--
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke it-project-indon...@googlegroups.com.
Untuk mengeposkan ke grup ini, kirim email ke it-project...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/it-project-indonesia.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke it-project-indonesia+unsub...@googlegroups.com.
--
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke it-project-indon...@googlegroups.com.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke it-project-indonesia+unsub...@googlegroups.com.
Untuk mengeposkan ke grup ini, kirim email ke it-project...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/it-project-indonesia.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Makanya pada waktu menentukan stage, fiturnya dipilih2 dengan pertimbangan:- modulnya harus bisa go live dan dipakai user. Akan lebih mudah nagih kalau aplikasi udah siap pakai, dibandingkan cuma sekedar lulus tes aja.- inter-dependensi antar modul. Jangan sampai misalnya modul sales udah dibikin, tapi gak bisa dipakai user karena modul inventory belum jadi. Akibatnya tidak bisa memenuhi poin sebelumnya.
--
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke it-project-indonesia+unsub...@googlegroups.com.
Mas endy boleh ikut tanya, itu semua fase dimana software bisa go live kan ya?nah misal selang beberapa waktu klien minta ada perubahan pada software tersebut yang ingin saya tahu ketika programmer yang membuat software tersebut telah resign atau sedang dalam pengerjaan software besar lainnya sehinga mau tidak mau perubahan tersebut diserahkan kepada programmer lain. Nah agar programmer baru tersebut yang memang buta dengan software tersebut dapat segera paham dan dapat segera melakukan perubahan kira-kira dokumentasi atau desain software yang seperti bagaimana ya mas?
atau ada cara lain sehingga sebuah software dapat segera dimengerti oleh programmer yang memang belum pernah pegang software tersebut dalam waktu singkat?
Pada Kamis, 18 Desember 2014 19:30:25 UTC+7, Endy Muhardin menulis:Makanya pada waktu menentukan stage, fiturnya dipilih2 dengan pertimbangan:- modulnya harus bisa go live dan dipakai user. Akan lebih mudah nagih kalau aplikasi udah siap pakai, dibandingkan cuma sekedar lulus tes aja.- inter-dependensi antar modul. Jangan sampai misalnya modul sales udah dibikin, tapi gak bisa dipakai user karena modul inventory belum jadi. Akibatnya tidak bisa memenuhi poin sebelumnya.Berati untuk satu stage bisa beberapa Modul yah ? Misal Stage 1 Module Sales ,Modul Inventory, dan Module Resources yah . atau bisa tidak kalau cuma sebagian fitur module. Karena kalo untuk siap pakai aplikasinya kan depedensi bisa-bisa untuk satu stage 2-3 module.
Tahap pertama : Requirement global dulu. diikuti dengan desain global. Memetakan big picture, menentukan modul2nya apa saja, integrasinya seperti apa. Ini untuk memastikan antar modul nantinya nyambung.Kalau full iteratif, artinya requirement detail di masing-masing modul tanpa ada big picture, nanti takutnya pas implement modul ketiga/kelima-belas ternyata ada kesalahan fundamental di modul pertama karena tidak mempertimbangkan integrasi dengan modul-modul selanjutnya.Penentuan fitur-fitur di tiap modul juga dilakukan di tahap ini.Tentang integrasi bisa dibaca di sini:Tahap kedua dst :- Requirement detail
- Kalo beda Requirement global dan requirement detail bagaimana Pak Endy ? Kalo template user story yang pak endy di artiviss gunakan itu selesai di tahap requirement global atau detail.
- Kesepakatan berapa stage yang ada dalam suatu project akan di bahas di requirement global atau setelah selesai setiap stage Pak ? Karena kalau di waterfall waktu KICK OFF meeting sudah kita jabarkan project planningnya sampai selesai, kalo di staged delivery untuk me-break down stage berikutnya saja masih belum jelas .
Kalo di saya requirement global itu modul apa saja yang akan di bangun, requirement detail itu ada fitur apa saja .Contoh : - Modul User Managementa. Fitur Add Userb. Fitur Edit Userc. Fitur Delete User..... dan seterusnya
Untuk yang no 2 memang waktu kick off meeting itu project planning awal sebagai baseline, tapiselama proyek berjalan kan akan terus kita update. Setelah requirement global kalo fitur sudah terkumpul harusnya sudah tahu ada berapa stage tahap pertama.Yang saya bingung bagaiman me-break down fitur-fitur tersebut menjadi task , karena kalo di tentuin di awal agak susah karena masih sangat rancu
- Kalo beda Requirement global dan requirement detail bagaimana Pak Endy ? Kalo template user story yang pak endy di artiviss gunakan itu selesai di tahap requirement global atau detail.
- Kesepakatan berapa stage yang ada dalam suatu project akan di bahas di requirement global atau setelah selesai setiap stage Pak ? Karena kalau di waterfall waktu KICK OFF meeting sudah kita jabarkan project planningnya sampai selesai, kalo di staged delivery untuk me-break down stage berikutnya saja masih belum jelas .
Apakah kita bisa merubah durasi proyek yg ada di kontrak kerja ? Misal kerja 1 tahun dan proyek akan telat karena bukan kesalahan customer apa bisa kita rubah project plan ?
Jadi kalau bisa berubah gitu akan tidak sama dengan kontrak yah ? Msal di kontrak proyek di tuliskan jangka waktu POS selama "6 Bulan" . Jika durasi proyek bertambah kontrak di awal kerja harus di update dong. Karena di penulisan kontrak awal kerja kan biasanya komitmen pekerjaan kita tidak estimasi
On Dec 23, 2014 3:49 PM, "Angga Hantara" <angga....@gmail.com> wrote:
>>
>> Jadi kalau bisa berubah gitu akan tidak sama dengan kontrak yah ? Msal di kontrak proyek di tuliskan jangka waktu POS selama "6 Bulan" . Jika durasi proyek bertambah kontrak di awal kerja harus di update dong. Karena di penulisan kontrak awal kerja kan biasanya komitmen pekerjaan kita tidak estimasi
Di kontrak kerja dikasi klausul, durasi pekerjaan bersifat estimasi dan bisa berubah sesuai perkembangan di lapangan.
Tambahkan juga klausul prosedur change request.
> @Mas Endy,
> Untuk buffer time di staged delivery di tambah ke setiap stage atau di akhir aja Mas endy ?
Kalo saya prefer gak pake buffer.
Tapi update schedule tiap minggu.
Di progress review mingguan dibahas asumsi/estimasi yang ternyata gak sesuai, dan perubahan (kalau ada) terhadap schedule dan cost.
-
Endy Muhardin
http://software.endy.muhardin.com/about
Buat semua yang menggunakan staged delivery setelah saya baca-baca terutama dari situsnya pak endy saya jadi tertarik untuk ikut menggunakannya dalam pengembangan software. Tapi jujur selama ini saya bekerja di kantor tidak ada yang seperti ini, ada project masuk, dianalisa kebutuhannya lalu langsung kerjakan. Padahal dulu di bangku kuliah saya mendapatkan ilmu mengenai development software, namun yang saya dapat adalah metode waterfall. Jadi saya ingin tahu untuk staged delivery dokumen yang dihasilkan apa saja dan seperti bagaimana bentuknya ya? lalu untuk diagram yang perlu dibuat selama pengerjaan apa saja ya? Soalnya dulu yang saya tahu dokumen dan diagram berfungsi penting ketika akan deployment, revisi dan ketika terjadi maintenance
Buat semua yang menggunakan staged delivery setelah saya baca-baca terutama dari situsnya pak endy saya jadi tertarik untuk ikut menggunakannya dalam pengembangan software. Tapi jujur selama ini saya bekerja di kantor tidak ada yang seperti ini, ada project masuk, dianalisa kebutuhannya lalu langsung kerjakan. Padahal dulu di bangku kuliah saya mendapatkan ilmu mengenai development software, namun yang saya dapat adalah metode waterfall.
Jadi saya ingin tahu untuk staged delivery dokumen yang dihasilkan apa saja dan seperti bagaimana bentuknya ya? lalu untuk diagram yang perlu dibuat selama pengerjaan apa saja ya? Soalnya dulu yang saya tahu dokumen dan diagram berfungsi penting ketika akan deployment, revisi dan ketika terjadi maintenance
Di kuliah : teoriDi kantor : praktekTeori dan praktek biasanya beda, karena di lapangan banyak faktor2 kompromi sesuai keadaan.Sebagai contoh, emang di kuliah dibahas gimana kalau subject matter expert nya cuti, resign, sakit, dsb?
Mengenai dokumentasi, gak ada yang baku.Tergantung kondisi tim, permintaan client, jenis project, dan lain sebagainya.Endy Muhardin
http://software.endy.muhardin.com
Tapi pak endy saya masih belum menemukan sebuah kasus yang misal bagaimana ketika sebuah aplikasi sudah go live dan serah terima tapi selang beberapa bulan minta ada perubahaan.apakah itu masuk dalam membuat aplikasi baru? atau masuk dalam revisi project? nah kalau masuk dalam revisi project bagaimana ya untuk mentrace sebuah project yang memang sudah di serah terima (istilahnya sudah jarang di pegang oleh programmer)?
--
Untuk lebih lengkapnya bisa baca buku estimasi karangan Steve McConnell, judulnya Software Estimation, Demystifying the Black ArtBeberapa poin dari buku itu:- bedakan antara estimasi (perkiraan selesai), target (keinginan kita), dan komitmen (janji kita). Ketiga hal ini tidak harus selalu sama.- estimasi itu tidak cukup hanya dihitung, tapi juga harus dipresentasikan dengan benar
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke it-project-indonesia+unsub...@googlegroups.com.
Maksh Om Endy untuk referensi bukunya :d.
Kemarin sudah aku baca Om beberapa chapter awal belum semua.
Dari buku berati kita diharuskan membagi 3 hal tersbut(estimasi, target, komitmen).
Berarti ketika memulai proyek sebelum membuat kontrak kita harus :
a. pertama kita menentukan target dari proyek ini, Contoh : Proyek harus selesai sebelum idul fitri,
b. Selanjutnya kita gunakan estimasi untuk menentukan apakah target tersebut layak dan dapat dikerjakan.
c. Tearkhir dari data estimasi dan target kita membuat komitmen ,
Jadi Perjanjian yang ada di kontrak kerja ini berdasarkan komitmen/promised date yah Pak Endy.
waduh kalo di tempat saya sudah di buat priorrity customer dan issue oleh program manager jadi kalo ada issue dari customer dengan priorty tertinggi kita gag bsa defend :(
di post sebelumnya pak Endy bilang kalau tidak menggunakan buffer , kalau tidak menggunakan buffer bagaimana memassukan waktu holiday,sakit,izin,cuti,dan hal2 tak twrduga lainnya seperti kata om joel[1] pak Endy ?
maksudnya begini Pak Endy , kalo di company saya sudah di atur mengenai prioritas customer. Jadi customer dengan prioritas tertinggi akan mendapatkan service yang lebih utama.Jadi jika developer kita di butuhkan untuk mengatasi issue dari project yang customernya nya memiliki prioritas tertinggi yah harus rela untuk terganggu jadwalnya,karena itu biasanya saya pake buffer :( untuk handle masalah ini.
Thank Pak Endy masukkannnya , memang masih pemul banget pak dalam PM saya. dari film yang di sebutin diatas yang sudah saya tonton baru Prison Break doang sama Ocean Eleven :D