Siapkah Kita Memasuki Usia Senja?

21 views
Skip to first unread message

rn.ami...@gmail.com

unread,
Nov 11, 2014, 9:19:37 PM11/11/14
to as-sa...@googlegroups.com, Dhehe...@yahoogroups.com, iktsjab...@googlegroups.com, pelatihan_...@googlegroups.com, rant...@googlegroups.com
Cuma ingin mengingatkan saja........


Siapkah Kita Memasuki Usia Senja?

Gustaaf Kusno
27 Oct 2014 | 17:07


Minggu kemarin, saya mendapat sejumlah cerita yang kebetulan mirip satu sama lain, yaitu berhubungan dengan orang sepuh atau yang diakronimkan dengan “manula” (manusia lanjut usia). Seorang dokter tentara, senior saya (beliau berumur 84 tahun) dikabarkan terjatuh dari tempat tidur dan mengalami luka sobek di kepala nya sehingga harus dilakukan sepuluh jahitan. Seorang wanita apoteker sahabat saya (beliau berumur 78 tahun) juga mengalami kecelakaan di kamar mandi terjatuh sehingga mengalami patah tulang (fraktur).

Kebetulan, saya juga sekarang sedang membaca sebuah buku nonfiksi (yang saat ini masuk dalam jajaran buku bestseller) berjudul “Being Mortal” ditulis oleh dokter Atul Gawande. Buku ini mengupas dengan sangat menarik tentang lika-liku masa senja dalam kehidupan manusia (umur 65 tahun ke atas) yang sering luput dari perhatian. Dokter Atul Gawande adalah dokter bedah keturunan India yang bermukim di Amerika Serikat.

Sebagai dokter, dia sering mempunyai pasien lanjut usia dengan sejumlah penyakit degeneratif, yaitu penyakit karena kemunduran fungsi organ-organ tubuh. Salah satu nya yg mengalami kemunduran adalah hilangnya fungsi keseimbangan di otak. Oleh karenanya, manula memang mudah jatuh. Ditambah lagi dengan pendengaran yang menurun, penglihatan yang menurun, daya ingat yang menurun. Dokter Gawande menuliskan mengapa rata-rata dokter (mainstream doctors) enggan untuk mengambil spesialisasi geriatrik (ilmu kedokteran yang khusus menangani manula), yaitu karena “The old crock is deaf. The old crock has poor vision. The old crock’s memory might be somewhat impaired. And the old crock doesn’t just have a chief complaint – the old crock has fifteen chief complaints”. Ya, dokter memang “malas” menangani pasien sepuh, karena keluhan utamanya bukan satu, tapi bisa borongan sekaligus 15 keluhan.

Waktu mendapat cerita tentang dokter senior yang terjatuh dari tempat tidur itu, saya berkomentar seharusnya tempat tidurnya dibuat serendah mungkin agar beliau tidak tercampak. Namun logika ini ternyata tidak benar juga. Seorang manula tidak boleh berada pada posisi sejajar dengan lantai, karena dia akan kesulitan untuk bangkit dan berdiri. Kalau kasurnya berada di lantai, maka dia tak akan bisa mengayunkan kakinya menjejak ke lantai, sehingga akan mengalami kesulitan untuk bangkit dari tempat tidur. Ada seorang kenalan saya yang terkena Alzheimer beberapa bulan yang lalu. Sebelum mendapat Alzheimer, beliau sangat gesit dan berpikiran sangat kritis. Setelah mendadak mengalami Alzheimer, sekarang beliau mudah sekali vertigo (kehilangan keseimbangan) dan terjatuh. Jatuhnya tidak selalu ke depan, tetapi malah jatuh ke belakang (bahasa Jawa ‘nggeblak’) sehingga menambah resiko cedera otak yang sudah mengalami kemunduran.


Inilah cuplikan buku “Being Mortal” tentang kerentanan manula untuk terjatuh. Tiap tahun, 350.000 manula di AS terjatuh dan mengalami patah tulang panggul (broken hip). Tiga faktor risiko utama dari terjatuh ini adalah keseimbangan yang buruk, mengonsumsi lebih dari empat macam obat & kelemahan otot (The three primary risk factors for falling are poor balance, taking more than four prescription medications, and muscle weakness). Saya teringat pada ucapan almarhum ayah saya, yang mengatakan bahwa di usia senjanya yang paling harus selalu diingat untuk berhati-hati adalah waktu berjalan, terutama bila berada di dalam kamar mandi. Cerita-cerita tentang manula yang kebetulan beruntun datang menggugah pemikiran saya, memberi penyadaran bahwa saya memang tidak muda lagi dan masalah-masalah di atas bisa datang seperti tamu yang tak diundang.

Kita memang tidak mungkin melawan alam apalagi kematian. Banyak sekali topik menarik yang dikupas oleh dokter Gawande dalam bukunya ini, namun saya hanya mengambil sejumput saja dari isi bukunya, sekadar untuk memberi kontemplasi tentang suatu kurun waktu yang semua orang yang pasti akan mengalami yaitu masa usia tua.

Dibaca : 50 kali

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saafroedin Bahar

unread,
Nov 11, 2014, 9:36:51 PM11/11/14
to Rantau Net Rantau Net, as-sa...@googlegroups.com, Dhehe...@yahoogroups.com, iktsjab...@googlegroups.com, pelatihan_...@googlegroups.com
Bung Gustaf, terima kasih atas artikel ini. Saya berusia 78 tahun dan sudah mengalami berbagai jenis penyakit degeneratif. 

Dr.Saafroedin Bahar
Male, 78 yrs, Jakarta

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Maturidi Donsan

unread,
Nov 12, 2014, 10:26:31 AM11/12/14
to rant...@googlegroups.com

Kamar mandi memang menakutkan bagi kita manula, meskipun kamar mandi itu sudah di design satu ruangan dengan  kamar tidur sendiri.

Bangun malam untuk pipis tak bisa dihindari, disinilah waktunya yang krusial itu, dalam keadaan setengah sempoyongan, tanpa disadari tergesa juga ke km mandi, ini yang mengundang bahaya jatuh.

Salah satu warning bagi kita manula,

Wass,

Maturidi (L/76) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau



 

Fitrianto

unread,
Nov 12, 2014, 10:35:13 AM11/12/14
to rantaunet
Di kantua ambo nan di Japang (nan umua rato2 karyawannyo =40th), dan fasilitas publik lainnyo, di wc dipasang alarm sahinggo nan paralu bantuan bisa mambunyikan alarm tu sahinggo tim sekuriti dll bisa datang.
Mungkin paralu dicubo.

Nah, nan indak tau apo fungsi alarm tu,(nyo sangkonyo untuak flush), iyo adoh pulo nan salah pencet sahinggo lah takajuik sajo di wc banyak urang datang...:)

Adoh juo alarm portable nan tasambuang ka hp keluarga, atau sekuriti dll.

Wassalam
fitr  

Sjamsir Sjarif

unread,
Nov 13, 2014, 3:19:09 AM11/13/14
to rant...@googlegroups.com
Mungkin kiriman dari teman saya Leila Budiman dari Melbourne, Australia ini berguna dicantumkan dalam topik ini.
Salam,
-- Sjamsir Sjarif

REMINDER.... SARAN DARI DOKTER SYARAF
✨✨✨✨✨✨
Para ahli sering berpesan, "Setiap orang hrs memperhatikan 3 x ½ menit. "Kenapa demikian? 3 x ½ menit adalah sesuatu yg cuma2, tetapi akan banyak mengurangi angka kematian secara tiba2!. Sering kali terjadi seseorang siangnya masih sehat walafiat, tetapi malamnya meninggal. Tdk jarang kita mendengar cerita orang, kemarin saya masih ngobrol dgn dia, kenapa tiba2 dia meninggal?.. Penyebabnya adalah ketika bangun malam utk ke kamar mandi sering dilakukan secara terlalu cepat. Begitu berdiri, otak kekurangan darah. Mengapa perlu "3 x ½ Menit"? Karena pola ECG (Electro Cardiogram) seseorang normal pada siang hari, tetapi bangun tengah malam untuk melaksanakan hajat tiba2 gambar ECG itu dpt beda. Karena dgn tiba2 bangun, otak akan menjadi anaemic, dan mengalami gagal jantung karena kekurangan darah. Dianjurkan oleh para ahli utk menjalankan "3 kali ½ menit", yakni:
1. Bila terbangun, jgn langsung turun dari tempat tidur, tetapi berbaringlah selama ½ mnt.
2. Duduk di tempat tidur selama ½ mnt.
3. Turunkan kaki dan duduk di tepi ranjang selama ½ menit. Selewat 3 x ½ menit yg dilakukan tanpa harus membayar sesenpun, otak tdk akan anaemic dan jantung tdk akan mengalami kegagalan, mengurangi kemungkinan jatuh dan meninggal ketika bangun tengah malam.
Pernah setelah membaca tulisan ini, seorang usia lanjut menangis menyesali kenapa tdk mengetahui hal ini jauh2 hari. Dua tahun lalu dia bangun tengah malam utk buang air kecil. Di kamar mandi tiba2 terasa dunia berputar dan jatuh. Akibatnya dia sekarang mengalami kelumpuhan dan tdk bisa meninggalkan tempat tidur, tulang punggungnya mengalami cedera. Kalau saja dia mengetahui hal ini sebelumnya, tentu tdk harus menderita selama ini.
Share ke org2 yg kita kasihi untuk mencegah terjadinya stroke usia muda. "Always Listening Always Understanding"

Maturidi Donsan

unread,
Nov 13, 2014, 4:18:38 AM11/13/14
to rant...@googlegroups.com
Tarimo kasih kirimannyo Mak Ngah, paralu di awak manula  ko mah.

Wass,

Sjamsir Sjarif

unread,
Nov 13, 2014, 7:16:20 AM11/13/14
to rant...@googlegroups.com
Iko ciek lai kiriman Leila Budiman, Puti Kerajaan Pagaruyung nan kini di Baruah, Melbourne, Australia:


Tetesan Pagi

Fadhilatul Ustadz Abu 'Abdil Muhsin Firanda Andirja, MA ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :

✅Allah ﷻ tidak pernah mengacuhkanmu disaat banyak manusia mengacuhkanmu…

✅Allah ﷻ tidak pernah bosan mendengarkan keluhanmu tatkala manusia bosan dan enggan untuk mendengarkan keluhanmu….

✅Allah ﷻ tidak pernah meninggalkamu sendirian (jika engkau bersandar kepadanya) disaat manusia meninggalkanmu…

✅Allah ﷻ tidak pernah merendahkanmu (jika kamu taat kepadanya) disaat banyak manusia merendahkanmu karena kurangnya harta dan kedudukanmu (karena banyak manusia mengukur kehormatan seseorang dengan harta atau kedudukan)…

✅Allah ﷻ selalu memaafkanmu jika engkau bertaubat disaat manusia enggan memafkanmu dan terus mencelamu…

✅Allah ﷻ tidak pernah bosan untuk engkau dekati (jika engkau bertaubat) meskipun telah berulang-ulang engkau bersalah kepada-Nya…tatkala manusia langsung meninggalkamu dan menghinakanmu karena hanya satu kesalahanmu…

✅Allah ﷻ menilai satu kebaikanmu menjadi 10 kali lipat hingga tiada batas dan hanya menilai satu kesalahanmu tetap sebagai satu kesalahan…tatkala manusia menganggap besar satu kesalahanmu yang kecil dan melupakan kebaikan-kebaikanmu…

✅Allah ﷻ selalu memberi pertolongan disaat pertolongan manusia tidak bisa lagi diharapkan… "Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan..." (QS. Ar-Rahman [55])

::Indahnya Islam, bagi kaum yang berfikir::

Tambahan:
📃Pelajaran Penting,
Dekatkan, dan dekatkan diri Selalu kepada Allåh.. Dia sebaik2 penjaga seluruh makhluk-Nya..
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages