Google Groups no longer supports new Usenet posts or subscriptions. Historical content remains viewable.
Dismiss

Sesat Menurut Al-Qur'an

0 views
Skip to first unread message

syamsuri

unread,
Nov 1, 2007, 8:14:22 PM11/1/07
to
Sesat Menurut Al-Qur'an
Oleh: Syamsuri Rifai

Kata "Sesat" berakar kata dari kata "Dhalalah". Di dalam Al-Qur'an
kata Dhalalah dengan segala bentuk katanya disebutkan kurang-lebih
193 kali. Sifat dan prilaku manusia yang disesatkan oleh Al-Qur'an
banyak sekali, antara lain:
1. Orang-orang kafir dalam segala bentuk dan tingkatannya.
2. Orang-orang musyrik dalam segala tingkatannya
3. Orang-orang munafik dalam segala bentuknya
4. Orang-orang zalim dalam segala tingkatan dan bentuknya, terhadap
orang lain atau dirinya sendiri.
5. Orang-orang yang berbuat dosa dan maksiat, dalam segala
tingkatannya.
6. Orang-orang yang suka hidup mewah dan berlebih-lebihan
7. Orang-orang yang tidak peduli terhadap kebenaran.

Orang yang berlebihan dan peragu, Allah swt berfirman:
"Demikian Allah menyesatkan orang-orang yang berlebihan dan ragu-
ragu." (Al-Mu'min: 34)

Orang-orang yang berdosa digolongkan pada mereka yang menzalimi diri
sendiri. Allah swt berfirman: "Sekiranya mereka ketika menzalimi diri
mereka datang kepadamu (Muhammad), lalu mereka memohon ampun kepada
Allah dan Rasulpun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka
dapati Allah Maha Menerima taubat dan Maha Menyayangi." An-Nisa': 64)

Tentang mereka yang tidak peduli terhadap kebenaran:
"Mereka punya hati tapi tidak paham tentangnya, mereka punya mata tapi
tidak melihatnya, mereka punya pendengaran tapi tidak mendengarnya,
mereka itu seperti binatang bahkan lebih sesat. Mereka itulah orang-
orang yang lalai." (Al-A'raf: 179).

Tentang orang-orang yang zalim, Allah swt berfirman:
"Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah melakukan apa yang
dikehendaki-Nya." (Ibrahim: 27)

"Mereka telah menyesatkan orang banyak, dan janganlah Engkau tambahkan
pada orang-orang yang zalim itu kecuali kesesatan." (Nuh: 24)

Tentang orang-orang zalim yang paling bahaya
"Tunjuki kami ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Engkau
karuniai nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan juga
(jalan) mereka yang sesat." Al-Fatihah: 6-7). Dalam banyak hadis
disebutkan bahwa yang dimaksudkan mereka yang dimurkai dan mereka yang
sesat adalah Yahudi dan Nashrani. Dalam kontek sekarang, menurut
pemahaman saya adalah Amerika dan Zionis. Dan ayat ini kita baca
setiap hari dalam shalat-shalat kita.

Itulah sebagian dari sifat dan prilaku manusia yang disesatkan oleh Al-
Qur'an. Jika Anda ingin mengetahui lebih detail, bukalah Mu'jam Al-
Qur'an, dan cari kata "Dhalla".

Jika sifat dan prilaku itu yang disesatkan oleh Al-Qu'an, bukankah
kita termasuk orang yang sesat? Dan hampir semua manusia disesatkan
oleh Al-Qu'an, kecuali para kekasih Allah swt yang jumlahnya bisa
dihitung dengan jari. Siapakah di antara kita yang merasa tidak
berdosa? Yang tahu dirinya sendirinya, itu kalau dosa pribadi. Tapi,
jika dosa-dosa itu menyengsarakan kehidupan orang banyak, baik yang
sudah dipublikasikan oleh media maupun yang belum, tentu dosa itu
adalah dosa yang lebih besar bahkan paling besar dan paling dimurkai
oleh Allah swt.

Jika kita termasuk orang-orang yang melakukan dosa-dosa yang
menyengsarakan ratusan juta manusia, yang di dalamnya kebanyakan
rakyat kecil dan orang-orang lemah, yang dicintai oleh Rasulullah saw,
tentunya kita sadar diri. Jika itu prilaku kita sehari-hari, mengapa
kita meriakkan kesesatan orang lain? Bahkan dipublikasikan. Padahal
kalau kita lihat dari dampaknya secara kwalitas dan kwantitas, prilaku
kita lebih sesat dari orang yang disesatkan.

Kita sering menyesatkan orang lain hanya karena beda paham dan
pemahaman terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadits. Beda mazhab dan golongan.
Semua mazhab dalam Islam menjadikan Al-Qur'an dan hadis sebagai
rujukan utama. Baik itu mazhab akidah, Ahlussunah atau Syiah, Wahabi
atau Khawarij, Mu'tazilah atau Murji'ah, Salafi atau yang lain. Maupun
mazahab Fiqih, Syafi'i atau Maliki, Hambali atau Hanafi, atau mazhab-
mazhab baru lainnya yang tidak mengatasnamakan mazhab. Mereka semua
merujuk pada Al-Qur'an dan Al-Hadits. Mengapa kita harus saling
menyesatkan hanya karena beda paham dan pemahaman.

Jika ini yang terjadi dalam tubuh ummat Islam, sampai kapan pun tujuan
utama Islam tidak akan tercapai, bahkan akan dimanfaatkan oleh musuh-
musuh Islam dan ummatnya. Bisa jadi sudah dimanfaatkan? Yang berjuang
jangan menyombongkan diri dan menyesatkan orang lain, karena itu
bukan ridha Allah swt yang akan didapatkan, tetapi sebaiknya murka
Allah dan Rasul-Nya. Na'udzubillah min dzalik.

Marilah kita hentikan sikap sesat-menyesatkan, malu pada diri sendiri,
malu kepada Allah dan Rasul-Nya. Kalaupun ada sekelompok saudara kita
seperti Al-Qiyadah Al-Islamiyah, saya juga tidak setuju dan tidak
sependapat dengannya, kita ajak dialog dari hati ke hati, kita anggap
keluarga besar kita, kesulitan mereka kesulitan kita, kesengsaraan
mereka kesengsaraan kita, dan kebahagiaan mereka kebahagian kita
bersama. Bukankah kesuksesan missi Rasulullah saw dengan cara ini,
dan beliau menyampaikannya dengan mau'izhan dan hikmah.

Teristimewa bagi MUI dan Pejabat Negara. Bukankah MUI sebagai orang
tua kita dalam missi Rasulullah saw, dan Pejabat Negara sebagai orang
tua kita dalam missi Ketuhanan? Jika antara orang tua dan anak saling
mencaki-maki, sesat menyesatkan. Apa jadinya negeri ini? Musibah ke
musibah yang lain belum teratasi di negeri ini, ditambah lagi caci-
maki dan saling menyesatkan antara anak dan orang tua. Saya khawatir
musibah di negeri ini bukannya teratasi, bahkan diperbesar oleh Allah
swt karena akibat prilaku dan perbuatan kita. Hal ini sudah terjadi di
zaman terdahulu dan dilestarikan di dalam Al-Qur'an, seperti kaum
negeri Saba'.

Wahai Bapak-bapak kami, di pundakmu beban yang berat, yang pasti
dimintai pertangan jawab di hadapan Allah dan Rasul-Nya. Kami semua
anak-anakmu kelak pasti menyaksikanmu dan menjadi saksi di Mahkamah
Ilahi. Betapa malunya kita di hadapan Mahkamah Ilahi saat Allah swt
membuka semua aib dan dosa kita yang tak terampuni. Saat itu jelas
kita mempermalukan Rasulullah saw di hadapan Allah dan para Malaikat-
Nya, Nabi-nabi terdahulu dan ummatnya. Marilah kita renungkan bersama
prilaku kita, renungkan sikap dan prilaku kita menjelang tidur sebagai
lambang kematian.

Wahai saudara-saudaraku, hentikan segera sikap saling menyesatkan di
antara kita, hanya karena beda paham dan pandangan. Biarlah sikap
"Menyesatkan" itu hak prerogatif Allah dan Rasul-Nya, bukan hak kita.
Al-Qur'an dan Al-Hadits bagaikan samudra ilmu, yang akan mengalir ke
dalam pikiran dan hati kita jernih dan bersih. Mari kita kaji Al-
Qur'an dan Al-Hadits dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih.
Semoga Allah swt mengalirkan mata air kecemerlangan ke dalam kehidupan
kita, agar negeri ini segera mendapat perlindungan Allah swt dari
segala musibah yang kita takutkan, dan petolongan-Nya dari segala
kesulitan ekonomi. Amin Ya Rabbal 'alamin.

Wahai saudaraku, mari kita baca munajat yang diajarkan oleh Rasulullah
saw kepada keluarganya, dan dikumandangkan oleh cucunya Imam Ja'far
Ash-Shadiq (sa) di zamannya, zaman kezaliman, berikut ini munajatnya:

Ya Allah, sungguh kezaliman hamba-hamba-Mu
telah tegak di negeri-Mu, sehingga
keadilan dimatikan, jalan-jalan diputuskan
kebenaran dihapuskan, kejujuran disiasiakan
kebajikan disembunyikan, keburukan ditampakkan
ketakwaan direndahkan, petunjuk dihilangkan
kebaikan dimusnahkan, keburukan ditegakkan
kerusakan dikembangkan, kekufuran dikuatkan
kezaliman dipenuhi, perubahan dimusuhi

Ya Allah, Tuhanku
Tidak ada yang dapat melepaskan kami dari semuanya kecuali kekuasaan-
Mu
Tidak ada yang dapat melindungi kami dari semuanya kecuali anugrah-Mu

Ya Allah, maka hancurkan kezaliman. Putuskan belenggu penindasan.
Hancurkan pusat kemungkaran. Muliakan orang yang menghindari
kezaliman. Cabikkan akar-akar para pelaku kesewenang-wenangan.Tutupkan
kepada mereka kekurangan setelah mereka berlebihan.

Ya Allah, segerakan kepada mereka kebinasaan. Porak-porandakan mereka
dengan
perpecahan. Turunkan kepada mereka hukuman. Ambil nyawa kemungkaran.
Sehingga tenanglah orang yang ketakutan. Tenteramlah orang yang
kesulitan. Kenyanglah orang yang lapar. Dipelihara orang yang
terlantar. Dilindungi orang yang terusir. Dikembalikan orang yang
terbuang.

Supaya orang fakir dikayakan.Orang yang meminta perlindungan
dilindungi.
Orang besar dihormati, orang kecil disayangi. Orang teraniaya
dimuliakan, orang zalim dihinakan. Orang kesusahan dibahagiakan.

Supaya lepaslah segala derita, dan hilanglah segala nistapa
Matilah pertikaian dan hiduplah kasih sayang
Pengetahuan menjulang tinggi dan perdamaian menyebar luas
Perpecahan disatukan dan ketenangan dikokohkan
Iman dikuatkan dan Al-Qur'an dibacakan
Sungguh, Engkaulah Maha Pembalas, Pemberi nikmat, Penabur karunia.
(Manhaj Ad-Da'awat: 263)

Catatan:
Jika Anda ingin informasi tentang Adab-Adab doa, doa-doa pilihan
keseharian, kunjungi:
http://shalatdoa.blogspot.com
Jika Anda ingin mendapatkan Adab-Adab doa lebih lengkap, doa-doa
pilihan keseharian berikut tek arab dab bacaan tek latinya. Termasuk
Adab-adab haji, dan eBook tentangnya, kunjungi dan download dari:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia


*****

0 new messages