Krisis Kewangan Dunia-Penyelesaian Islam oleh Dr. Monzer Kahf

128 views
Skip to first unread message

jamaludin mohyiddin

unread,
Oct 8, 2008, 8:22:20 PM10/8/08
to ims...@googlegroups.com, foru...@yahoogroups.com, rant...@googlegroups.com, imaa...@yahoogroups.com

Live Dialogue online selalu di lakukan oleh Islamonline.net. Pada September 22nd 2008 yang lalu giliran Dr. Monzer Kahf dengan para pengunjung Islamonline.net. Kali ini tajuk perbincangan ialah World Financial Crisis: Islamic Solution?

 

Di bawah adalah terjemahan bebas dari Live Dialogue ini.

 

Selamat membaca.

 

 

Q:  Sir, looking at the broader picture, is this the consequence of "Full of Riba" (interest based) western economy? Which Riba is totally haram in Islam.

 

      Melihat gambaran yang lebeh besar, adakah krisis ini bernatijahkan perekonomian barat yang berteraskan riba’? Dimana riba’ adalah haram dalam Islam.

 

A:  Riba has a great contribution to the current crisis but it is alone not the sole element in it, of course Riba contributed through creating layers of financial transactions that resulted in a domino effect of institutions and the economy at large, but there is the lust for profit that caused over stretching of finance to persons who cannot continue paying their debts, their also the expanded consumerism in the American society that shares in creating unbearable debt burdens, etc.

 

     Riba’ telah memberi saham kepada krisis ini tetapi riba’ itu sendiri bukanlah satu satu unsur penyebabnya, sudah jelas riba’ menyumbang dengan menciptakan lapisan lapisan transaksi kewangan yang mengarah kepada kesan domino keatas institusi institusi kewangan dan sistem perekonomian yang lainnya. Penyebab lainnya ialah hawa nafsu serakah  mencari keuntungan yang telah membabitkan juga keatas mereka mereka yang tidak berdaya meneruskan pembayaran hutang. Sikap dan minda beban berhutang ini juga adalah gejala dari expanded consumerism dalam masyarakat Amerika itu sendiri.

 

Q:  I am a student of Islamic banking and Finance and believe that the solution of the current economic crisis potentially lies in Islamic Economics. What lessons can conventional system learn from this recent turmoil and what contribution Islamic economics can make to ease the situation?

 

     Saya ini siswa perbankan dan kewangan Islam dan percaya bahwa potensi penyelesaian krisis semasa ekonomi ini terletak dalam ekonomi Islam. Apa i’tibar yang boleh di pelajari dari pehak sistem yang berkembang sekarang dari kegawatan ekonomi ini dan apakah sumbangan ekonomi Islam dalam memudahkan kegawatan yang sedang melanda. 

 

A:  Two main points are essential in this regards: elimination of debt trading in the Islamic econo-finance system is important. This is an essential result of the prohibition of Riba.

 

    Dua perkara asasi yang mustahak di fahami kearah pemahaman ini: pertama nya, penghapusan penjualan hutang dalam sistem econo-finance Islam sangat lah mustahak. Penghapusan penjualan hutang ini secara asasi nya telah di wujudkan dengan pengharaman riba’.

 

Once debts are no more discounted and traded, the financial market cannot be stretched beyond what the real sector can bear. In fact financing shall always be less that real market transaction because financial institutions require that certain portion of the transaction be financed by the parties themselves from equity.

 

Apabila hutangan tidak di jual di bawah paras rendah dari harga asal dan di-perjual-belikan, pasaran kewangan tidak akan melebehi dari apa yang di tanggung oleh sector riil. Yang nyata sekali, niagaan/financing selalunya lebeh rendah dari transsaksi pasaran riil kerna institusi institusi kewangan memerlukan sebahagian dari porsi transaksi mereka itu di biayai oleh ekuiti mereka mereka yang terlibat.

 
This avoids the chain repercussion of any debt failure and this is a major cause of the trouble of major finance institutions in this crisis. The second lesson is never finance non- real transactions. That is eliminating most of the derivatives and their transactions that are essentially speculative and do not add value to the economy.

 

Dengan cara ini mengelak dari rantaian akibat dari kegagalan berhutang dan ini jugalah penyebab utama kekacauan atau krisis kewangan yang besar tadi. Pelajaran kedua ialah jangan sama sekali meniagakan transaksi nonriil. Ketidak-niagaan ini membantu menghapus kesemua unsur unsur financial derivatives serta transaksi derivatives. Niagaan dan transaksi derivatives sebenarnya atau pada hakikatnya spekulasi/dugaan dan ianya tidak menambah nilai atau manfa’at kepada ekonomi/value added economy. 

Besides these two points we have the moral issues of Islamic economics, but that is a little remote from the finance mentality and it is long term by definition and nature.

 

Selain dari dua perkara ini, kita juga berbicara tentang soal akhlaq yang mendasai ekonomi Islam. Disiplin etika bisnis ini masih jauh ketingalan di di bicarakan oleh minda dan paradigma kewangan yang masih wujud dan di amalkan sekarang ini.

 

 

Q:  To what extent is the Middle East Economy dependent on the American one and do you expect a near crash in ME markets (for the current crisis and the decreasing interest in oil)?

 

      Sejauh manakah kebergantungan ekonomi Timur Tengah dengan ekonomi Amerika. Dan adakah anda mengangka akan merudum nya pasaran TT akibat lansung dari krisis yang sedang melanda dan berkurangnya minat terhadap minyak)?

 

A:  Although many Arab countries tie their currencies to the US$ but their economies are not in fact largely dependent on the American economy. They depend largely on their own resources and the momentum of domestic infrastructure and construction sector. Further, I don't think that finance markets in the gulf, Egypt, Turkey and other Arab countries are dependent on the American financial market, I think whatever these emerging markets are facing now is caused by local policy and construction rather than on the effect of the American finance sector, especially a good proportion of the banking system in the Gulf countries has already moved to Islamic finance that in fact shielded it from the current credit crisis that is basically a debt and mortgage crisis and Islamic finance in the ME does not trade debts.

 

     Walaupun kebanyakan negara  Arab mengikat matawang mereka dengan US Dollar perekonomian mereka masih tidak bergantung besar dengan perekonomian Amerika. Negara Arab umumnya bergantung keatas sumber sumber mereka sendiri dan masih bergantung terus dengan momentum sektor infrastruktur dan pembinaan tempatan. Lebeh lagi, saya tidak berfikir bahwa pasaran pasaran kewangan di Teluk Parsi, Mesir, Turki dan negara Arab lainnya bergantung dengan pasaran kewangan Amerika.Saya berfikir apa jua yang di hadapi oleh pasaran ini yang kebetulan sedang membangun dengan pesatnya adalah di motori atau berakibat dari kebijakan dan pelaksanaan setempat/local, dan bukanlah dari pacuan atau kesan dari sector kewangan Amerika, dan khas nya sejumlah sistem perbankan di negara TelIk telah berpindah ke sector kewangan Islam; di mana sistem kewangan islam telah melindungi mereka dari krisis kredit Amerika; di mana krisis kredit ini pada dasarnya adalah krisis kredit dan mortgage dan saperti yang di ketahui kewangan Islam menolak penjualan hutang.      

 

Q:  Do you think the Gulf countries will be affected by the collapse of the dollar? Why do they opt for the US currency, and not a united one for them as very rich countries with almost strong economy?

 

      Adakah anda berfikir jatuh merudumnya dollar akan memberi kesan keatas`negara negara Teluk? Mengapakah negara ini memilih matawang Amerika Syarikat, pada hal mereka negara kaya dan mempunyai kekuatan ekonomi?  

 

A:  No I don't think so, The Gulf economies depend on oil and gas these are, for the short run renewable resources. The pegging to the dollar has historical reasons and it does not seem easy for these countries to disconnect from the Dollar not in the coming few month

 

    Saya berfikir tidak. Perekonomian negara negara teluk bergantung kepada minyakdan gas (migas). Melekatkan/pegging dollar mempunyai alas an sejarah dan ianya tidak begitu mudah negara negara ini membatalkan pegging dollar dalam beberapa bulan mendatang ini.   

Besides, unless oil prices go below $ 50 WHICH IS UNLIKELY the oil price still more than compensate their budgets for the cheap dollar. Then who is the looser in the Gulf countries because of the decline in the Dollar: Expatriates, salaried people and domestic consumers, but not the government! so why should a government in these countries untie its currency from the Dollar?

 

Di samping itu, kecuali harga minyak turun kebawah paras $50 dan kemungkinan hal ini tidak akan berlaku, harga minyak bisa mengganti rugi belanjawan/bajet negara berbanding dengan nilai dollar yang murah. Persoalannya siapa yang di rugikan dengan merosotnya nailai dollar: Ekspatriat, mereka mereka yang bergagi dan Konsumen tempatan, dan bukan lah pemerintah! Mengapa perlu pemerintah di negara negara ini melepaskan matawang mereka dengan pegging dollar?       

 

Q:  How do we small investors protect our selves from the collapse of the Dollar. Unfortunately, we are in Islamic countries that fully deal with the dollar as if its own national money. Are there some indicators that may previously tell us there is a cute decline in the US dollar to come?

 

      Bagaimana kami, pelabur pelabur kecil, melindungi diri kami dari jatuhnya dollar. Malangnya, kami berada di negara negara Islam yang berpegang dengan dollar yang seakan akannya matawang kami sendiri. Tidak kah ada indikator indikator yang dapat di gunakan untuk menjelaskan tanda tanda akan merosot dengan tajamnya dollar dalam jangka masa yang sesingkatnya?   

 

A:  This is unfortunate, I think it may be better for all investors to move away from the dollar, be more real and invest in real market rather than in the financial market.

 

     Ini suatu yang malang. Saya berfikir lebeh baik untuk semua pelabur menjauhi dari dollar, dan lebeh sesuai dan baik melabur dalam pasaran riil dari pasaran kewangan.  

I don't see any advance signs of improvement in the price of the Dollar and any change in relation to Euro or GBP would only be a sign of a decline in the latter's economies not an improvement in the dollars.

 

Saya tidak nampak apa jua tanda tanda awalan  memperbaiki harga dollar dan apa jua perubahan dollar dengan Euro atau GBK hanya menandakan menurunnya perekonomian yang berasaskan Euro atau GBK dan bukannya satu pembaikan nilai dollar 

 

Q:  Why this crisis with the dollar? I mean what makes a big bank in a country like the US, with its huge money markets and transaction, get bankrupted? Is this a sign of America's economic dominance over the globe will become weak? Will the US empire collapse soon?

 

     Mengapa krisis ini hanya dengan dollar? Makna saya ialah bagaimana satu bank yang sungguh besar yang berada dalam negar saperti Amerika Syarikat yang mempunyai pasaran wang dan transaksi kewangan yang memang nya sungguh besar, bisa bankrup? Adakah ini petanda yang keperkasaan/dominance ekonomi Amerika di pelusuk dunia akan menjadi lemah? Bisa empayer Amerika jatuh tersungkur secepat mungkin?

 

A:  Don't bet on the collapse of the US economy, it will not collapse. The crisis will be overcome and the American economy will jump forward. The finance sector of it will definitely be restructured because it has overstretched itself too much.

 

Janganlah anda berfikir tersungkur jatuhnya ekonomi Amerika Syarikat. Krisis yang sedang melanda ini akan di atasi dan ekonomi Amerika akan bangun maju kedepan. Sektor kewangan nya sudah pasti akan disusun semula kerna ekonomi Amerika telah mengalami ketegangan overstretch.

This overstretching is itself the reason why a big bank may collapse because it give too much credit more than it can collect and to many people from whom debts cannot be collected.

 

Ketegangan overstretch ini sendiri menyebabkan mengapa bank besar bisa jatuh tersungkur kerna bank ini memberi terlampau banyak kredit dari hasilan yang dapat di kembalikan. Terlampau banyak peminjam yang diluluskan oleh bank tetapi sedikit sekali di antara peminjam ini mengembalikan pinjamam atau hutang mereka kepada bank.  

The
US economy will have to learn to come down to earth and depends on its real production and less on pure financial quick gains. And it will learn this lesson for sure.

 

Ekonomi Amerika mesti belajar menyadarkan diri dan mampu membuat pelaburan dalam sektor riil dan kurangkan dalam membuat keuntungan berlipat ganda dalam sektor kewangan. Ekonomi Amerika akan mengambir I’tibar ini.

Best Regards,
Wassalam

Monzer Kahf     


Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages