Masih dapat bonus parfum, ya? :-)
Tapi, jika saya diberi pilihan teknologi untuk Indonesia, saya tidak
tergesa-gesa ingin infrastruktur koneksi Internet senyaman itu,
melainkan teknologi pengolahan sampah lebih mendesak. Maaf jika
"melompat" ke sisi lain yang jauh: saya gemas saja melihat aset pupuk
organik menumpuk busuk, bau, dan dipenuhi aneka binatang di tengah
kota. Teknologi pengolahan sampah lebih dulu diajarkan di
sekolah-sekolah kita, lebih lama dikenali oleh masyarakat, dibanding
koneksi Internet, namun sampai hari ini kota-kota kita gagal mengurus
dirinya sendiri dalam hal kebersihan.
Apa mau dikata... saya baru berada pada dilema ikut "repot" menyumbang
pemikiran atau biarlah itu urusan pihak lain seperti [konon] cara
orang India tetap fokus pada bidangnya.
--
amal