Prakarsa Tiongkok Untungkan Pembentukan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang Semakin Erat

0 views
Skip to first unread message

Chan CT

unread,
Nov 28, 2020, 7:20:08 PM11/28/20
to GELORA45_In

Prakarsa Tiongkok Untungkan Pembentukan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang Semakin Erat

Presiden Tiongkok Xi Jinping hari Jumat kemarin (27/11) menyampaikan pidato secara virtual dalam pembukaan Ekspo Tiongkok-ASEAN (CAEXPO) dan KTT Bisnis dan Investasi Tiongkok-ASEAN Ke-17. Ia menekankan perlunya untuk membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang Semakin Erat dan mengajukan 4 butir prakarsa.

Pada tahun 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan untuk bersama dengan para anggota ASEAN membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang Semakin Erat. Sejak itu, visi itu telah menjadi kata kunci dalam kerja sama bilateral. Khususnya pada tahun ini, Tiongkok dan ASEAN mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan sambil bersama-sama menanggulangi wabah Covid-19, volume perdagangan pada 10 bulan pertama meningkat 7 persen, dan kedua pihak saling menjadi mitra dagang terbesar.

Bagaimana membangun Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang Semakin Erat dalam situasi baru? Xi Jinping mengajukan 4 butir prakarsa. Pertama, harus meningkatkan saling kepercayaan strategis, secara mendalam menyinergikan rancangan pembangunan. Kedua, meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan, dan mempercepat revitalisasi komprehensif ekonomi regional. Ketiga, meningkatkan inovasi iptek, dan memperdalam kerja sama ekonomi digital. Ke-empat, meningkatkan kerja sama penanggulangan wabah, dan memperkokoh pembangunan kemampuan kesehatan publik.

Prakarsa Tiongkok Untungkan Pembentukan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang Semakin Erat

Di antaranya, prakarsa tentang ekonomi digital mengundang perhatian umum. Tahun ini adalah Tahun Kerja Sama Ekonomi Digital Tiongkok-ASEAN. Tema CAEXPO tahun ini adalah “Bangun Bersama Sabuk dan Jalan, Kembangkan Ekonomi Digital”. Menurut perkiraan Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi, persentase ekonomi digital dalam PDB  ASEAN akan ditingkatkan dari 1,3 persen pada tahun 2015 menjadi 8,5 persen pada tahun 2025. Ia berpendapat, Tiongkok sebagai pelopor pembangunan infrastruktur digital itu adalah mitra yang berharga bagi ASEAN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di kawasannya.

Sudah barang tentu, prasyarat pertumbuhan ekonomi adalah pengontrolan efektif wabah Covid-19. Tindakan nyata Tiongkok untuk membantu ASEAN di bidang itu tidak hanya akan meningkatkan level kerja sama Tiongkok-ASEAN dalam penanggulangan wabah, dan juga akan menyediakan jaminan kuat kepada kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral.

Tahun ini adalah genap 10 tahun peresmian Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA), RCEP juga berhasil ditandatangani baru-baru ini, semua itu telah menciptakan syarat kondusif kepada kerja sama Tiongkok-ASEAN. Dapat diprediksi bahwa prakarsa Tiongkok sedang mendorong pembukaan “Dasawarsa Emas” baru kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN.

Jaya Suprana

unread,
Dec 1, 2020, 8:34:11 PM12/1/20
to Chan CT, GELORA45_In
Dari sejarah kolonialisme dan imperialisme termasuk imperialisme ekonomi bisa disimpulkan bahwa tidak ada negara yang secara ekonomis ingin menguntungkan negara lain. Maka apa yang dilakukan oleh RRChina terhadap ASEAN termasuk suatu bentuk kemukjizatan yang akan menggugurkan segenap kesimpulan sejarah masa lalu. Bravo RRChina !

--
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "GELORA45" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke gelora1945+...@googlegroups.com.
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi https://groups.google.com/d/msgid/gelora1945/ECD535F4D1224E058088C4D8287ADC54%40A10Live.

Chan CT

unread,
Dec 2, 2020, 1:39:05 AM12/2/20
to Jaya Suprana, GELORA45_In
TIDAK SALAH bagi negara-negara kapitalis didunia yang tumbuh besar dan menjadi kuat dari penghisapan atas bangsa-bangsa dinegara lain didunia, ... yang merampas kekayaan dan tenaga kerja negara lain melulu untuk MEMPERKAYA bangsa dan negaranya sendiri TANPA peduli penderitaan dan kemiskinan negara lain! Itulah negara-negara kapitalis yang tumbuh menjadi imperialisme dan berusaha keras mengangkangi dunia, ...
 
Sedang pertumbuhan dan perkembangan Tiongkok justru hasil kerja-keras RAKYAT Tiongkok sendiri yang selama lebih 72 tahun terakhir ini, dari 30 tahun pertama bergulat menghadapi penindasan dan blokade sejagad AS dibelahan selatan dan USSR dibelahan utara, setelah tahun 1972, Tiongkok BERHASIL menjebol blokade sejagad AS, dan berhasil memaksa Presiden Nixons terbang ke Beijing bersalaman dengan Mao, ... dengan cerdas dan keberanian Deng mengoreksi kesalahan yang terjadi sebelumnya, lebih lanjut membawa rakyat Tiongkok BERHASIL menggunakan modal asing dan teknologi canggih yang masuk untuk membangun ekonomi nasional dengan kecepatan tinggi yang menakjubkan didunia! Bukan saja BERHASIL di tahun 2020 ini membebvaskan 1,4 milyar Rakyat Tiongkok dari kemiskinan dan memasuki masyarakat sejahtera, tapi juga menjadi negara berkekuatan ekonomi, militer, teknologi yang menjadi ANCAMAN terberat AS!
 
Tapi ingat, keberhasilan Tiongkok maju dan cukup kuat itu bukan hasil dari penghisapan terhadap bangsa negara lain! Sebaliknya Tiongkok berusaha keras mengajukan negara-negara lain didunia ini untuk menggalang Persatuan Komunitas senasib untuk maju BERSAMA! Bekerja bersama, untung bersama dan menang bersama, ....! Bersamasama membangun kemakmuran DUNIA yang lebih baik, lebih sejahtera dan lebih harmonis, ...!

Jaya Suprana

unread,
Dec 3, 2020, 7:36:45 PM12/3/20
to Chan CT, GELORA45_In
Maka kembali saya tegaskan bahwa saya sudah lantang bilang BRAVO RRChina ! Bahkan kini saya tambah lagi TERIMA KASIH RRChina ATAS KEBAIKAN-HATI MEMBANGUN KEMAKMURAN INDONESIA TANPA SEDIKIT PUN MERUGIKAN KEPENTINGAN INTERNAL INDONESIA ! Bravissimo, RRChina ! 😍

BILLY GUNADIE

unread,
Dec 3, 2020, 9:14:58 PM12/3/20
to Chan CT, Jaya Suprana, GELORA45_In
Apakah akan yang terjadi andaikata tidak ada Cina-Indonesia (sejak 2 ribuan tahun lalu, atau abad ke 15)... Kemakmuran Indonesia bisa tercapai yang terdiri dari ratusan suku dan bahasa yang 700an?
Bukankah Cina-Indonesia itu juga menjadi katalis? Peraturan yang dibuat sulit, Izin, PP, pungli (Liong nya Sudomo), kolaborasi pejabat, kepemilikan tanah, pebuatan KTP, Paspor, Surat WNI, masuk sekolah, pangkat dalam militer dsb..dsb..?

 

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages