Menjadi Sehat itu Memang Sangat Mahal (5)

50 views
Skip to first unread message

light 99

unread,
Sep 16, 2011, 4:39:39 AM9/16/11
to segarbugars...@googlegroups.com, lovingvega...@yahoogroups.com, Vegan Loverz

Sinar Matahari

 

Tidak diragukan lagi, vitamin D sangat penting untuk kesehatan kita, baik sebagai katalisator untuk penyerapan kalsium dan fosfor, memproses penyerapan vitamin C dan mencegah berbagai macam penyebab kanker yang paling sering ditemukan.  Berbagai penelitian menunjukkan bahwa defisiensi atau kekurangan vitamin D berkaitan dengan peningkatan resiko berbagai macam kanker termasuk kanker esophagus (kerongkongan), pankreas, leukemia dan kolon21).

 

Karena itu, bisnis suplemen dan fortifikasi (penambahan) vitamin D menjadi sangat marak. Makanan yang buruk seperti margarin pun ditambahi vitamin D untuk meningkatkan daya jual.

 

Apalagi setelah orang juga mulai berpikir bahwa  sinar matahari akan meningkatkan resiko kanker, bisnis sampingan akibat informasi itu makin merembah, yaitu “sunblock. Mereka menggunakan sunblock agar tetap bisa mendapatkan vitamin D dari matahari tanpa harus meningkatkan resiko terjadinya kanker.

 

Penjelasan mereka sederhana saja. Jaringan sel kulit seperti juga sel-sel sehat yang lain adalah sarat dengan oksigen. Ketika sinar ultra violet matahari mengenai molekul-molekul oksigen membuat molekul oksigen itu melepaskan sebuah elektronnya sehinga menjadi molekul yang tidak stabil dan bersifat reaktif dan kemudian disebut oksigen radikal bebas. Jika molekul radikal bebas ini banyak terbentuk maka akan menimbulkan kerusakan jaringan, penuaan yang lebih cepat dan akhirnya juga menimbulkan berbagai penyakit degenaratif seperti kanker kulit.

 

Tetapi ...

Sebelum tahun 1930 an, di Amerika Serikat, kanker kulit jarang ditemukan, baru sejak tahun 30 an itu, kejadian kanker kulit makin sering ditemukan. Melanoma (kematian akibat kanker kulit) meningkat 4 kali lipat dan jumlah penderita kanker kulit menjadi lebih dari dua kali lipat daripada sebelumnya22).

 

Apakah Matahari lah yang menjadi biang keroknya? Matahari telah bersinar lebih dari 4 milyar tahun menerangi Bumi ini,  apakah telah terjadi perubahan besar dalam 80 tahun terakhir ini sehingga sinar matahari menjadi begitu berbahaya dan mengakibatkan banyak bencana termasuk kerusakan kulit? Sejak 80 tahun terakhir ini, kita juga makin banyak berada di dalam ruangan ketimbang bekerja di luar ruangan, apakah kita masih akan menyalahkan matahari?

 

Sementara itu, apa yang diberitakan oleh AOL news pada tanggal 24 Mei 2010 yang lalu sungguh mengejutkan. Peningkatan jumlah penderita kanker kulit tidak berkaitan dengan pengurangan dengan penurunan lapisan ozon di stratrosfer. Tetapi, disebutkan bahwa 500 sunblock yang paling terkenal di Amerika Serikat justru meningkatkan terjadinya sel-sel malingnant di kulit (berkembangnya sel-sel tumor dan kanker menjadi lebih aktif) dan menyebarkan kanker kulit karena mereka mengandung suatu jenis vitamin A (retinyl palmiate) dan turunannya serta juga mengandung bermacam-macam zat beracun lainnya23,24,25). Selain itu sunblock juga menyebabkan kekurangan vitamin D karena tubuh kurang menerima ultraviolet dari matahari sehingga akhirnya tubuh justru kehilangan suatu faktor yang dapat mencegah terjadinya kanker.

 

Antara 1% hingga 10% kandungan zat beracun yang terdapat dalam sunblock akan meresap ke dalam kulit dan merusak sel-sel kulit, meningkatkan resiko kanker kulit dan berbagai kelainan yang lain25). Penyerapan itu tidak berlangsung secara cepat tetapi konsentrasinya akan berada di lapisan kulit dalam waktu yang lama. Dalam sebuah jurnal “Free Radical Biology & Medicine” disebutkan bahwa sinar matahari yang  mengenai beberapa zat yang terdapat pada sunblock akan meningkatkan terjadinya ROS (reactive oxygen species) yang mengakibatkan kerusakan kulit dan tanda-tanda penuaan yang lebih cepat.

 

Seperti banyak kejadian yang lain, pro-kontra tentang penggunaan sunblock terus meluas sementara kita tetap membutuhkan vitamin D. Apakah suplemen atau penambahan vitamin D aman untuk kita?

 

Terlalu banyak vitamin D juga akan menyebabkan kadar kalsium dalam darah menjadi terlalu tinggi sehingga menimbulkan beberapa hal yang tidak kita inginkan, seperti : mual, muntah, kurang selera makan, sulit BAB, lemas, penurunan berat badan, bingung, kram perut, denyut jantung tidak stabil dst. Lagi-lagi terjadi pro-kontra tentang penambahan vitamin D atau suplemen vitamin D. Lagi-lagi konsumen  harus bingung untuk mengambil keputusan.

 

Suplemen dan vitamin tambahan selalu sangat murah (katagori murah itu bisa juga berarti lebih mudah didapat) dan karena itulah mereka dijual. Namun, alih-alih berpikir mencari suplemen kenapa kita tidak menggunakan sinar matahari secara lebih moderat tanpa “sunblock” dst?

Mengapa kita tidak berusaha memperbaiki kualitas makanan yang kita konsumsi tiap hari? Mengapa kita tidak memlih berbagai makanan yang mungkin hambar tetapi akan mencukupi keseimbangan anti radikal bebas (antioksidan)? Bukankah tujuan kita menambah vitamin D adalah meningkatkan anti radikal bebas, mengapa kita tidak memilih makanan segar organik yang banyak mengandungnya tanpa khawatir menjadi kelebihan vitamin D atau berbagai efek lain?

 

Makanan yang lebih baik..... lebih sulit diperoleh, hambar rasanya sehingga kita memererlukan suatu perjuangan untuk membiasakan diri dengan sebuah cita rasa yang baru dari makanan yang lebih baik itu, tetapi ....

begitulah, untuk menjadi sehat memang jauh lebih mahal....


Membuat industri yang ramah lingkungan adalah sesulit membuat kita dan orang-orang menjadi lebih sehat. Antara kebiasaan, rasa, budaya dan berbagai kepentingan membuat kita terpojok seperti tak berdaya. Tapi, tanpa kebangkitan dan sebuah tekad tanpa henti yang mungkin harus dibayar sangat mahal, mimpi indah pun kita tak akan pernah sempat. Bermimpi bahwa ‘lingkungan akan menjadi begitu indah, udara begitu segar, tanpa bencana alam dan tubuh sehat walafiat hingga ajal menjemput kita, orang saling menolong dst’ pun tak akan sempat melintas dalam lamunan dan tidur nyenyak kita.

 

Menjadi sehat itu memang sangat-sangat mahal.


Sekian.

 

 1) http://www.rawfoodexplained.com/proteins/how-much-protein-do-we-need.html

2)http://ews.kemendag.go.id/ews2/Sangkuriang/Publikasi/dokumen/4.%20Daging%20&%20Telur%20Ayam.pdf

3) Health Effects of Salmonella, http://www.enotalone.com/article/10338.html

4)U.S. Department of Agriculture, Agricultural Research Service. 2007. USDA National Nutrient Database for Standard Reference, Release 20. http://www.ars.usda.gov/ba/bhnrc/ndl

5) Kalau berat sepotong tempe adalah 200 gram maka kadar proteinnya adalah 16% = 32 gram, dan angka ini sudah jauh lebih tinggi dari kebutuhan protein kita per hari (15 gram). Jadi dengan mengkonsumsi sepotong tempe yang tentu saja aman dari berbagai racun yang terdapat pada produk hewani,  kebutuhan protein kita sudah tercukupi, bahkan sudah berlebihan.  Karena itu pula, tidak disarankan untuk mengkonsumsi tempe atau kedelai dalam jumlah banyak, apalagi kalau kita masih mengkonsumsi manan berprotein tinggi yang lain.

6)Robert M. Kradjian, MD, “The Milk Letter: A Message to My Patients”, EarthSave

   Handout, 1994

    http://www.earthsave.ca/files/milk_letter.pdf

7) “Opioids In Common Food Products- Addictive Peptides In Meat, Dairy and Grains”,  

     http://www.karlloren.com/diet/p18.htm

8)Mereka tidak bisa dikatakan “pecinta lingkungan” atau “penyayang hewan” jika mereka masih mengkonsumsi, menggunakan, menjual atau memproduksi produk hewani

9) Swayze, 3 Popular Raw Superfoods That Are a Waste of Your Money,

10) Finally, so-called pseudo-B12 refers to B12-like substances which are found in certain organisms, including Spirulina (acyanobacterium) and some algae. These substances are active in tests of B12 activity by highly sensitive antibody-binding serum assay tests, which measure levels of B12 and B12-like compounds in blood. However, these substances do not have B12 biological activity for humans, a fact which may pose a danger to vegans and others on diets who may not ingest sufficient quantities of B12producing bacteria, but who nevertheless may show normal "B12" levels in the standard immunoassay which has become the normal medical method for testing for B12 deficiency http://www.beyondveg.com/billings-t/comp-anat/comp-anat-7c.shtml

11) Measles vaccine failures: lack of sustained measles specific immunoglobulin G responses in revaccinated adolescents and young adults. Department of Pediatrics, Georgetown University Medical  Center, Washington, DC 20007. Pediatric Infectious Disease Journal. 13(1):34-8, 1994 Jan.

12) Measles outbreak in 31 schools: risk factors for vaccine failure and evaluation of a selective revaccination strategy. Department of Preventive Medicine and Biostatistics, University of Toronto, Ont. Canadian Medical Association Journal. 150(7):1093-8, 1994 Apr 1.

13)Haemophilus b disease after vaccination with Haemophilus b polysaccharide or conjugate vaccine. Institution Division of Bacterial Products, Center for Biologics Evaluation and Research, Food and Drug  Administration, Bethesda, Md 20892. American Journal of Diseases of Children. 145(12):1379-82, 1991 Dec.

14) Sustained transmission of mumps in a highly vaccinated population: assessment of primary vaccine  failure and waning vaccine-induced immunity. Division of Field Epidemiology, Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, Georgia. Journal of Infectious Diseases. 169(1):77-82, 1994 Jan. 1.

15)MMWR (Morbidity and Mortality Weekly Report) "Measles." 1989; 38:329-330.Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR). 33(24),6/22/84.

16) Failure to reach the goal of measles elimination. Apparent paradox of measles infections in immunized  persons. Review article: 50 REFS. Dept. of Internal Medicine, Mayo Vaccine Research Group, Mayo Clinic and Foundation, Rochester, MN. Archives of Internal Medicine. 154(16):1815-20, 1994 Aug 22.

17) Clinical Immunology and Immunopathology, May 1996; 79(2): 163-170. Trevor Gunn, Mass Immunization, A Point in Question, p 15 (E.D. Hume, Pasteur Exposed-The False Foundations of Modern Medicine, Bookreal, Australia, 1989.)

