Google Groups no longer supports new Usenet posts or subscriptions. Historical content remains viewable.
Dismiss

Feng Shui Islami ada dalam Islam?

301 views
Skip to first unread message

syamsuri

unread,
Nov 8, 2007, 11:35:09 AM11/8/07
to
Feng Shui Islami ada dalam Islam?
Oleh: Syamsuri Rifai

Maaf saya menggunakan kata Feng Shui, karena kata ini yang terkenal di
Indonesia. Tulisan saya tentang Feng Shui Islami banyak tanggapan baik
di Grup Google maupun di Group Yahoo. Ada yang menanggapinya bersifat
canda dan ada yang serius. Ada yang mengkritik dan dan ada yang
mendukung. Bagi saya tidak apa-apa, itu wajar-wajar saja, kita
berusaha berlapang dada dalam perbedaan pemahaman. Yang penting kita
tidak buru-buru mengklaim paling benar, atau menghakimi pendapat
orang lain tidak sesuai dengan Islam atau tidak ada dalam Islam.

Kita jangan buru-buru mengklaim pandangan orang lain itu tidak ada
dalam Islam. Islam adalah samudra ilmu Ilahi, sementara kita masih
berada di anak sungai belum memasuki samudra itu. Bagaimana mungkin
kita mengatakan tidak ada? Sementara kita belum memasuki dan belum
menyelam di dalamnya.

Teman2 dan ikhwan2 boleh mengkritisi tulisan saya ini, dan saya senang
mendapat informasi ilmu baru. Asalkan dalam mengkritisinya menggunakan
dalil tektual (Qur'an atau hadis) atau rasional. Mari kita bertukar
informasi di era informasi, supaya kita semakin hari semakin bertambah
tentang informasi keislaman.

Tentang rumus2 atau kaidah2 dalam "Feng Shui Islami" sudah ada sejak
zaman dulu, peninggalan dari ulama-ulama kita, Ahlussunnah dan Ahlul
bait (sa). Mengapa khazanah Islami ini mulai menghilang dari sebagian
kaum muslimin? Belakangan ini tidak sedikit dari kalangan pengusaha
dan politisi muslim datang ke pakar Feng Shui Cina untuk
mengkonsultasikan rencananya. Mengapa ini terjadi? Padahal dahulu
pengusaha Cina yang datang ke ulama kita. Ada suatu cerita dari kiyai
Madura bahwa ketika pemilik perusahaan rokok sampurna di Surabaya itu
bangkrut, ia datang ke ulama di Bangkalan yaitu Syeikh Kholil Al-
Bangkalani, guru KH. Hasyim Asy'ari pendiri NU. Pada akhirnya
pengusaha cina itu masuk Islam. Bahkan menurut cerita, Syeikh Kholil
yang memberi nama rokok Djisamsu (234, rokaat shalat) dan Wismilak
(berasal dari Bismillah), dan sampai sekarang ribuan kaum muslimin
bekerja di pabrik perusahan itu. Cerita ini cukup masyhur di jawa
timur, khususnya di Madura. Kebetulan saya cukup lama nyantri di
Bangkalan, di salah satu pesantren murid Syeikh Kholil.

Maksud saya, khazanah-khazanah Islami itu sudah ada di kalangan ulama
kita khususnya NU. Hanya tidak dikembangkan dan dikemas secara baik
sehingga tidak banyak dikenal oleh kaum muslimin. Mengapa Feng Shui
Cina dikenal? Karena penerusnya mengkemas dengan baik.

Yang aneh lagi, pemikir2 muslim lebih kagum pada pemikiran keislaman
yang datang dari barat. Mengapa? Mengapa mereka tidak belajar kepada
ulama-ulama kita dan mengembangkan khazanah2nya? Mengapa mereka justu
belajar Islam ke Barat? Mengapa tidak hanya mengambil tehnologi dan
sainsnya saja, dan dalam hal keislaman dan pemikiran keislaman lebih
dari cukup belajar dan menggali dari ulama-ulama kita seperti tradisi
zaman dulu.

Kapan kita bisa seperti di Iran, kebetulan saya pernah diberi
kesempatan untuk berkunjung ke sana, bersilaturrahmi pada ulama2 di
sana bahkan bermuwajahah dengan pemimpin spiritual Iran Ayatullah
Uzhma Sayyid Ali Khominei. Di Iran para pemikir Islam belajar Islam
dan Hikmah (Filsafat Islam) kepada ulama mereka, mereka sangat cinta
dan kagum kepada para ulamanya. Dan kita harus akui Iran lebih maju
dari kita. Mereka punya nuklir dan pakarnya, para pemikir dan fuqaha',
ulama ahli tafsir dan ahli hadis, ahli tarikh, para tehnokrat dan
filosuf. Dan saya berkunjung pada ulama-ulama itu.
Mengapa kita tidak kagum dan hormat kepada ulama kita, belajar dan
menggali khazanah-khazanah Islam dari ulama kita?

Bagi yang meniadakan "Feng Shui Islami", saya akan ambilkan contoh
sebagian dasar-dasar pemikiran dari kitab klasik ulama kita.

Pertama: dari kitab Syamsul Ma'arif karya Al-Imam Ahmad bin Ali Al-
Buni. Pada halam 15-28, beliau menguraikan makna-makna batiniyah
hubungan matahari dan bulan dengan Buruj dan Manazil. Buruj (zodiaq)
dan Manazil (bintang-bintang) disebutkan di dalam Al-Qur'an, hanya
saja sebagian kaum muslimin memahaminya secara lahiriyah dan natural
(ilmu falak) untuk menentukan awal Ramadhan dan 01 Syawwal. Mengapa
yang makna lahiriyah diakui keberadaannya? Dan yang batiniyah tidak
diakui? Kitab ini menjelaskan bahwa bulan, matahari, buruj dan manazil
berpengaruh terhadap kehidupan manusia di muka bumi, secara lahir dan
batin. Yang secara lahiyah sudah jelas diakui bukan hanya oleh kaum
muslimin tetapi juga oleh para ilmuan barat. Yaitu dari bubungan itu
menimbulkan 4 musim, atau di kita musim panas dan musim hujan.
Pengaruh ini jelas diakui karena kelihatan oleh mata kita dan
dirasakan oleh tubuh kita. Kitab ini juga menjelaskan bahwa hubungan
itu secara batiniyah menimbulkan adanya hari nahas dan hari bahagia,
pada jam dan hari tertentu nahas, dan pada jam dan hari tertentu
bahagia dan menguntungkan. Karena itu sebagian ulama kita dan tokoh2
jawa seperti Sultan Agung punya hitungan hari nahas dan hari bahagia.
Mengapa yang diakui oleh sebagian kaum muslimin hanya pengaruh yang
lahiriyah dan yang batiniyah tidak?

Sebungan dengan makna batin, saya akan mengutip perkataan Imam Ali bin
Abi Thalib (sa) sebagai pintu ilmu Rasulullah saw: "Al-Qur'an
mempunyai dua makna: makna lahir dan makna batin." Imam Ja'far Ash-
Shadiq (sa) mengatakan: "Setiap sesuatu punya ruh."
Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an dan hadis Nabi saw memiliki makna
lahir dan makna batin. Sebagian ulama mengembangkan makna2 yang
lahiriyah dan sebagian mengembangkan makna yang batiniyah, sebagian
lagi mengembangkan kedua2nya.

Kedua: dari kitab Syarhul Asma' (Syarah asma2 Allah) karya Allamah
Sabzawari. Beliau adalah ulama tafsir dan hadis, fuqaha' dan filosuf
Isyraqiyah. Dari karya-karyanya 31 kitab, nampak beliau memiliki ilmu
yang luas tentang keislaman.

Dalam kitab ini beliau mengupas panjang lebar tentang rahasia angka
dan huruf ABAJADUN. Ada 4 bab yang membahas tentangnya, yaitu halaman
48, 121, 198, dan 397, beliau mengkaitkan rahasia huruf dan angka
dengan keharmonisan suami-istri, kehidupan manusia secara umum,
potensi dan profesi manusia, dan lainnya. Rumus dan kaidah2nya tidak
mungkin diungkapkan di sini. Kalau tertarik, silahkan berkunjung ke:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Selain itu beliau juga mengupas tentang:
Pertama: surat Al-Ikhlas yaitu: "Katakan, Dia adalah Allah Maha Esa."
Dalam menjelaskannya beliau mengutip hadis Nabi saw: "Tauhid yang
benar (Al-Haq) adalah Allah." Tidak ada yang satu kecuali Allah,
selain Allah bukan satu, tetapi kesatuan. Kemudian beliau
menguraikannya dengan rahasia angka dan huruf tentang lafazh "Huwa",
"Allah", dan "Ahad". Di sini beliau menguraikan rahasia angka 1 dan11.

Kedua: surat Al-Baqarah: 30. Tentang firman Allah terhadap para
malaikat-Nya sehubungan dengan pengangkatan nabi Adam (as) sebagai
khalifah Allah di muka bumi: "Sesungguhnya Aku akan mengangkat seorang
khalifah di muka bumi..." Beliau menjelaskan ayat ini dengan hadis Nabi
saw yang juga terdapat dalam Shahih Bukhari 8, bab ta'bir, hlm 72:
"Barangsiapa yang melihatku, ia melihat Al-Haq (Allah)."

Maksud saya dari semua ini adalah bahwa Al-Qur'an dan hadis Nabi saw
serta peristiwa2 falakiyah memiliki makna lahir dan makna batin.
Termasuk makna batin adalah rahasia angka dan huruf yang ingin saya
kembangkan dengan nama Feng Shui Islami.

Bagi yang berminat Feng Shui Islami, sudahkan ditayangkan rumus
perhitungan kalah-menang, perhitungan kebahagian dan kelelahan tempat
tinggal, kunjungi:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Bagi yang berminat Amalan2 praktis dan doa-doa pilihan, temasuk eBooks
tentang Adab-adab haji dan doa pilihan selama haji, di Madinah,
Mekkah, Arafah dan Mina, kunjungi:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia


*****

0 new messages