Wa'alaikumussalam
Sengatan coelenterata mirip lebah, tapi uniselular.
Pada lebah, sistem sengat adalah multiselular yang terdiri atas sengat (modifikasi ovipositor dari abdomen segmen terakhir pada serangga lain), otot retraktor dan protractor, kantong kelenjar dan kantong racun. Tujuanya: defensif, yi mempertahankan sarang. Setelah sengat dilontarkan maka kantong kelenjar dan racun ikut terbawa. Bahan racunnya yang mengenai musuh akan melumpuhkan (=menganggu) dana yang menguap akan jadi sinyal bagi lebah yang lain. Lebah yang lain akan datang berbondong-bondong ikut bantu. Lebah yang sudah melontarkan sengatnya akan segera mati.
Pada coelenterata, sistem sengatnya uniselular. Sel knidosit yang ada di jajaran sel epidermis mempunyai spesialisasi, antara lain, mempunyai organel (kantong) yang disebut cnidae. Kantong ini disupport oleh semacam tubulus dan bersambung ke stilet (barb). Kontraksi tubulus akan melesatkan stilet ke arah mangsa (bukan musuh). Jadi, sengat coelenterata dengan gaya hidup sessil adalah untuk memangsa. Knidosit ada beberapa dan juga knidoblast (knidosit yang belum berkembang). Setelah satu knidosit dilontarkan maka sel itu akan rusak. Beberapa saat kemudian, sel knidoblas akan berkembang membentuk sel knidosit baru.
Pada belut listrik (bentuknya sedikit mirip dengan belut, tetapi dia saudaranya ikan belida), sengat listriknya dihasilkan oleh 3 buah organ ..... (sorry... lupa) yang ada di rongga perutnya. Listrik yang dihasilkan bisa melumpuhkan mangsa sehingga lebih mudah diingesti.
Jadi sistem sengat antara coelenterata dan belut listrik sangat berbeda, tetapi tujuannya sama, yaitu membantu menangkap mangsa.
Sistem sengat pada lebah dan coelenterata mirip, tetapi tujuannya sangat berbeda
AFM