18) Physician William Howard Hay's address of June 25, 1937; printed in the Congressional Record. Outbreak of paralytic poliomyelitis in Oman; evidence for widespread transmission among fully vaccinated children Lancet vol 338: Sept 21, 1991; 715-720. Neil Miller, Vaccines: Are They Safe and Effective? p 33.

19) Trevor Gunn, Mass Immunization, A Point in Question, p 15 (E.D. Hume, Pasteur Exposed-The False Foundations of Modern Medicine, Bookreal, Australia, 1989.)

20) Global Vaccine Awareness League (GVAL) is dedicated to the education of parents and concerned citizens regarding vaccination. With education comes the freedom of choice, and respect for the choices of others. The decision whether or not to vaccinate is an important one. No matter where you stand on the issue, there are undeniably risks involved on both sides: on one side is the risk of your child contracting a disease if you decide not to vaccinate; on the other side is the risk of injury or death if you do vaccinate. The crux of the matter is of course the likelihood of such a tragedy, which is subject to debate. What cannot be debated is that your right as a parent not to vaccinate your child if you so choose is not widely known, and exercising such rights is not encouraged. Furthermore, the remedies available to those whose children have suffered injury or death from vaccines are limited by law, are expensive and time-consuming to obtain, and are generally unknown to the public. It is the mission of GVAL to publicize this potentially tragic situation and to work for reform. Only when people know their rights can they make an informed choice - this is a fundamental tenet of a free society. Therefore, it is essential to those concerned about the vaccination decision to know what the law provides.

http://www.gval.com/legal.htm

21) Michael F. Holick, PhD, MD(Physiology and Biophysics , Director of the General Clinical Research Center Director of the Vitamin D, Skin and Bone Research Laboratory, Director of Biologic Effects of Light Research Center, Boston University Medical Center, “The Vitamin D Solution , Hudson Street Press (Penguin Group), 1st edition, New York, April 2010.

22) Jon Herring, The Skin Cancer Myth, http://www.totalhealthbreakthroughs.com/2010/03/the-skin-cancer-myth/

23) http://www.aolnews.com/2010/05/24/study-many-sunscreens-may-be-accelerating-cancer/

24) Moloney, FJ; Collins, S; Murphy, GM "Sunscreens: Safety, efficacy and appropriate use". American journal of clinical dermatology 3 (3): 185–91PMID 11978139, 2002

25) pathogenic cytotoxicity and carcinogenicity of micronized titanium [ or zinc oxide] nanoparticles

27) Some sunscreen ingredients may damage cells when illuminated. PABA causes DNA damage in human cells. PABA was banned as a sunscreen ingredient several years after these findings were published. Phenylbenzimidazole (PBI) causes DNA photodamage when illuminated while in contact with bacteria or human keratinocytes.[29][36][37]

Some sunscreen ingredients generate reactive oxygen species (ROS) when exposed to UVA,[which can increase carbonyl formation in albumin and damage DNA. It is also well-known that DNA alterations are necessary for cancer to occur.

Many sunscreen ingredients generate singlet oxygen under illumination.[40] Several popular UV-filters have been demonstrated to generate free radicals.

Kerry Hanson, et al. have shown for the three sunscreen ingredients octocryleneoctylmethoxycinnamate, and benzophenone-3 that after the sunscreen chemicals had time to absorb into the skin the number of ROS and free radicals is higher for the sunscreen user than for the non-user.[ Such an increase in ROS might increase the chance of melanoma, but this hypothesis has not been tested.

Studies have found that titanium dioxide nanoparticles cause genetic damage in mice, suggesting that humans may be at risk of cancer or genetic disorders resulting from exposure.

DNA, in particular, is susceptible to damage caused by photo-excited compounds.

http://en.wikipedia.org/wiki/Potential_health_risks_of_sunscreen#cite_note-Hayden1997-24
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages