Google Groups no longer supports new Usenet posts or subscriptions. Historical content remains viewable.
Dismiss

Ajaran J.K untuk pencerahan? <Kirman & Hudoyo> buat Pak Guru disingkat

5 views
Skip to first unread message

Ivan DS

unread,
Nov 18, 2003, 4:01:21 AM11/18/03
to
He he he , Bro Yoe, pusing yah bacanya, karena panjaaaang.

Ini saya singkat dan taruh yang pokoknya saja. Di bawah ini ditulis
apa yang Pak Guru Hudoyo tulis dari leaflet MMD yang mengatakan
metode meditasi ini dari Vipassana, sementara di bagian bawahnya
tertulis lagi bahwa MMD itu dari ajaran JK dengan argumentasi
panjang , dst dst.

Masih ingat penjelasan saya tentang mendengar suara hati. Naah,
inilah, ketika kita melihat pemahaman pikiran kita sebagai pemahaman
spiritual, kita akan mengalami inkonsistensi pandangan atau akan
berlaku hukum anicca dimana kita akan selalu berubah-ubah pemahaman,
tergantung persepsi yang kita tangkap dari pikiran kita.

Hanya ketika pemahaman itu benar-benar dari batin, dari suara hati
yang bersih, yang bisa melihat dhamma dalam hidup, maka apa yang
teruraikan saat ini tidak akan berbeda dengan apa yang diuraikan 1000
tahun lagi, dengan cara inilah orang-orang yang beriman kepada ajaran
agama agama, atau belajar dhamma yang diuraikan Sang Buddha
membuktikan kebenaran uraian para Guru Besar tersebut.

Orang yang menggunakan pikirannya tidak akan pernah bisa memahami
dhamma dan menemukan esensinya, karena Dhamma bukan untuk pikiran,
Dhamma untuk batin , Dhamma untuk hati.

Salam Bro Yoe, mari kita nonton pak Guru mengajar.

i

--- In sem...@yahoogroups.com, "Ivan " <ivands21@y...> wrote:
> Pak Hudoyo yang baik, Guruku. :)
>
> Pak Guru, kemarin katanya dari Vipassana, sekarang dari JK
> Boleh juga cara mencari cantolan metode MMD ini, apa leaflet nya
udah
> di ganti pak? dan karena diskusi dengan Ven. Henepola Gunaratana
> nggak berhasil memberikan dorongan positif? he he he.
>
> Ini saya postingkan lagi diskusi kita yang lama, sebagai bahan
> referensi dan renungan, semoga bisa berguna dan menjadi inspirasi
> baru dalam berbagai hal.
>
> Salam
>
> i
>
> ================
> Apakah MMD Itu metode atau bukan.
>
> Metode meditasi ini berasal dari ajaran Buddha Gautama lebih dari
> 2500 tahun lalu, dikenal sebagai meditasi vipassana. Dalam program
> ini, meditasi vipassana diperkenalkan kepada khala-yak non-Buddhis.
> Untuk itu, istilah-istilah dan konsep-konsep yang berasal dari
agama
> Buddha telah diganti dengan pengertian-pengertian yang bersifat
umum.
> Ini dilakukan dengan keyakinan bahwa metode meditasi ini memiliki
> nilai-nilai dan metodologi yang bersifat universal, yang langsung
> dapat memberikan manfaat kepada setiap pelakunya tanpa tergantung
> pada agama/kepercayaan yang dianut masing-masing…."
>
> Bandingkan dengan apa yang Pak Hudoyo tulis:
> Pak Hudoyo:
> "Bagaimana Anda tahu, Sang Buddha menjelaskan begini-begitu? Dari
> mana
> informasi itu Anda peroleh? Dari kitab mana? Lihat, "betapa
hebatnya
> pikiran itu mengklaim secara tidak sah." Sebetulnya, Anda dan saya
> tidak
> pernah bisa mengklaim apa sebenarnya yang dikatakan Sang Buddha
2500
> tahun
> lalu!
>
> Kitab Tipitaka Pali bukanlah hasil rekaman verbatim dari kaset atau
> stenografi khotbah Sang Buddha, melainkan ditulis orang 300 tahun
> setelah
> wafatnya Buddha dari penuturan lisan yang dihafalkan turun-temurun,
> sehingga dalam Sutta-pitaka terjadilah bentuk-bentuk khotbah yang
> kaku,
> penuh pengulangan dan ganjil, yang jelas bukanlah cara Sang Buddha
> berkhotbah sesungguhnya. Dalam kitab Tipitaka Pali telah terjadi
> bias,
> yaitu bias penafsiran sekelompok bhikkhu penghafal tradisi ke arah
> pemahaman Theravada."
>
> Sebetulnya, yang Anda katakan sebagai "penjelasan Sang Buddha" itu
> adalah
> KEYAKINAN ANDA atau IMAN ANDA tentang apa yang dikatakan oleh Sang
> Buddha.
> Itu belum tentu sama persis dengan apa yang benar-benar pernah
> dikatakan
> oleh Buddha Gotama 2500 tahun lalu. (Apakah Mahayana itu ajaran
> Buddha?
> Apakah Zen itu ajaran Buddha? Apakah Nichiren Shoshu itu ajaran
> Buddha?
> Apakah Abhidhamma-pitaka itu ajaran Buddha? (Bhikkhu Nyanavira alm.-
-

> --- In sem...@yahoogroups.com, Hudoyo Hupudio <hudoyo@c...> wrote:
> > From: "kirman_k" <kirman_k@y...>
> >
> > > Perlu saya kemukakan bahwa pendekatan MMD ini saya pelajari
dari
> J
> > > Krishnamurti, yang menurut hemat saya adalah seorang yang telah
> > mencapai
> > > pencerahan & pembebasan sempurna dalam hidupnya di abad ke-20
> lalu-
> > -entah
> > > apa pun namanya: arahat, buddha, insan kamil, hidup di dalam
> > Allah, apa pun.
> > -----
> > Salam Pak Hud,
> >
> > Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan tentang ajaran J.K ini.
> > Mohon maaf sebelumnya bila saya tidak dapat menunjukkan referensi
> > tentang dari mana itu saya tau (saya tidak mengingatnya).
> >
> > J.K tidak mengajarkan sebuah metode untuk mentransformasi manusia.
> > Mengapa J.K tidak mengajarkan hal itu? Tetapi J.K membuat
foundation
> > untuk melestarikan kata-katanya (bila saya tidak salah). Apakah
ini
> > berarti J.K melihat bahwa kata-katanya itu bisa/cukup untuk
> > mentransformasi?
> >
> > Mengenai hal lain yang juga berkaitan. Apa sebenarnya arti dari
> > metode itu? Bapak juga tidak memandang MMD sebagai suatu metode,
> > boleh tau alasannya? Mungkin ini akan terjawab sendiri bila saya
tau
> > apa arti metode yang Bapak maksud.
> >
> > Apakah transformasi yang dimaksud dalam posting-posting (tentang
> > J.K) sebelumnya? Juga ada kata (bila tidak salah) `mentransformasi
> > secara mendasar', apa ini berarti ada jenis-jenis transformasi
> > lainnya? Bagaimana relasi transformasi ini dengan pencerahan (kosa
> > kata buddhis)?
> >
> > Bagaimanakah kaitan antara pencerahan dan pembebasan (dari
derita)?
> > Pernah saya baca email Bapak di milis ini yang menyebutkan (bila
> > tidak salah) vipassana itu dapat membawa pada pencerahan dan
> > pembebasan. Apakah dengan mengalami pencerahan (melihat/menyadari
> > realitas) itu maka seseorang bisa bebas dari derita (psikologi)?
> > Apakah ini hal yang bersamaan, atau setelah pencerahan baru
terbebas
> > dari derita?
> >
> > Seperti apakah pencerahan dan pembebasan yang tidak sempurna itu?
> > (di bagian atas ada ditulis pencerahan dan pembebasan sempurna)
> > Seperti tingkat-tingkat kesucian (sotapanna, sakadagami, anagami)
> > dalam buddhisme?
> >
> > Terima kasih dan salam,
> > Kirman
> > ===================
> > HUDOYO:
> >
> > >J.K tidak mengajarkan sebuah metode untuk mentransformasi
manusia.
> Mengapa
> > >J.K tidak mengajarkan hal itu?
> > -----
> > Salah satu landasan ajaran JK ialah bahwa transformasi batin itu
> tidak
> > dapat dicapai dengan mengikuti jalan orang lain. JK hanya
> menyediakan
> > "cermin polos" bagi setiap orang untuk dapat melihat ke dalam
> batinnya sendiri.
> >
> >
> > >Tetapi J.K membuat foundation untuk melestarikan kata-katanya
> (bila saya
> > >tidak salah). Apakah ini berarti J.K melihat bahwa kata-katanya
> itu
> > >bisa/cukup untuk mentransformasi?
> > -----
> > Salah satu ajaran JK ialah bahwa kebenaran tidak dapat ditangkap
> oleh
> > kata-kata. "Kata bukanlah bendanya."
> >
> > Ajaran ini perlu dipelihara kelestariannya. Cara memelihara
> kelestariannya
> > ialah dengan mempertahankan agar ajaran ini tetap terungkap
dengan
> > kata-kata aslinya sebagaimana diucapkan oleh JK. Bukan berarti
> bahwa
> > kata-katanya itu sakral dsb--"kata bukanlah bendanya"--melainkan
> keaslian
> > ini dipertahankan agar setiap orang dapat menimba sendiri dari
> sumber
> > aslinya, dan menginterpretasikannya sendiri sesuai dengan
> pengalaman
> > batinnya sendiri. -- Di zaman sekarang dengan adanya alat
perekam,
> itu
> > bukan suatu kemustahilan.
> >
> > Jadi, kata-kata JK sama sekali tidak bisa mentransformasikan.
Yang
> > mentransformasikan adalah kesadaran orang itu sendiri. Sedangkan
> kata-kata
> > JK hanyalah cermin kosong yang bisa dipakai oleh orang itu untuk
> melihat ke
> > dalam batinnya sendiri. Cermin JK bisa dipakai; atau orang bisa
> memakai
> > cermin lain, asal betul-betul cermin yang polos (bukan cermin
yang
> sudah
> > ada gambarannya) untuk melihat ke dalam batin sendiri.
> >
> > Kita telah melihat apa yang terjadi dengan sabda-sabda Sang
Buddha.
> Tahukah
> > kita sekarang, mana yang asli dan mana yang tafsiran? Jelas
tidak,
> karena
> > jelas sutta-sutta itu bukan rekaman verbatim dari apa yang
> dikatakan oleh
> > Buddha. Jadi, mungkin saja dalam menghafalkan dan membakukan
> (stilisasi)
> > suta-sutta telah terjadi penekanan-penekanan ke arah tertentu,
> apalagi
> > kalau menyentuh sudut pandang metafisikal. -- Mungkin itu pula
yang
> > menyebabkan munculnya Mahayana, sebagai reaksi terhadap
penafsiran
> kearah
> > tertentu dari pihak Sthaviravada (Theravada) di zaman dulu.
> >
> >
> > >Apa sebenarnya arti dari metode itu? Bapak juga tidak memandang
> MMD
> > >sebagai suatu metode, boleh tau alasannya?
> > -----
> > Menurut pengertian kamus, 'metode' adalah suatu cara untuk
berubah
> dari
> > keadaan saat kini menuju keadaan yang diharapkan di masa depan
> (input ->
> > proses -> output). Jadi di dalam pengertian 'metode' terkandung
> pengertian
> > 'tujuan', dan terkandung pula pengertian 'waktu'.
> >
> > Nah, untuk berada pada saat sekarang sepenuhnya (tanpa memikirkan
> dan
> > berharap untuk berubah di masa depan), perlukah 'metode'? Menurut
> saya,
> > vipassana-bhavana (setidak-tidaknya yang saya ajarkan) tidak bisa
> dilihat
> > sebagai input -> proses -> output. Vipassana-bhavana adalah DIAM
> PADA SAAT
> > SEKARANG.
> >
> >
> > >Apakah transformasi yang dimaksud dalam posting-posting (tentang
> J.K)
> > >sebelumnya? Juga ada kata (bila tidak salah) `mentransformasi
> secara
> > >mendasar', apa ini berarti ada jenis-jenis transformasi lainnya?
> Bagaimana
> > >relasi transformasi ini dengan pencerahan (kosa kata buddhis)?
> > -----
> > Bagi saya, 'transformasi batin' (istilah umum) adalah sinonim
dari
> > 'pencerahan & pembebasan' (istilah Buddhis). Jelas bahwa
> transformasi batin
> > itu ada yang parsial (sebagian) dan ada yang tuntas atau sempurna.
> >
> > Sedangkan 'transformasi mendasar' adalah sinonim
> dengan 'tercapainya magga
> > & phala' dalam Buddhisme, dimulai dengan sotapanna. Di situ orang
> masuk ke
> > dalam arus yang akan membawanya kepada pembebasan terakhir, dan
> tidak
> > mungkin untuk mundur kembali. Itulah sebabnya saya
> katakan 'mendasar'.
> >
> >
> > >Bagaimanakah kaitan antara pencerahan dan pembebasan (dari
derita)?
> > -----
> > Pencerahan & pembebasan adalah dua segi dari satu peristiwa yang
> sama.
> > Ibarat api, ada cahaya (pencerahan) dan ada panas (pembebasan).
> Jadi tidak
> > bisa dibilang mana yang dulu dan mana yang belakangan.
> >
> >
> > >Seperti apakah pencerahan dan pembebasan yang tidak sempurna itu?
> > ----
> > Ya, betul, dalam Buddhisme itu disebut sotapanna, sakadagami, dan
> anagami.
> >
> > Salam,
> > Hudoyo

0 new messages