya India dan Filipin sudah kekurangan juga. Kami kerap dapat keluhan dari klien soal kegagalan perekrutan mereka di India dan Filipin. Menurut mereka, pelamar dari India dan Filipin tambah rajin mempoles CV.
Indonesia sendiri?
Sebenarnya masih lumayan banyak (meski tak seperti dulu), setidaknya berdasarkan CV yang masuk. Yang jadi masalah terutama, standar gaji kita semakin tinggi.
80% order yang masuk ke kami tak berlanjut ke seleksi dan interview, karena setelah kami sodorkan permintaan rata2 engineer kita (berdasarkan interview sebelumnya tentu saja), klien pada terkejut dan mundur.
Dan itu kayaknya pertanda bahwa 'standar' kita semakin meningkat.
Sebagai info, sudah ada CV dari Eropa yang masuk ke kami dan bersedia tidak dibayar dengan standar 'gaji bule' :)
Mustofa
bidartimur.co.id
--- In Migas_I...@yahoogroups.com, Ahmad <matzol97@...> wrote:
>
> Ya kan belum dicoba mas... Kalau ada yang pernah meneliti, kenapa tenaga kerja dari India dan Filipina bisa begitu mendominasi pasar tenaga kerja migas, power generation, dan bidang2 lainnya di dunia ini, ada baiknya hal itu diterapkan di negara kita. Setiap tahun berapa banyak alumni PT negeri dan swasta yang terpaksa bekerja tidak sesuai dengan bidangnya karena sedikitnya kesempatan kerja di dunia migas, power generation, dan dll. Kata kawan Filipin, walaupun ekonomi dalam negeri mereka kurang bagus, mereka bisa survive karena ada sekitar 4jt lebih expat yang bekerja di seluruh dunia. Expat2 ini mengirim uangnya ke filipina dan menggerakkan ekonomi dalam negerinya. Demikian halnya dengan india.
> Â
> Saya perah lihat lowongan kerja yang ada embel2 kurang lbh spt ini: "preferable from Indonesia" dan "Except from India" . Hal ini menunjukkan bahwa skill tenaga kerja kita diakui di luar negeri. Di sisi lain, kadang kita mendengar keluhan katanya
> 1. tenaga kerja kita kurang dihargai di dalam negeri.
> 2. Indonesia kekurangan tenaga perminyakan
> 3. Terlalu banyak expat asia bekerja di indonesia
> 4. dll
>
> Nah kalau kita keberatan untuk memberi kesempatan kepada fresh engineer, maka kekurangan tenaga kerja itu akan diisi oleh expat2 asia selatan.... Kan sayang, sementara lulusan2 PT dalam negeri kita banyak yang kesulitan mencari kerja. Sambil berharap SKK Migas maupun kementrian tenaga kerja mengeluarkan peraturan yang mendukung pengembangan ESDM/regenerasi engineer yang berkelanjutan, kita2 yang bekerja di HR departemen maupun memegang posisi2 penting seperti manager engineering, project manager, directur, dsb sebaiknya turut mendorong agar di lingkungan perusahaan tempat kita bekerja selalu memberi tempat secara rutin untuk fresh engineer.
>
> ahmad solikhin
>
> From: aank <aank71@...>
> >To: Migas_I...@yahoogroups.com; Migas_I...@yahoogroups.com
> >Sent: Monday, 29 April 2013, 16:49
> >Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
> >
> >Â
> >Pak ahmad, itu namanya pendampingan. Biasanya yg berkeberatan adLah incumbent pekerja/engineer migas utk memberi kesempatan kepada fesh engineer pengalaman kerja. Karena dengan demikian, banyak stok engineer migas, rate salary akan turun.
> >Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
> >From: Ahmad
> >Sent: Senin, 29 April 2013 16:46 PM
> >To: Migas_I...@yahoogroups.com
> >Reply To: Migas_I...@yahoogroups.com
> >Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
> >�/span>
> >Saya usul agar KPS dan kontraktor migas diwajibkan untuk melibatkan fresh engineer dalam setiap project/pekerjaan yang mereka lakukan, sehingga regenerasi engineer kita lebih bagus. Seandainya nanti tenaga kerja migas kita kelebihan, biar mereka yang nggak dapat tempat di indonesia bisa�ekerja di luar negeri. Kalau dibandingkan India Filiphina rasa2nya jumlah tenaga�ngineer kita masih jauh lebih sedikit.
> >
> >ahmad solikhin
> >
> >From: Administrator Migas mailto:migas_indonesia%40yahoo.com>
> >>To: "mailto:Migas_Indonesia%40yahoogroups.com" mailto:Migas_Indonesia%40yahoogroups.com>
> >>Sent: Monday, 29 April 2013, 10:56
> >>Subject: Re: [Oil&Gas] (SDM) RI Kekurangan Tenaga Perminyakan
> >>
> >>�
> >>Mas Riky
> >>Terimakasih atas masukannya yang cukup detail, supaya juga bisa menjadi masukan kepada Pemerintah email anda saya saya forward kepada ybs. selanjutnya saya mohon beliau memberikan jawabannya.
> >>
> >>
> >>Salam
> >>S Herry Putranto
> >>Admin
> >>
> >
> >
>
------------------------------------
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
Facebook page : http://www.facebook.com/pages/Migas-Indonesia-Online/251996544879092
No E-mail (Web) : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indo...@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
Migas_Indon...@yahoogroups.com
Migas_Indonesi...@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Migas_Indones...@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Yang saya yakini, banyaknya jumlah penduduk itu tidak berhubungan dgn kemakmuran, krn setiap yg melata di muka bumi itu sudah dijamin rezekinya oleh Allah. Banyak anak banyak rejeki. Saya pikir itu dulu pepatah Jawa. Ternyata intinya berasal dari Nabi yg mulia shallallahu 'alaihi wa sallam ttg anjurannya utk beranak banyak. Maap kali ngelantur. Cahyo Sent from Yahoo! Mail on Android |
Yg di dalam negeri kurang ahli neeh he. .he. . Kalo masalah berani bayar brapa, tergantung internal equity juga pak. Repot juga bayar tinggi si fulan ex luar negeri, namun jd menara gading bg yg lain, pdhal outputnya semua dituntut sama. Setahu saya juga, ada yg di luar negeri tp dia tdk ahli looh. Bisa disebut sbg penumpang saja dan bersembunyi di antara orang Indonesia yg ahli. Dan ini yg harus diwaspadai oleh para HRD, meski saya yakin mereka juga lebih tahu. |
Cahyo Sent from Yahoo! Mail on Android |
Yg di dalam negeri kurang ahli neeh he. .he. .
Kalo masalah berani bayar brapa, tergantung internal equity juga pak. Repot juga bayar tinggi si fulan ex luar negeri, namun jd menara gading bg yg lain, pdhal outputnya semua dituntut sama.
Setahu saya juga, ada yg di luar negeri tp dia tdk ahli looh. Bisa disebut sbg penumpang saja dan bersembunyi di antara orang Indonesia yg ahli. Dan ini yg harus diwaspadai oleh para HRD, meski saya yakin mereka juga lebih tahu.
Cahyo
Sent from Yahoo! Mail on Android
|
Sebenarnya menyebutkan satu entitas daerah sepertinya kurang elok dalam satu komunitas diskusi profesi demi kita jaga keutuhan dan saling menghargai sesama anak bangsa untuk NKRI, krn boleh jd demo2 ini bs merata di seluruh negeri. Hanya mengingatkan saja dari kami sebagai sahabat. Maafkan klo ada kurang berkenaan
Salam
Ilham
Dear Bu Rania, Perangkingan 1-9 tsb dasarnya apa yaa Bu? Apakah ada lembaga survey nya siapa yg mensurvey, atau ada penelitian resmi di lapangan? Karena sumber kaskus nya juga tidak menyebutkan sumber data lapangannya. Atau, ini perkiraan penulis saja? Thanks. Regards, Asyrofi Sun May 12, 2013 11:04 pm (PDT) . Posted by:"Rania Indrianingsih" rania_indrianingsih |
Sembilan bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik Kimia. Ke-favorite- an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul dari benefit salary, career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia, business development, management development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol, biodiesel, gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen / pengajar dan peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar
ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di berbagai bidang usaha juga merupakan |
bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-kaum muda sekarang-sekarang ini. Terakhir, jika rekan2 atau adik2 yang masih SMA ingin menjadi seorang insinyur Teknik Kimia, universitas mana saja yang memiliki jurusan Teknik Kimia? Meski tidak sebanyak jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Mesin atau Teknik Elektro, ada beberapa universitas yang amat direkomendasikan, dengan pertimbangan reputasi, kualitas, fasilitas, dosen-dosennnya yang rata-rata berkualifikasi S3, dan yang paling penting, track record alumninya. ITB, UI, UGM, ITS dan UNDIP, dapat dimasukkan sebagai universitas yang memiliki departemen Teknik Kimia terbaik. sumber: http://www.kaskus. co.id/post/ 518ee25d3f42b27f 74000004/ 1#post518ee25d3f 42b27f74000004 |
Dear Bu Rania,
Perangkingan 1-9 tsb dasarnya apa yaa Bu? Apakah ada lembaga survey nya siapa yg mensurvey, atau ada penelitian resmi di lapangan? Karena sumber kaskus nya juga tidak menyebutkan sumber data lapangannya. Atau, ini perkiraan penulis saja? Thanks.
Regards,
Asyrofi
|
Sun May 12, 2013 11:04 pm (PDT) . Posted by:"Rania Indrianingsih" rania_indrianingsih |
9 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di IndonesiaToday 07:29 9 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di IndonesiaSetelah seorang mahasiswa Teknik Kimia mendapat gelarnya, yaitu S. T, apa sih pekerjaan terfavorit mereka di dunia kerja? Tentunya bagi kalian yang masih mahasiswa Teknik Kimia, kalian akan melakukan rencana jangka panjang akan bekerja dimana, di bidang apa, di perusahaan apa, dan sebagai apa. Bagi kalian yang telah lulus atau baru lulus dari pendidikan Teknik Kimia, kalian juga tentunya pasti lebih memikirkan bidang pekerjaan yang akan kalian tekuni di dunia kerja nanti. Banyak pilihan yang terbuka untuk kita terjuni saat memasuki dunia kerja, namun apa sih yang terfavorit? Apa sih bidang pekerjaan dan
perusahaan yang merupakan favorit lulusan Teknik Kimia saat ini?Berikut saya paparkan trend 9 pekerjaan terfavorit sebagai seorang sarjana Teknik Kimia di Indonesia saat ini:1. Oil & Gas (Owner & Services) Oil & Gas masih merupakan salah satu pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia, walaupun sebenarnya bidang ini merupakan ladang asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil & Gas menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai memberikan benefit yang tinggi baik dari segi salary, maupun dari segi training quality. Career development yang cukup baik juga menjadi alasan orang memilih pekerjaan di Oil & Gas. Alasan kekompleksan proses industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana Teknik Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron, Vico, Premier Oil, Pertamina, Medco, Schlumberger,
Halliburton, Baker Hughes, dan masih banyak lagi.Tentu, renumerasi yang tinggi, serta berbagai fasilitas dan benefit yang mantap, menjadi daya tarik utama industri ini. Bagi seorang fresh graduate, bisa mendapatkan THP 12 juta rupiah per bulan. Namun tak sedikit perusahaan minyak dan oil service memberikan salary yang di atas 15 juta rupiah per bulan. Namun patut diingat, fresh graduate yang bisa menembus oil company/oil service ini adalah mereka yang disebut Best of The Best, tidak hanya akademik (udah pasti IP di atas 3.2), namun kecakapan non teknis lainnya, atau belakangan disebut dengan Soft Skill.2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods)FMCG menjadi salah satu pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat memberikan business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan FMCG. Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan masuk ke FMCG, ditambah dengan career path yang baik pula. Skill
baru seperti supply chain management, sales & marketing juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Teknologi baru yang ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya. Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nestle, Unilever, P&G, Johnson & Johnson, L’Oreal, KAO, dan masih banyak juga perusahaan FMCG lokal, seperti Orang Tua (OT), dan lain-lain.Range salary nya 5-8 juta rupiah per bulan3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning) EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan bidang studi sarjana Teknik Kimia yaitu perancangan pabrik kimia, atau chemical plant design. Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang besar bagi sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia secara mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan semakin menuju
expert. Basic EPCC ada di pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang pendidikan S1 Teknik Kimia memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC atau EPC. Di bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta mengurusi PFD, P&ID, analisis NME, sizing peralatan proses pabrik, merancang proses kimia, trouble shooting, dan banyak lagi. Perusahaan favorit pilihan sarjana Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR, Saipem, Technip, Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra, dan masih banyak lagi.Rata-rata salary untuk junior engineer, tercatat berkisar antara 6-10 juta rupiah per bulan.4. Petrokimia Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia sebab dunia Petrokimia juga dinilai erat kaitannya dengan studi pendidikan kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di bidang petrokimia banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses konversi kimia yang erat kaitannya dengan
pendidikan sarjana Teknik Kimia. Bidang petrokimia juga dinilai sangat “Teknik Kimia sekali”, karena ilmu Teknik Kimia sangat terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis, analisis kolom absorber, trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang industri pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja, Petrogres, Pupuk Kaltim, Candra Asri, Trypolita, dll.Range Salary: 6-10 juta rupiah per bulan.5. Chemical Industry Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang ini juga menjadi favorit. Apalagi berhubungan dengan chemical. Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Givaudan, Lautan Luas, dan masih banyak lagi.Range Salary: 4-8 juta rupiah per bulan.6.
Consultant Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di bidang business sense dan segi management skill. Bidang ini akan sangat mengasah di bidang analtycal thinking, outside the box, dan problem solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat mendukung pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit SDM. Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif sulit dan peluangnya kecil. Bidang konsultan yang menjadi favorit adalah McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya.Range Salary di konsultan ternama, sangat menggiurkan, sekitar 10-15 juta per bulan.7. Lembaga Penelitian/Research & DevelopmentMenjadi peneliti, baik di lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, merupakan salah satu pilihan untuk sarjana Teknik Kimia. Sebut saja, LIPI, BPPT, LAPAN, Lemigas, BATAN, bekerja sebagau dosen/peneliti di universitas, dan berbagai lembaga penelitian lainnya.8.
PNS/TNI/POLRISarjana Teknik Kimia, juga banyak mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan di lembaga pemerintahan, sebagai PNS, atau di TNI/Polri. Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Departemen ESDM, Kementerian BUMN, beberapa lembaga di TNI dan Polri.9. Bisnis dan EntrepeneurshipTerakhir, sarjana Teknik Kimia sangat terbuka peluang membuka bisnis sendiri dan menjadi seorang entrepeneur. Berbagai industri dan pabrik yang berhubungan dengan proses kimia industri, tentu merupakan bidang yang familier, terkait erat dengan berbagai mata kuliah Teknik Kimia.Sembilan bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik Kimia. Ke-favorite- an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul dari benefit salary, career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia, business development, management development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol, biodiesel, gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen / pengajar dan peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di berbagai bidang usaha juga merupakanbidang yang sedang dijajaki oleh kaum-kaum muda sekarang-sekarang ini.Terakhir, jika rekan2 atau adik2 yang masih SMA ingin menjadi seorang insinyur Teknik Kimia, universitas mana saja yang memiliki jurusan Teknik Kimia? Meski tidak sebanyak jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Mesin atau Teknik Elektro, ada beberapa universitas yang amat
direkomendasikan, dengan pertimbangan reputasi, kualitas, fasilitas, dosen-dosennnya yang rata-rata berkualifikasi S3, dan yang paling penting, track record alumninya. ITB, UI, UGM, ITS dan UNDIP, dapat dimasukkan sebagai universitas yang memiliki departemen Teknik Kimia terbaik.sumber:http://www.kaskus.co.id/post/518ee25d3f42b27f74000004/1#post518ee25d3f42b27f74000004 |
Sent from my BlackBerry 10 bateryborosphone.
Klo menurut tulisannya sih, kekurangannya utk drilling position... Apakah utk posisi engineer yg lain, kita gk kekurangan...
Dan (yg paling pntg mnrt saya pribadi) apakah utk posisi non engineer, kita jg gk kekurangan...(maklum, non engineer)
CV saya udh dipermak ke permak jins, permak gordyn sekalipun, kayanya bahkan msh belum menarik... Apakah karena latar belakang dari non oil n gas... Padahal pernah memimpin 7 orang "doang" sih :) dan berhasil dalam proyek penghematan fixed cost company USD 20,000 perbulan... Wah, gk seberapa byk ternyata, malu...
hanya bs menyesalkan kebodohan diri, gk keterima di teknik UGM...sayang ya gk ada upgrade otak manusia, adanya upgrade motherboard CPU aja...
Krgds,
Amar
--- In Migas_I...@yahoogroups.com, Dirman Artib <dir.art@...> wrote:
>
> Walaupun di dalam CV hrs dicantumkan institusi pendidikan spt. University,
> tetapi untuk CV para profesional si assessor tentu tak akan lagi merujuk
> kepada Universitas, tetapi kualifikasi profesional ybs spt. lebih
> kepada profesional associated spt. AWS, ASNT, NEBOSH, BSI-NDT....etc.
>
> Dan tak kalah pentingnya, adalah performance/achievement dan experience si
> individu selama bekerja, misalnya individu pernah memimpin 35 orang dalam
> Lifting and Rigging Team untuk sebuah project yg bernilai USD 8 bn selama 3
> tahun, .........wow itu adalah informasi rrrruar biasa.
>
> Khusus kepada Dik Rania, kalau misalnya teman/boy friend sudah lolos 3
> tahun spt pengalaman di atas, dijamin si kandidat tak bakal kalah dgn
> lulusan Universitas Planet Merkurius sekalipun untuk urusan Rigging &
> Lifting. Jadi, sertifikat kelulusan universitas nya disimpan aja yg rapi
> kalau nanti ada keperluan pengurusan passpor dan visa kerja (atau pdkt
> calon mertua)
>
> Itu saja
>
>
> Salam,
>
> d'Art
>
>
>
>
>
> 2013/5/13 Ardianto H <ardianto.h@...>
>
> > **
> >
> >
> > Mbak Rania,
> > Nggak bener kalau anda katakan lulusan MIT, Caltech, Texas A&M selalu
> > jaminan mutu. Semua tergantung manusianya (Mahasiswanya). Saya sehari hari
> > membimbing fresh graduate dari berbagai macam perguruan tinggi juga sering
> > ketemu fresh graduate yang dodol. Bedanya, mereka lebih PD, merasa bener
> > dan yakin ilmunya bisa langsung diimplementasikan tanpa harus mendengar
> > orang orang yang telah punya pengalaman operasional dan lapangan panjang.
> >
> > Lulusan perguruan ngetop seperti diatas juga sama saja, kerjaannya ada
> > juga yang main Tweeter, FB, e-mail e-mailan, browsing internet. Kalau
> > ditanya laporannya sudah selesai belum, ternyata "Sudah Selesai" tapi copy
> > paste dari mana mana.
> >
> > Semua fresh graduate tetap harus dipoles sampai mengkilat karena dia
> > adalah intan bagi masa depan, dari manapun perguruan tingginya.
> >
> >
> >
> > 2013/5/11 Rania Indrianingsih <rania_indrianingsih@...>
> >
> >> **
> >>
> >>
> >> Pak,
> >> untuk meminimalisir kandidat yg keliatannya high perform karena pintar
> >> memoles CV,
> >> di perusahaan2 minyak, tak jarang yg memiliki referensi university
> >> background, sbg supporting guarantee, kualifikasi seseorang.
> >> di US, alumni2 dari universitas papan atas, seperti Ivy League, MIT,
> >> Caltech, Texas Univ, sudah menjadi jaminan mutu.
> >>
> >> bak membeli produk branded, tentu bisa diidentifikasi, mana yg limited
> >> edition, ori, KW 1, KW2, dll.
> >>
> >> cheers
> >>
> >> Rania
> >>
> >>
> >>
Ada lulusan teknik kimia lulusan universitas dalam negeri yang bekerja di industri migas luat negeri?Kalau boleh tahu tange gaji nya?Thx and salamSent from my BlackBerry 10 bateryborosphone.
From: Rania IndrianingsihSent: Senin, 13 Mei 2013 13:04 PMReply To: Migas_I...@yahoogroups.comSubject: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
9 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
Today 07:29
9 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di IndonesiaSetelah seorang mahasiswa Teknik Kimia mendapat gelarnya, yaitu S. T, apa sih pekerjaan terfavorit mereka di dunia kerja? Tentunya bagi kalian yang masih mahasiswa Teknik Kimia, kalian akan melakukan rencana jangka panjang akan bekerja dimana, di bidang apa, di perusahaan apa, dan sebagai apa. Bagi kalian yang telah lulus atau baru lulus dari pendidikan Teknik Kimia, kalian juga tentunya pasti lebih memikirkan bidang pekerjaan yang akan kalian tekuni di dunia kerja nanti. Banyak pilihan yang terbuka untuk kita terjuni saat memasuki dunia kerja, namun apa sih yang terfavorit? Apa sih bidang pekerjaan dan perusahaan yang merupakan favorit lulusan Teknik Kimia saat ini?Berikut saya paparkan trend 9 pekerjaan terfavorit sebagai seorang sarjana Teknik Kimia di Indonesia saat ini:1. Oil & Gas (Owner & Services) Oil & Gas masih merupakan salah satu pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia, walaupun sebenarnya bidang ini merupakan ladang asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil & Gas menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai memberikan benefit yang tinggi baik dari segi salary, maupun dari segi training quality. Career development yang cukup baik juga menjadi alasan orang memilih pekerjaan di Oil & Gas. Alasan kekompleksan proses industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana Teknik Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron, Vico, Premier Oil, Pertamina, Medco, Schlumberger, Halliburton, Baker Hughes, dan masih banyak lagi.Tentu, renumerasi yang tinggi, serta berbagai fasilitas dan benefit yang mantap, menjadi daya tarik utama industri ini. Bagi seorang fresh graduate, bisa mendapatkan THP 12 juta rupiah per bulan. Namun tak sedikit perusahaan minyak dan oil service memberikan salary yang di atas 15 juta rupiah per bulan. Namun patut diingat, fresh graduate yang bisa menembus oil company/oil service ini adalah mereka yang disebut Best of The Best, tidak hanya akademik (udah pasti IP di atas 3.2), namun kecakapan non teknis lainnya, atau belakangan disebut dengan Soft Skill.2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods)FMCG menjadi salah satu pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat memberikan business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan FMCG. Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan masuk ke FMCG, ditambah dengan career path yang baik pula. Skill baru seperti supply chain management, sales & marketing juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Teknologi baru yang ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya. Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nestle, Unilever, P&G, Johnson & Johnson, L’Oreal, KAO, dan masih banyak juga perusahaan FMCG lokal, seperti Orang Tua (OT), dan lain-lain.Range salary nya 5-8 juta rupiah per bulan3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning) EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan bidang studi sarjana Teknik Kimia yaitu perancangan pabrik kimia, atau chemical plant design. Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang besar bagi sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia secara mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan semakin menuju expert. Basic EPCC ada di pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang pendidikan S1 Teknik Kimia memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC atau EPC. Di bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta mengurusi PFD, P&ID, analisis NME, sizing peralatan proses pabrik, merancang proses kimia, trouble shooting, dan banyak lagi. Perusahaan favorit pilihan sarjana Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR, Saipem, Technip, Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra, dan masih banyak lagi.Rata-rata salary untuk junior engineer, tercatat berkisar antara 6-10 juta rupiah per bulan.4. Petrokimia Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia sebab dunia Petrokimia juga dinilai erat kaitannya dengan studi pendidikan kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di bidang petrokimia banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses konversi kimia yang erat kaitannya dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Bidang petrokimia juga dinilai sangat “Teknik Kimia sekali”, karena ilmu Teknik Kimia sangat terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis, analisis kolom absorber, trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang industri pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja, Petrogres, Pupuk Kaltim, Candra Asri, Trypolita, dll.Range Salary: 6-10 juta rupiah per bulan.5. Chemical Industry Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang ini juga menjadi favorit. Apalagi berhubungan dengan chemical. Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Givaudan, Lautan Luas, dan masih banyak lagi.Range Salary: 4-8 juta rupiah per bulan.6. Consultant Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di bidang business sense dan segi management skill. Bidang ini akan sangat mengasah di bidang analtycal thinking, outside the box, dan problem solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat mendukung pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit SDM. Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif sulit dan peluangnya kecil. Bidang konsultan yang menjadi favorit adalah McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya.Range Salary di konsultan ternama, sangat menggiurkan, sekitar 10-15 juta per bulan.7. Lembaga Penelitian/Research & DevelopmentMenjadi peneliti, baik di lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, merupakan salah satu pilihan untuk sarjana Teknik Kimia. Sebut saja, LIPI, BPPT, LAPAN, Lemigas, BATAN, bekerja sebagau dosen/peneliti di universitas, dan berbagai lembaga penelitian lainnya.8. PNS/TNI/POLRISarjana Teknik Kimia, juga banyak mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan di lembaga pemerintahan, sebagai PNS, atau di TNI/Polri. Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Departemen ESDM, Kementerian BUMN, beberapa lembaga di TNI dan Polri.9. Bisnis dan EntrepeneurshipTerakhir, sarjana Teknik Kimia sangat terbuka peluang membuka bisnis sendiri dan menjadi seorang entrepeneur. Berbagai industri dan pabrik yang berhubungan dengan proses kimia industri, tentu merupakan bidang yang familier, terkait erat dengan berbagai mata kuliah Teknik Kimia.Sembilan bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik Kimia. Ke-favorite-an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul dari benefit salary, career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia, business development, management development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol, biodiesel, gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen / pengajar dan peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di berbagai bidang usaha juga merupakan bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-kaum muda sekarang-sekarang ini.Terakhir, jika rekan2 atau adik2 yang masih SMA ingin menjadi seorang insinyur Teknik Kimia, universitas mana saja yang memiliki jurusan Teknik Kimia? Meski tidak sebanyak jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Mesin atau Teknik Elektro, ada beberapa universitas yang amat direkomendasikan, dengan pertimbangan reputasi, kualitas, fasilitas, dosen-dosennnya yang rata-rata berkualifikasi S3, dan yang paling penting, track record alumninya. ITB, UI, UGM, ITS dan UNDIP, dapat dimasukkan sebagai universitas yang memiliki departemen Teknik Kimia terbaik.sumber:
Allah itu tidaklah terlanjur adil, dia itu Maha Adil. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran, bahwa Dia melapangkan rejeki bagi siapa yg Dia kehendaki, dan Dia sempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki. Di antara yang dilebarkan dan disempitkan rezekinya, keduanya adalah ujian sehingga terpisahlah mana manusia yg bertakwa dan mana yg suka maksiat. Back to laptop, yg nulis orang mana neeh, yg pasti bukan dari Premier krn sarjana Teknik Kimia di Premier Jakarta tdk banyak. Utk IP di atas 3,2 regardless lulusan manapun? Masa seeh? Best of the best? Yg saya tahu di ITB memang jurusan Teknik Kimia adalah jurusan terfavorit dan the best dlm 5 tahun (untuk besarnya.syarat IP dari tahap persiapan bersama masuk ke jurusan Teknik Kimia) ini dan tak ada yg mengalahkannya, tapi apakah linear jadinya di dunia kerja? Ternyata tidak. Setahu saya, justru jurusan Geologi dan perminyakan yg megang peranan di bisnis ini dlm hal salary. Ketika masuk Teknik Kimia ITB tahun 91, setahu saya ranking jurusan Geologi itu amat di bawah, dan sedikit lebih baik dari Biologi, but di dunia nyata? Semua terbalik. Allah itu Maha Adil. Intinya, buat adik2 mahasiswa yg jadi anggota milis ini, engga usah risau dgn tulisan itu dan jadi takut bersaing dengan lulusan Teknik Kimia, krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya sendiri. Cahyo Hardo |
Sent from Yahoo! Mail on Android |
Dear para Milis. Untuk adik-adik mahasiswa ataupun yang baru tamat ataupun yang belum merasa puas dan bangga dengan pekerjaan sekarang - jangan takut. SEMANGAT! Wassalam. |
Sent from Yahoo! Mail on Android |
|
Permisi numpang OOT sejenak, sumber kaskus yg dikutip Bu Rania a.n mohammed.asyrofi & juga Bu Rania sendiri, sepertinya sosok yg misterius :) Barangkali ada member di sini yg kenal beliau2 ini secara riil, boleh japri donk utk memperkenalkan beliau2 ini.
Regards,
Asyrofi
--- In Migas_I...@yahoogroups.com, Dirman Artib <dir.art@...> wrote:
>
> Informasi kurang akurat.
> Seorang teman saya tamat Teknik Kimia ITB, dgn tidak menyebut nama sebagai
> Cak Dam, lebih memilih sebagai pelatih selam rekreasi, dan hanya bekerja
> sampingan di bidang Professional Process Safety.
>
> Salam,
>
> d'Art
>
>
> 2013/5/13 aank <aank71@...>
>
> > **
> >
> >
> > Ada lulusan teknik kimia lulusan universitas dalam negeri yang bekerja di
> > industri migas luat negeri?
> > Kalau boleh tahu tange gaji nya?
> >
> > Thx and salam
> >
> > Sent from my BlackBerry 10 bateryborosphone.
> > *From: *Rania Indrianingsih
> > *Sent: *Senin, 13 Mei 2013 13:04 PM
> > *To: *Migas_I...@yahoogroups.com
> > *Reply To: *Migas_I...@yahoogroups.com
> > *Subject: *[Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
> >
> >
> >
> > 9 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
> > ** Today 07:29 **
> > Teknik K dan peneliti
> >
Dear rekan milis
Nice opinion for real motivation, Mr. Cahyo Hardo
Allah itu tidaklah terlanjur adil, dia itu Maha Adil. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran, bahwa Dia melapangkan rejeki bagi siapa yg Dia kehendaki, dan Dia sempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki. Di antara yang dilebarkan dan disempitkan rezekinya, keduanya adalah ujian sehingga terpisahlah mana manusia yg bertakwa dan mana yg suka maksiat. Back to laptop, yg nulis orang mana neeh, yg pasti bukan dari Premier krn sarjana Teknik Kimia di Premier Jakarta tdk banyak. Utk IP di atas 3,2 regardless lulusan manapun? Masa seeh? Best of the best? Yg saya tahu di ITB memang jurusan Teknik Kimia adalah jurusan terfavorit dan the best dlm 5 tahun (untuk besarnya.syarat IP dari tahap persiapan bersama masuk ke jurusan Teknik Kimia) ini dan tak ada yg mengalahkannya, tapi apakah linear jadinya di dunia kerja? Ternyata tidak. Setahu saya, justru jurusan Geologi dan perminyakan yg megang peranan di bisnis ini dlm hal salary. Ketika masuk Teknik Kimia ITB tahun 91, setahu saya ranking jurusan Geologi itu amat di bawah, dan sedikit lebih baik dari Biologi, but di dunia nyata? Semua terbalik. Allah itu Maha Adil. Intinya, buat adik2 mahasiswa yg jadi anggota milis ini, engga usah risau dgn tulisan itu dan jadi takut bersaing dengan lulusan Teknik Kimia, krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya sendiri. Cahyo Hardo Sent from Yahoo! Mail on Android |
Dear para Milis.
Mantap bin markotop nih pendapatnya Pak Cahyo.
Allah itu Maha Adil. Mungkin kebanyakan manusia melihatnya dari sisi materi saja, jelas itu salah.Untuk adik-adik mahasiswa ataupun yang baru tamat ataupun yang belum merasa puas dan bangga dengan pekerjaan sekarang - jangan takut.
Bahkan walaupun anda bukan tamatan perguruan tinggi, sungguh IP/ nilai tidak selalu berbanding lurus dengan penghasilan (mungkin 50% iya dan 50% tidak).
Banyak contoh yang bisa dilihat baik dalam skala nasional maupun internasional.SEMANGAT!
Wassalam.
Sent from Yahoo! Mail on Android
From: Cahyo Hardo <cahyo...@yahoo.com>;
To: migas_i...@yahoogroups.com <Migas_I...@yahoogroups.com>;
Subject: Re: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
Sent: Mon, May 13, 2013 12:29:51 PM
Allah itu tidaklah terlanjur adil, dia itu Maha Adil. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran, bahwa Dia melapangkan rejeki bagi siapa yg Dia kehendaki, dan Dia sempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki.
Di antara yang dilebarkan dan disempitkan rezekinya, keduanya adalah ujian sehingga terpisahlah mana manusia yg bertakwa dan mana yg suka maksiat.
Back to laptop, yg nulis orang mana neeh, yg pasti bukan dari Premier krn sarjana Teknik Kimia di Premier Jakarta tdk banyak. Utk IP di atas 3,2 regardless lulusan manapun? Masa seeh? Best of the best? Yg saya tahu di ITB memang jurusan Teknik Kimia adalah jurusan terfavorit dan the best dlm 5 tahun (untuk besarnya.syarat IP dari tahap persiapan bersama masuk ke jurusan Teknik Kimia) ini dan tak ada yg mengalahkannya, tapi apakah linear jadinya di dunia kerja? Ternyata tidak. Setahu saya, justru jurusan Geologi dan perminyakan yg megang peranan di bisnis ini dlm hal salary. Ketika masuk Teknik Kimia ITB tahun 91, setahu saya ranking jurusan Geologi itu amat di bawah, dan sedikit lebih baik dari Biologi, but di dunia nyata? Semua terbalik. Allah itu Maha Adil.
Intinya, buat adik2 mahasiswa yg jadi anggota milis ini, engga usah risau dgn tulisan itu dan jadi takut bersaing dengan lulusan Teknik Kimia, krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya sendiri.
Cahyo Hardo
Sent from Yahoo! Mail on Android
Dear rekan milis
Nice opinion for real motivation, Mr. Cahyo HardoSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: Cahyo Hardo <cahyo...@yahoo.com>Sender: Migas_I...@yahoogroups.comDate: Mon, 13 May 2013 20:29:51 +0800 (SGT)ReplyTo: Migas_I...@yahoogroups.comSubject: Re: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
Allah itu tidaklah terlanjur adil, dia itu Maha Adil. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran, bahwa Dia melapangkan rejeki bagi siapa yg Dia kehendaki, dan Dia sempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki.
Di antara yang dilebarkan dan disempitkan rezekinya, keduanya adalah ujian sehingga terpisahlah mana manusia yg bertakwa dan mana yg suka maksiat.
Back to laptop, yg nulis orang mana neeh, yg pasti bukan dari Premier krn sarjana Teknik Kimia di Premier Jakarta tdk banyak. Utk IP di atas 3,2 regardless lulusan manapun? Masa seeh? Best of the best? Yg saya tahu di ITB memang jurusan Teknik Kimia adalah jurusan terfavorit dan the best dlm 5 tahun (untuk besarnya.syarat IP dari tahap persiapan bersama masuk ke jurusan Teknik Kimia) ini dan tak ada yg mengalahkannya, tapi apakah linear jadinya di dunia kerja? Ternyata tidak. Setahu saya, justru jurusan Geologi dan perminyakan yg megang peranan di bisnis ini dlm hal salary. Ketika masuk Teknik Kimia ITB tahun 91, setahu saya ranking jurusan Geologi itu amat di bawah, dan sedikit lebih baik dari Biologi, but di dunia nyata? Semua terbalik. Allah itu Maha Adil.
Intinya, buat adik2 mahasiswa yg jadi anggota milis ini, engga usah risau dgn tulisan itu dan jadi takut bersaing dengan lulusan Teknik Kimia, krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya sendiri.
Cahyo Hardo
Sent from Yahoo! Mail on Android
Ada yang menarik dari statement pa Elwin Rachmat, yaitu jangan pikirin salary dulu saat mau kerja. ini typical manusia jaman pa ER yang lebih memikirkan professionalism sehingga mereka2 jadi cinta sama profesinya, dan berprestasi baru dengan sendirinya salary akan ikut jadi profesionalnya. Kalau produk jaman sekarang yang pertama ditanya gajinya piro, padahal masih kinyis2 0 pengalaman, mereka kerjanya jadi kaya robot, bukan dengan heartnya (jantungnya) dan itu terjadi hampir disemua bidang. Bahkan perawat sekarang jauh dengan perawat2 senior yang memang bekerja dengan ikhlas, perhatikan kalau teman2 bernasib kurang baik alias harus masuk RS atau mendapat tindakan pada hari2 libur atau sabtu/minggu, biasanya adanya saja kurangnya
Sorry jadi ngelantur lagi boring euy
Rsa
Menarik tulisan terakhir dari mas CH "krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu
tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya
sendiri" Saya juga sudah membuktikannya mas. Saya yang waktu kuliah pernah mendapat IP Nasakom alias "NAsib SAtu KOma" dan luluspun dengan IP pas2an tapi alhamdulillah rezeki saya tidak pas2an dalam mendapatkan pekerjaan, karena setiap orang itu sudah ditentukan rezki dan jalan hidupnya. Salam, Irfan --- On Mon, 13/5/13, batr...@yahoo.co.id <batr...@yahoo.co.id> wrote: |
mohon maaf kalau saya kurang sependapat dengan "negative gradient" antara salary Vs. IP selama belum ada data BPS tentang itu.
bidang kerja juga menentukan. Kalau di Research and Development tentunya tidak sekedar butuh "lulus", tapi juga intuisi terhadap academic approaches yang luar biasa terhadap pekerjaan yang jarang berulang. Apalagi kalau R&D di pengembangan produk high tech...
Bidang ini tentu sedikit sekali di Indonesia.
saya rasa kita harus tetap memotivasi students bahwa pendidikan formal adalah sesuatu yang harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh dan serius sesuai dengan bakat dan minat.
sekedar usul kalau mau membandingkan salary Vs IP sebaiknya dinormalisasi menjadi salary/risk Vs. IP/risk . sepertinya lebih fair.
mohon maaf bila kurang berkenan
salam
sugeng
--- In Migas_I...@yahoogroups.com, Irfan Anshori <irfanas72@...> wrote:
>
> Menarik tulisan terakhir dari mas CH "krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu
> tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya
> sendiri" Saya juga sudah membuktikannya mas. Saya yang waktu kuliah pernah mendapat IP Nasakom alias "NAsib SAtu KOma" dan luluspun dengan IP pas2an tapi alhamdulillah rezeki saya tidak pas2an dalam mendapatkan pekerjaan, karena setiap orang itu sudah ditentukan rezki dan jalan hidupnya.
>
> Salam,
> Irfan
>
> --- On Mon, 13/5/13, batrou_aa@... <batrou_aa@...> wrote:
>
> From: batrou_aa@... <batrou_aa@...>
> Subject: Re: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
> To: Migas_I...@yahoogroups.com
> Received: Monday, 13 May, 2013, 2:16 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Â
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Dear rekan milis
> Nice opinion for real motivation, Mr. Cahyo HardoSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: Cahyo Hardo <cahyohardo@...>
> Sender: Migas_I...@yahoogroups.com
> Date: Mon, 13 May 2013 20:29:51 +0800 (SGT)To: migas_i...@yahoogroups.com<Migas_I...@yahoogroups.com>ReplyTo: Migas_I...@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
>
> Â
>
>
>
>
>
>
> Allah itu tidaklah terlanjur adil, dia itu Maha Adil. Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran, bahwa Dia melapangkan rejeki bagi siapa yg Dia kehendaki, dan Dia sempitkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki.
> Di antara yang dilebarkan dan disempitkan rezekinya, keduanya adalah ujian sehingga terpisahlah mana manusia yg bertakwa dan mana yg suka maksiat.
> Back to laptop, yg nulis orang mana neeh, yg pasti bukan dari Premier krn sarjana Teknik Kimia di Premier Jakarta tdk banyak. Utk IP di atas 3,2 regardless lulusan manapun? Masa seeh? Best of the best? Yg saya tahu di ITB memang jurusan Teknik Kimia adalah jurusan terfavorit dan the best dlm 5 tahun (untuk besarnya.syarat IP dari tahap persiapan bersama masuk ke jurusan Teknik Kimia) ini dan tak ada yg mengalahkannya, tapi apakah linear jadinya di dunia kerja? Ternyata tidak. Setahu saya, justru jurusan Geologi dan perminyakan yg megang peranan di bisnis ini dlm hal salary. Ketika masuk Teknik Kimia ITB tahun 91, setahu saya ranking jurusan Geologi itu amat di bawah, dan sedikit lebih baik dari Biologi, but di dunia nyata? Semua terbalik. Allah itu Maha Adil.
> Intinya, buat adik2 mahasiswa yg jadi anggota milis ini, engga usah risau dgn tulisan itu dan jadi takut bersaing dengan lulusan Teknik Kimia, krn rezeki bukan diukur dari jurusan dan IP. Tahukah kita bahwa IP itu tidak linear dgn salary? Bahkan banyak yg kebalik? Saya membuktikannya sendiri.
> Cahyo Hardo
> Sent from Yahoo! Mail on Android
>
Tks.
Zan
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-----Original Message-----
From: "sugeng" <sugen...@yahoo.com>
Sender: Migas_I...@yahoogroups.com
Date: Wed, 15 May 2013 04:19:13
To: <Migas_I...@yahoogroups.com>
Reply-To: Migas_I...@yahoogroups.com
Subject: Re: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
mohon maaf kalau saya kurang sependapat dengan "negative gradient" antara salary Vs. IP selama belum ada data BPS tentang itu.
bidang kerja juga menentukan. Kalau di Research and Development tentunya tidak sekedar butuh "lulus", tapi juga intuisi terhadap academic approaches yang luar biasa terhadap pekerjaan yang jarang berulang. Apalagi kalau R&D di pengembangan produk high tech...
Bidang ini tentu sedikit sekali di Indonesia.
saya rasa kita harus tetap memotivasi students bahwa pendidikan formal adalah sesuatu yang harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh dan serius sesuai dengan bakat dan minat.
sekedar usul kalau mau membandingkan salary Vs IP sebaiknya dinormalisasi menjadi salary/risk Vs. IP/risk . sepertinya lebih fair.
mohon maaf bila kurang berkenan
salam
sugeng
------------------------------------
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
Facebook page : http://www.facebook.com/pages/Migas-Indonesia-Online/251996544879092
No E-mail (Web) : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indon...@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indo...@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Migas_Indonesia/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
Migas_Indon...@yahoogroups.com
Migas_Indonesi...@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Migas_Indones...@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Attachment(s) from witoyo witoyo
1 of 1 File(s)
Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
Rekans,
Marilah kita selalu ambil sisi positifnya.
Setuju bahwa seringkali almamater dan IPK tidak bisa dijadikan parameter keberhasilan yang mutlak. Akan tetapi agar digarisbawahi bahwa statement ini tidak bisa diputar-balik.
Artinya sangatlah salah untuk membenarkan bahwa jurusan dan IPK adalah tidak penting. Tentu keduanya penting, dan tidak ada alasan untuk siswa/mahasiswa untuk mengorbankan IPK demi mendapatkan sesuatu yang lain yang juga sama-sama penting (missal: kegiatan kemahasiswaan, etc.).
Salam,
Riky
|
Sent from my BlackBerry 10 bateryborosphone.
[The entire original message is not included.] |
|
|
|
Sales dan marketing kok nggak masuk ya. Sepertinya mayoritas lulusan perguruan tinggi termasuk lulusan teknik kimia menjadi sales dan atau marketing. Ini dikatakan favorit dari sisi "yg didambakan" ya?
From: Rania Indrianingsih <rania_ind...@yahoo.com>
To: "Migas_I...@yahoogroups.com" <Migas_I...@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, May 12, 2013 2:52 AM
Subject: [Oil&Gas] 9 Pekerjaan Favorit Sarjana Teknik Kimia di Indonesia9 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di Indonesia
Today 07:299 Pekerjaan Terfavorit Seorang Sarjana Teknik Kimia di IndonesiaSetelah seorang mahasiswa Teknik Kimia mendapat gelarnya, yaitu S. T, apa sih pekerjaan terfavorit mereka di dunia kerja? Tentunya bagi kalian yang masih mahasiswa Teknik Kimia, kalian akan melakukan rencana jangka panjang akan bekerja dimana, di bidang apa, di perusahaan apa, dan sebagai apa. Bagi kalian yang telah lulus atau baru lulus dari pendidikan Teknik Kimia, kalian juga tentunya pasti lebih memikirkan bidang pekerjaan yang akan kalian tekuni di dunia kerja nanti. Banyak pilihan yang terbuka untuk kita terjuni saat memasuki dunia kerja, namun apa sih yang terfavorit? Apa sih bidang pekerjaan dan perusahaan yang merupakan favorit lulusan Teknik Kimia saat ini?Berikut saya paparkan trend 9 pekerjaan terfavorit sebagai seorang sarjana Teknik Kimia di Indonesia saat ini:1. Oil & Gas (Owner & Services) Oil & Gas masih merupakan salah satu pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia, walaupun sebenarnya bidang ini merupakan ladang asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil & Gas menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai memberikan benefit yang tinggi baik dari segi salary, maupun dari segi training quality. Career development yang cukup baik juga menjadi alasan orang memilih pekerjaan di Oil & Gas. Alasan kekompleksan proses industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana Teknik Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron, Vico, Premier Oil, Pertamina, Medco, Schlumberger, Halliburton, Baker Hughes, dan masih banyak lagi.Tentu, renumerasi yang tinggi, serta berbagai fasilitas dan benefit yang mantap, menjadi daya tarik utama industri ini. Bagi seorang fresh graduate, bisa mendapatkan THP 12 juta rupiah per bulan. Namun tak sedikit perusahaan minyak dan oil service memberikan salary yang di atas 15 juta rupiah per bulan. Namun patut diingat, fresh graduate yang bisa menembus oil company/oil service ini adalah mereka yang disebut Best of The Best, tidak hanya akademik (udah pasti IP di atas 3.2), namun kecakapan non teknis lainnya, atau belakangan disebut dengan Soft Skill.2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods)FMCG menjadi salah satu pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat memberikan business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan FMCG. Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan masuk ke FMCG, ditambah dengan career path yang baik pula. Skill baru seperti supply chain management, sales & marketing juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Teknologi baru yang ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya. Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nestle, Unilever, P&G, Johnson & Johnson, L’Oreal, KAO, dan masih banyak juga perusahaan FMCG lokal, seperti Orang Tua (OT), dan lain-lain.Range salary nya 5-8 juta rupiah per bulan3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning) EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan bidang studi sarjana Teknik Kimia yaitu perancangan pabrik kimia, atau chemical plant design. Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang besar bagi sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia secara mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan semakin menuju expert. Basic EPCC ada di pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang pendidikan S1 Teknik Kimia memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC atau EPC. Di bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta mengurusi PFD, P&ID, analisis NME, sizing peralatan proses pabrik, merancang proses kimia, trouble shooting, dan banyak lagi. Perusahaan favorit pilihan sarjana Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR, Saipem, Technip, Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra, dan masih banyak lagi.Rata-rata salary untuk junior engineer, tercatat berkisar antara 6-10 juta rupiah per bulan.4. Petrokimia Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia sebab dunia Petrokimia juga dinilai erat kaitannya dengan studi pendidikan kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di bidang petrokimia banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses konversi kimia yang erat kaitannya dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Bidang petrokimia juga dinilai sangat “Teknik Kimia sekali”, karena ilmu Teknik Kimia sangat terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis, analisis kolom absorber, trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang industri pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja, Petrogres, Pupuk Kaltim, Candra Asri, Trypolita, dll.Range Salary: 6-10 juta rupiah per bulan.5. Chemical Industry Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang ini juga menjadi favorit. Apalagi berhubungan dengan chemical. Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Givaudan, Lautan Luas, dan masih banyak lagi.Range Salary: 4-8 juta rupiah per bulan.6. Consultant Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di bidang business sense dan segi management skill. Bidang ini akan sangat mengasah di bidang analtycal thinking, outside the box, dan problem solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat mendukung pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit SDM. Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif sulit dan peluangnya kecil. Bidang konsultan yang menjadi favorit adalah McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya.Range Salary di konsultan ternama, sangat menggiurkan, sekitar 10-15 juta per bulan.7. Lembaga Penelitian/Research & DevelopmentMenjadi peneliti, baik di lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, merupakan salah satu pilihan untuk sarjana Teknik Kimia. Sebut saja, LIPI, BPPT, LAPAN, Lemigas, BATAN, bekerja sebagau dosen/peneliti di universitas, dan berbagai lembaga penelitian lainnya.8. PNS/TNI/POLRISarjana Teknik Kimia, juga banyak mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan di lembaga pemerintahan, sebagai PNS, atau di TNI/Polri. Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan, Departemen ESDM, Kementerian BUMN, beberapa lembaga di TNI dan Polri.9. Bisnis dan EntrepeneurshipTerakhir, sarjana Teknik Kimia sangat terbuka peluang membuka bisnis sendiri dan menjadi seorang entrepeneur. Berbagai industri dan pabrik yang berhubungan dengan proses kimia industri, tentu merupakan bidang yang familier, terkait erat dengan berbagai mata kuliah Teknik Kimia.Sembilan bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik Kimia. Ke-favorite-an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul dari benefit salary, career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia, business development, management development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol, biodiesel, gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen / pengajar dan peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di berbagai bidang usaha juga merupakan bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-kaum muda sekarang-sekarang ini.Terakhir, jika rekan2 atau adik2 yang masih SMA ingin menjadi seorang insinyur Teknik Kimia, universitas mana saja yang memiliki jurusan Teknik Kimia? Meski tidak sebanyak jurusan Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Mesin atau Teknik Elektro, ada beberapa universitas yang amat direkomendasikan, dengan pertimbangan reputasi, kualitas, fasilitas, dosen-dosennnya yang rata-rata berkualifikasi S3, dan yang paling penting, track record alumninya. ITB, UI, UGM, ITS dan UNDIP, dapat dimasukkan sebagai universitas yang memiliki departemen Teknik Kimia terbaik.sumber: